Cari Blog Ini

Minggu, 25 Agustus 2013

LDII Kendalserut Ramaikan Karnaval Hari Uang Tahun RI

PAC LDII desa Kendalserut, kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal berpartisipasi dalam karnaval yang diadakan oleh Pemerintah desa Kendalserut untuk memperingati HUT RI yang ke-68. Karnaval yang berlangsung pada tanggal 25 Agustus 2013 ini berlangsung sangat meriah dan mendapat antusias warga  masyarakat desa Kendalserut. Peserta yang terdiri dari murid-murid SD/MI/TK/PAUD di Kendalserut, anggota perwakilan RT/RW, Majelis taklim, pelajar, Ormas dengan semangat mengikuti karnaval yang dimulai star dari RW 01 dan finish di RW 05. Karnaval berjalan aman dan lancar.

Kafilah LDII mendapat pujian dari Kepala desa, Panitia dan Perangkat desa atas partisipasinya, bahkan Camat Pangkah juga turut mengacungkan dua jempol sekaligus sebagai rasa salut terhadap LDII Kendalserut. Peserta yang ikut mulai dari anak-anak usia cabe rawit, remaja, muda-mudi, ibu-ibu, bapak-bapak bahkan yang sepuh pun tidak ketinggalan. Dengan mengusung tema Kuatkan 4 Pilar Kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, LDII mengenalkan pentingnya Green Dakwah. Dakwah yang sejuk, mengedepankan kebaikan di segala bidang. Acara ini menjadi istimewa, karena untuk yang pertama kali diadakan dengan peserta umum, terkhusus untuk LDII. Bahkan Supriatin, kepala desa Kendalserut sebelum Panitia menyebarkan undangan pada para peserta bahkan jauh-jauh hari sudah mengundang secara lisan kepada LDII untuk turut berpartisipasi dalam karnaval ini.

Ketua PAC LDII desa Kendalserut, Muhtar Umri, S.Pd dan Ketua PC LDII kecamatan Pangkah, Tukimin, SP menyambut baik kegiatan ini bahkan untuk tahun-tahun mendatang akan berusaha menampilkan tabayun LDII yang lebih baik lagi.

Merevitalisasi Kembali Hari Raya Idul Fitri


ldii-nu

DPP LDII mengadakan acara tahunan Halal bi Halal menyambut Hari Raya Idul Fitri, pada Sabtu (24/8/2013). Acara ini dihadiri oleh pejabat Kementerian Agama, Pemprov DKI Jakarta, Polri, tokoh parpol, ormas Islam, dan alim ulama. Acara ini ditujukan untuk menguatkan ukhuwah Islamiyah segenap komponen bangsa, untuk memperkokoh persatuan bangsa.
Dalam sambutannya Ketua Umum DPP LDII Prof. DR. KH. Abdullah Syam mengajak seluruh umat Islam menghayati Idul Fitri, sebagai momentum kemenangan atas hawa nafsu untuk meningkatkan keimanan dan mendekatkan hamba dengan Allah SWT.
Abdullah Syam mengajak umat Islam tidak terjebak konsumerisme, yang jauh dari nilai-nilai Islam. “Allah SWT membenci perbuatan menghambur-hamburkan uang, dan mengajarkan supaya umat Islam muzhid mujhid, bekerja keras lagi hemat,” ujar Abdullah Syam. Terutama di saat pemerintah sedang menghadapi perekonomian dunia yang tak menentu, maka umat Islam di Indonesia harus bekerja keras secara cerdas, agar goncangan ekonomi tidak sampai menurunkan tingkat kesejahteraan umat Islam.
Abdullah Syam mengingatkan, jebakan konsumerisme telah terjadi saat Ramadan berlanjut hingga Lebaran. Menurutnya, di era Rasulullah SAW, memperingati Idul Fitri tidak berlebihan. Justru seusai salat Idul Fitri, Rasulullah memerintahkan supaya umat Islam memperbanyak sedekah, “Memang disunnahkan memakai baju yang terbaik atau baru, tapi bukan berarti harus berlebihan,” ujar Abdullah Syam.
Menurutnya, menjelang Hari Raya Idul Fitri, media massa dan industri mulai dari film, sinetron, music, mal, hingga restoran mendadak “masuk Islam”.  “Yang terjadi adalah Ramadan dan Idul Fitri menjadi semacam bulan madu, antara simbol Barat dan simbol keislaman, yang tak pernah terjadi di luar bulan Ramadan dan Idul Fitri,” pungkas Abdullah Syam.
Bombardir iklan yang membuat nalar manusia tak sehat dalam mengkonsumsi suatu produk, mengalami puncaknya justru di saat Ramadan, di mana setiap orang dianjurkan agar tidak hidup berlebihan. Budaya konsumerisme yang mengajarkan: Anda adalah apa yang Anda kenakan, Anda adalah apa yang Anda makan, kian dimanja dengan berbagai merek, yang justru di luar Ramadan tidak mengidentifikasi dirinya sebagai ciri keislaman. “Iklan pun semakin aneh, misalnya tiba-tiba gerai fast food menciptakan iklan seolah-olah gerai mereka adalah tempat berbuka puasa yang terbaik,” ujar Abdullah Syam.
Bukan hanya soal makanan, iklan mobil juga marak. Tujuannya agar umat Islam mengganti mobil mereka saat Lebaran. Menurutnya inilah ironi. Rasulullah SAW meneladankan kesederhanaan dan kepekaan sosial yang tinggi. Momentum mudik seharusnya menjadi ajang memperkuat silaturahim, dan pendisribusian kesejahteraan dari kota ke desa.
Perputaran uang dari kota ke desa saat lebaran menurut data BPS terus meningkat, tahun lalu mencapai Rp 40 triliun, tahun ini diperkirakan Rp 90 triliun. Bila umat Islam merayakan Idul Fitri tak berlebihan, mungkin saja perputaran uang ke desa-desa menjadi semakin besar. “Hal ini sangat membantu, ketika inflasi tinggi akibat harga BBM dan melemahnya rupiah terhadap dolar membuat daya beli masyarakat melemah, maka uang dari kota itu menghidupkan ekonomi di pedesaan,” papar Abdullah Syam.
Idul Fitri Memaknai Kemajemukan Bangsa
DPP LDII mengajak umat Islam untuk memanfaatkan momentum lebaran untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa. Lebaran adalah jalan untuk meningkatkan siilaturahim antara umat Islam, umat Islam dengan umat agama lain, dan antara umat Islam dan uli amri, yakni pemerintah.
“Bangsa Indonesia memiliki keyakinan masing-masing, namun semua keyakinan, ras, suku bangsa, dan bahasa disatukan oleh semangat Pancasila,” ujar Prof Dr KH Abdullah Syam. Menurutnya, kemerdekaan Indonesia adalah hasil jerih payah bangsa Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Perbedaan adalah perekat, penghargaan terhadap keberagaman adalah keIndonesiaan itu sendiri. Idul Fitri menjadi semacam penghilang rasa curiga atau ancaman atas perbedaan.
Dalam konteks berbangsa dan berbegara, Idul Fitri adalah kembali ke fitrah dalam semangat kebangsaan, melaksanakan butir-butir Pancasila secara istiqomah: Memuliakan ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan kesejahteraan sosial. “Pancasila hadir sebagai fitrah bernegara, sekaligus beragama. Dengan falsafah Pancasila, sesungguhnya kita telah selesai mendiskusikan hubungan agama tautannya dengan negara. Perdebatan ideologis dan kontestasi ras, suku, agama, bahasa telah selesai dengan lima sila itu,” ujar Abdullah Syam.

DPP LDII mengajak seluruh komponen bangsa, memanfaatkan momen Idul Fitri untuk menjadikan Pancasila sebagai cita-cita pembangunan bangsa, wewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan bangsa. Bukan mengutamakan kepentingan pribadi di atas golongan. “Lebaran adalah saat di mana semua elemen bangsa meningkatkan kesalehan sosial,” ujar Abdullah Syam. (http://ldii.or.id)

Sabtu, 24 Agustus 2013

Dakwah dengan Tulus dan Murni



Yuk kita dakwah dengan tulus dan murni, semata-mata mengharap ridho Alloh semata. Seperti yang telah dilakukan oleh para Nabi dan Rosululloh SWT dalam menyampaikan RisalahNya tanpa meminta balasan berupa upah keduniaan tetapi semata-mata karena Alloh semata. Perhatikan petunjuk dakwah yang telah terbetik di dalam Al Qur'an dan Al Hadits berikut ini:

وَجَاءَ مِنْ أَقْصَى الْمَدِينَةِ رَجُلٌ يَسْعَى قَالَ يَاقَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِينَ اتَّبِعُوا مَنْ لَا يَسْأَلُكُمْ أَجْرًا وَهُمْ مُهْتَدُونَ

Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki (Habib An Najjar) dengan bergegas-gegas ia berkata: "Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu, ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. [QS. Yasin, 36: 20-21]

عَنْ عُثْمَانَ بْنِ أَبِي الْعَاصِ قَالَ

إِنَّ مِنْ آخِرِ مَا عَهِدَ إِلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ اتَّخِذْ مُؤَذِّنًا لَا يَأْخُذُ عَلَى أَذَانِهِ أَجْرًا


Utsman bin Abu Al 'Ash ia berkata; "Amanah terakhir yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berikan kepadaku adalah agar aku mengangkat seorang mu'adzin yang tidak mengambil upah dari adzannya tersebut." (HR. Tirmidzi).


قَالَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ شِبْلٍ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اقْرَءُوا الْقُرْآنَ وَلَا تَغْلُوا فِيهِ وَلَا تَجْفُوا عَنْهُ وَلَا تَأْكُلُوا بِهِ وَلَا تَسْتَكْثِرُوا بِهِ


Abdur Rahman bin Syibl berkata; saya telah mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Bacalah Al qur'an, janganlah berlebihan di dalamnya, jangan terlalu kaku, janganlah makan dari bacaannya dan jangan pula memperbanyak (harta) dengannya." (HR. Ahmad).


عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ قَالَ
عَلَّمْتُ رَجُلًا الْقُرْآنَ فَأَهْدَى إِلَيَّ قَوْسًا فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنْ أَخَذْتَهَا أَخَذْتَ قَوْسًا مِنْ نَارٍ فَرَدَدْتُهَا


Ubay bin Ka'b ia berkata, "Aku mengajarkan Al Qur'an kepada seseorang, kemudian dia memberi hadiah kepadaku satu busur panah. Lalu aku menyampaikan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jika kamu mengambilnya berarti kamu telah mengambil busur panah dari neraka." Maka aku pun mengembalikannya." (Ibn Majah).


عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ
أَنَّهُ مَرَّ عَلَى قَاصٍّ يَقْرَأُ ثُمَّ سَأَلَ فَاسْتَرْجَعَ ثُمَّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ فَلْيَسْأَلْ اللَّهَ بِهِ فَإِنَّهُ سَيَجِيءُ أَقْوَامٌ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ يَسْأَلُونَ بِهِ النَّاسَ

Imran bin Hushain ia melewati tukang cerita tengah membaca al-Qur'an, setelah itu ia meminta, lalu Imran kembali kemudian berkata; "Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa membaca al-Qur'an, hendaklah meminta kepada Allah dengannya, karena sungguh akan datang suatu kaum yang membaca al-Qur'an, lalu dengannya mereka meminta-minta kepada orang." (HR. Ahmad).

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: " تَعَلَّمُوا الْقُرْآنَ وَسَلُوا اللَّهَ [ص:180] بِهِ الْجَنَّةَ قَبْلَ أَنْ يَتَعَلَّمَهُ قَوْمٌ يَسْأَلُونَ بِهِ الدُّنْيَا، فَإِنَّ الْقُرْآنَ يَتَعَلَّمُهُ ثَلَاثَةٌ: رَجُلٌ يُبَاهِي، وَرَجُلٌ يَسْتَأْكِلُ بِهِ، وَرَجُلٌ يَقْرَأُهُ لِلَّهِ "

Abu Said al-Khudri mendengar Rasulullah SAW berabda: Pelajarilah Al-Qur`an, dan mintalah surga kepada Allah sebagai imbalannya. Sebelum datang satu kaum yang mempelajarinya dan meminta materi dunia sebagai imbalannya. Sesungguhnya ada tiga jenis orang yang mempelajari Al-Qur`an. Orang yang mempelajari Al-Qur`an untuk membangga-banggakan diri dengannya; orang yang mempelajarinya untuk mencari makan; orang yang mempelajarinya karena Allah semata." (HR. Baihaqi).

LDII: Empat Kandidat Cagub Jatim Minta Dukungan


khofifah-indar-parawansa

Editor: Iping Supingah
suarasurabaya.net - Empat kandidat Gubernur Jatim Soekarwo, Eggi, Bambang DH, dan Khofifah Indar Parawansa minta Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mendukungnya pada Pilgub Jatim, 29 Agustus mendatang.
Calon Gubernur Jatim itu datang secara bergantian ke Pondok Pesantren LDII di Kediri, Perak, dan Kertosono.
Ir Christianto Ketua DPW LDII Jatim, Kamis (22/8/2013) mengatakan, dia merasa mendapat kehormatan dengan kehadiran empat kandidat Gubernur Jatim.
Namun sebagai organisasi dakwah, secara institusi LDII tidak akan melibatkan diri dalam kegiatan politik praktis dengan mendukung parpol tertentu.
Namun sebagai warga Jatim, anggota LDII Jatim yang beranggotakan sekitar 7,5 juta orang, mempunyai kewajiban menggunakan hak pilih sesuai dengan hati nuraninya.
Kata Christianto, LDII tidak ingin Pilgub Jatim sampai merusak kerukunan dan silaturrahim sesama warga.
"Tolong, jaga situasi di Jatim agar tetap kondusif. Jangan sampai hajat baik pesta demokrasi ini mengakibatkan masyarakat Jatim saling bermusuhan," pesan Christianto.
Ketua DPW LDII ini juga mengingatkan satu suara anggota LDII mempunyai makna penting untuk kelanjutan pembangunan di Jatim. Karena itu gunakanlah hak suara sebaik-baiknya.(jos/ipg)

Editor: Iping Supingah

Orang "Bodoh" Lebih Mudah Sukses

Orang “Bodoh” Lebih Mudah Sukses
Bagaimana mungkin orang bodoh menjadi lebih sukses dibanding orang pintar? Secara umum orang bodoh adalah orang yang tidak banyak tahu, IQ rendah, dan tidak mengenyam pendidikan formal maupun non formal. Ya secara umum masyarakat kita mengatakan seperti itu. Namun orang “bodoh” sebenarnya sangat mudah untuk menjadi pintar dan sukses. Kenapa? Salah satu karakterisik bodoh yang akan menjadi pintar dan sukses adalah mau belajar, mau berusaha, dan tidak mudah menyerah. Berikut beberapa pernyataan Bob Sadino tentang perbedaan orang pintar dengan orang bodoh (http://rotasinews.com), yang membuktikan kebenaran teori di atas. Semoga anda menjadi orang bejo dan sukses.

1.       Orang “pintar” biasanya banyak ide, bahkan mungkin terlalu banyak ide sehingga tidak satu pun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang “bodoh” mungkin hanya satu ide, dan satu ide itulah yang menjadi pilihan usahanya, sehingga dia sukses.
2.       Orang “bodoh” biasanya lebih berani dibandingkan orang “pintar”, kenapa? Karena orang “bodoh” sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia Nothing to lose saja dalam bertindak. Sedangkan orang “pintar” terlalu banyak pertimbangan sehingga akhirnya tidak melakukan apa-apa.
3.       Sebagaian besar orang “pintar” sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai break event point. Orang “bodoh” tidak pandai menganalisis sehingga lebih cepat memulai.
4.       Orang “pintar” merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk mendapatkan hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang “bodoh” merasa dia harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil sehingga dia lebih gigih dalam berusaha.
5.       Orang “pintar” berlogika sehingga bermimpi sesuatu secara logika bisa tercapai. Orang “bodoh” tidak peduli dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu, sangat besar bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain, kemudian dia bekerja keras untuk mengejar mimpi tersebut.
6.       Orang “pintar” menganggap untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang “bodoh” berpikir, dia pun bisa berbisnis.
7.       Orang “pintar” yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang “bodoh” tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis.
8.       Orang “pintar” berpikir, “aku pasti bisa mengerjakan semuanya”, sedangkan orang “bodoh” menganggap dirinya punya banyak keterbatasan sehingga harus dibantu orang lain.
9.       Orang “pintar” menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seingkali melupakan penjualan. Orang “bodoh” berpikir simple, “yang penting produknya terjual”.
10.   Orang “pintar” sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang “bodoh” tidak punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.
11.   Orang “pintar” sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semua sudah oke berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen. Orang “bodoh”? dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya.
12.   Orang “bodoh” kadang-kadang mengabaikan kualitas karena memang tidak tahu, maka tinggal diberitahu bahwa mengabaikan kualitas itu keliru. Sedangkan orang “pintar” sering mengabaikan kualitas karena sok tahu.
13.   Orang “pintar” dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain karena punya banyak kemampuan dan peluang. Orang “bodoh” mau tidak mau harus menuntaskan satu bisnisnya saja.
14.   Orang “pintar” sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang “bodoh”? yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan prioritas.
15.   Banyak orang “bodoh’ yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Di sisi lain kebanyakan orang “pintar” malas untuk bekerja keras dan sok cerdas.
16.   Orang “pintar” merasa gengsi kerika gagal di satu bidang sehingga langsung beralih ke bidang lain ketika menghadapi hambatan. Orang “bodoh” seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.

Jumat, 23 Agustus 2013

Khofifah Indar Parawansa Kunjungi Ponpes Walibarokah

Khofifah Indar Parawansa Kunjungi Ponpes Walibarokah
Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, melakukan kunjungan shilaturrahim di Pondok Pesantren Walibarokah LDII Kediri pada hari Rabu (22/8) mengatakan, Provinsi yang memiliki 38 kabupaten/kota ini memiliki banyak potensi sumber daya alam yang dapat ditingkatkan nilai tambahnya bagi kemakmuran rakyat.
Menurut data Badan Pusat Statistik pada 2012, provinsi Jawa Timur memiliki APBD sebesar Rp 42,03 trilliun, termasuk salah satu provinsi yang memiliki APBD terbesar di Indonesia. Namun jumlah penduduk miskin di Jawa Timur berada diatas rata-rata nasional. “Warga Jawa Timur ini sebetulnya telah diberikan berkah sumber daya yang melimpah, namun kita tidak mampu mengelola untuk memberikan keberkahan bagi umat”, ungkap Cagub nomor 4 di gedung serbaguna Pondok Pesantren Walibarokah Kediri di hadapan sekitar 4000 santri dan warga sekitar Pondok Pesantren serta para tokoh-tokoh LDII se Jawa Timur. “Kita sebagai warga Jawa Timur yang berada di sekitar sumber daya yang diberikan Yang Maha Kuasa, tapi tidak memperoleh apa-apa bagi pembangunan ke depan. Saya punya harapan pada 2025 nanti, putra-putri Jawa Timur yang ada saat ini bisa kita persiapkan melalui pendidikan yang baik guna menikmati berkah kekayaan alam tersebut bagi kemaslahatan warga Jawa Timur”, tambah Khofifah.
Ketua DPW LDII Jawa Timur Ir. H. Chriswanto Santoso, MSc berharap kepada pasangan cagub Jatim ini agar masalah pangan dan pendidikan lebih di tingkatkan lagi. “Dulu Jawa Timur bisa swasembada pangan, akan tetapi sekarang ketahanan pangan kita sangat rendah sekali”, ungkap Pak Chris. Demikian pula terhadap kepedulian masyarakat terhadap pilgub ini, beliau mengharapkan kepada warga LDII Jawa Timur untuk tidak golput. “Warga LDII Jawa Timur jangan golput. Karena dengan golput akan memberikan peluang kepada pemimpin yang tidak bertanggung jawab”, kata Pak Chris menambahkan.
Sedangkan Kyai Sunarto selaku Ketua Pondok Pesantren Walibarokah Kediri mengatakan, “Doa kami semua mengiringi ibu Khofifah dalam pilgub Jatim, semoga mendapat keberkahan dan kekuatan untuk berbagi waktu mengurus rakyat Jawa Timur”. (gB)

Selasa, 20 Agustus 2013

11 Pemuda LDII Rayakan HUT RI di Puncak Gunung Bawakaraeng

gowa1
Komunitas pecinta alam memiliki ikatan kesetiakawanan yang sangat solid satu dengan yang lainnya. Sebagaimana ditunjukkan oleh sekumpulan komunitas pecinta alam asal Sulawesi Selatan yang sepakat untuk memperingati hari jadi Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 2013 bersama-sama diatas gunung tertinggi kedua se-Sulawesi, yakni Gunung Bawakaraeng. Beberapa pemuda LDII asal kabupaten Gowa, yang terdiri dari 11 (sebelas) orang pecinta alam pun tidak mau ketinggalan bergabung dengan 350 orang pendaki gunung lainnya untuk memperingati HUT Republik Indonesia diatas Gunung Bawakaraeng.
bawakaraeng_2
Menurut bahasa lokal, arti Bawakaraeng adalah Mulut Tuhan. Tempat ini dianggap ‘suci’ oleh beberapa aliran Islam yang menganut paham sinkretisme. Bahkan konon mereka yang menganut paham ini wajib menunaikan ibadah haji di atas Gunung Bawakaraeng, menggantikan posisi kota Mekkah dan Madinah sebagai pusat ibadah haji sebagaimana yang dipahami ummat Islam lainnya.

Salah seorang kontributor NUANSAONLINE asal Kabupaten Gowa yang juga masih tercatat aktif di bidang olahraga hiking dan daki gunung, Rojo Wicaksono, mengungkapkan bahwa motivasi mereka berbeda dengan rekan-rekan pendaki gunung lainnya. “Motivasi kami mendaki Gunung Bawakaraeng ini adalah untuk tafakkur alam disamping menjalani hobi. Mungkin berbeda dengan rekan-rekan pendaki gunung lainnya. Bagi kami, banyak ayat-ayat kauniyah di sekitar kita yang perlu dicermati dan disyukuri bersama. Agar iman dan taqwa kepada Sang Pencipta terus bergema di dada,” ucapnya menutup pembicaraan.//**(G)

Rabu, 14 Agustus 2013

Keutamaan Menikah

51 Keutamaan Menikah
oleh: Rikhie Supriyadi

1. “Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka,bukan golonganku” (HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.)

2. “Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan)” (HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah)

3. “Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” (Ar-Ruum 21)

4. “Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antarakamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKANMEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui.” (An Nuur 32)

5. “Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah” (Adz Dzariyaat49)

6. “Janganlah kalian mendekati zina, karena zina itu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk” (Al-Isra32)

7. “Dialah yang menciptakan kalian dari satu orang, kemudian darinya Dia menciptakan istrinya, agar menjadi cocok dan tenteram kepadanya” (Al-A’raf 189)

8. “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)” (An-Nur 26)

9. “Berikanlah mahar (mas kawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan” ( An Nisaa : 4)

10. “Sesungguhnya, apabila seorang suami memandang isterinya (dengan kasih & sayang) dan isterinya juga memandang suaminya (dengan kasih & sayang), maka Allah akan memandang keduanya dengan pandangan kasih & sayang. Dan apabila seorang suami memegangi jemari
isterinya (dengan kasih & sayang) maka berjatuhanlah dosa-dosa dari segala jemari keduanya” (HR. Abu Sa’id)

11. “Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu :berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak danmenikah” (HR. Tirmidzi)

12. “Janganlah seorang laki-laki berdua-duan (khalwat)dengan seorang perempuan, karena pihak ketiga adalah syaithan” (HR. Abu Dawud)

13. “Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah mampu untuk kawin, maka hendaklah dia menikah. Karena dengan menikah itu lebih dapat menundukkanpandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karenasesungguhnya puasa itu bisa menjadi perisai baginya”(HR. Bukhori-Muslim)

14. “Janganlah seorang laki-laki dan wanita berkhalwat, sebab syaithan menemaninya. Janganlah salah seorang di antara kita berkhalwat, kecuali wanita itu disertai
mahramnya” (HR. Imam Bukhari dan Iman Muslim dari Abdullah Ibnu Abbas ra).

15. “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah tidak melakukan khalwat dengan seorang wanita yang tidak disertai mahramnya, karena sesungguhnya yang ketiga adalah syetan” (Al Hadits)

16. “Dunia ini dijadikan Allah penuh perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan hidup adalah istri yang sholihah” (HR. Muslim)

17. “Jika datang (melamar) kepadamu orang yang engkau senangi agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia (dengan putrimu). Jika kamu tidak menerima (lamaran)-nya niscaya terjadi malapetaka di bumi dan kerusakan yang luas” ( H.R. At-Turmidzi)

18. “Barang siapa yang diberi istri yang sholihah oleh Allah, berarti telah ditolong oleh-Nya pada separuh agamanya. Oleh karena itu, hendaknya ia bertaqwa pada separuh yang lain” (HR. Al-Hakim dan At-Thohawi)

19. “Jadilah istri yang terbaik. Sebaik-baiknya istri,apabila dipandang suaminya menyenangkan, bila diperintah ia taat, bila suami tidak ada, ia jaga harta suaminya dan ia jaga kehormatan dirinya” (Al Hadits)

20. “Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah : 1.Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah. 2.Budak yang menebus dirinya dari tuannya. 3. Pemuda / i yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim)

21. “Wahai generasi muda! Bila diantaramu sudah mampu menikah hendaklah ia nikah, karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara”(HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud)

22. “Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak. Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak” (HR. Abu Dawud)

23. “Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan perbanyaklah (keturunan). Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlahmu di tengah
umat yang lain” (HR. Abdurrazak dan Baihaqi)

24. “Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah” (HR. Bukhari)

25. “Diantara kamu semua yang paling buruk adalah yang hidup membujang, dan kematian kamu semua yang paling hina adalah kematian orang yang memilih hidup
membujang”(bukhori)

26. “Rasulullah SAW bersabda : Kawinkanlah orang-orangyang masih sendirian diantaramu. Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, dan menambah keluhuran mereka” (Al Hadits)

27. “Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena silau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akanmemberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan
kerendahan padanya, Namun siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau karena ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah dan menambah kebarakahan itu padanya” (HR. Thabrani)

28. “Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja kecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta / tahtanya mungkin
saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama” (HR. Ibnu Majah)

29. “Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telahbersabda : Sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dan kecantikannya ; maka pilihlah yang beragama” (HR. Muslim dan Tirmidzi)

30. “Wanita yang paling agung barakahnya, adalah yang paling ringan maharnya” (HR. Ahmad, Al Hakim, Al Baihaqi dengan sanad yang shahih)

31. “Sesungguhnya berkah nikah yang besar ialah yang sederhana belanjanya (maharnya)” (HR. Ahmad)

32. “Dari Anas, dia berkata : ” Abu Thalhah menikahi UmmuSulaim dengan mahar berupa keIslamannya” (Ditakhrij dari An Nasa’i)

33. “Adakanlah perayaan sekalipun hanya memotong seekor kambing.” (HR. Bukhari dan Muslim)

34. “Rasulullah Saw melarang laki-laki yang menolak kawin (sebagai alasan) untuk beralih kepada ibadah melulu.” (HR. Bukhari)

35. “Sesungguhnya dunia seluruhnya adalah benda (perhiasan) dan sebaik-baik benda (perhiasan) adalah wanita (isteri) yang sholehah”. (HR. Muslim)

36. “Rasulullah Saw bersabda kepada Ali Ra: “Hai Ali, ada tiga perkara yang janganlah kamu tunda-tunda pelaksanaannya, yaitu shalat apabila tiba waktunya, jenazah bila sudah siap penguburannya, dan wanita (gadis atau janda) bila menemukan laki-laki sepadan yang meminangnya.” (HR. Ahmad)

37. “Seorang janda yang akan dinikahi harus diajak bermusyawarah dan bila seorang gadis maka harus seijinnya (persetujuannya), dan tanda persetujuan seorang gadis ialah
diam (ketika ditanya). “(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

38. “Kawinilah gadis-gadis, sesungguhnya mereka lebih sedap mulutnya dan lebih banyak melahirkan serta lebih rela menerima (pemberian) yang sedikit.”(HR. Ath-Thabrani)

39. “Janganlah seorang isteri memuji-muji wanita lain di hadapan suaminya sehingga terbayang bagi suaminya seolah-olah dia melihat wanita itu.” (HR. Bukhari)

40. “Seorang isteri yang ketika suaminya wafat meridhoinya maka dia (isteri itu) akan masuk surga. “(HR. Al Hakim dan Tirmidzi)

41. “Hak suami atas isteri ialah tidak menjauhi tempat tidur suami dan memperlakukannya dengan benar dan jujur, mentaati perintahnya dan tidak ke luar (meninggalkan) rumah kecuali dengan ijin suaminya, tidak memasukkan ke rumahnya orang-orang
yang tidak disukai suaminya. “(HR. Ath-Thabrani)

42. “Tidak sah puasa (puasa sunah) seorang wanita yang suaminya ada di rumah, kecuali dengan seijin suaminya. “(Mutafaq’alaih)

43. “Tidak dibenarkan manusia sujud kepada manusia, dan kalau dibenarkan manusia sujud kepada manusia, aku akan memerintahkan wanita sujud kepada suaminya karena besarnya jasa (hak) suami terhadap isterinya.”(HR. Ahmad)

44. “Apabila di antara kamu ada yang bersenggama dengan isterinya hendaknya lakukanlah dengan kesungguhan hati. Apabila selesai hajatnya sebelum selesai isterinya, hendaklah dia sabar menunggu sampai isterinya selesai hajatnya. “(HR. Abu Ya’la)

45. “Apabila seorang di antara kamu menggauli isterinya, janganlah menghinggapinya seperti burung yang bertengger sebentar lalu pergi. “(HR. Aththusi)

46. “Seburuk-buruk kedudukan seseorang di sisi Allah pada hari kiamat ialah orang yang menggauli isterinya dan isterinya menggaulinya dengan cara terbuka lalu suaminya mengungkapkan rahasia isterinya kepada orang lain. “(HR. Muslim)

47. “Sesungguhnya wanita seumpama tulang rusuk yang bengkok. Bila kamu membiarkannya (bengkok) kamu memperoleh manfaatnya dan bila kamu berusaha meluruskannya maka kamu mematahkannya. “(HR. Ath-Thahawi)

48. “Talak (perceraian) adalah suatu yang halal yang paling dibenci Allah. “(HR. Abu Dawud dan Ahmad)

49. “Ada tiga perkara yang kesungguhannya adalah kesungguhan (serius) dan guraunya (main-main) adalah kesungguhan (serius), yaitu perceraian, nikah dan rujuk. “(HR. Abu Hanifah)

50. “Apabila suami mengajak isterinya (bersenggama) lalu isterinya menolak melayaninya dan suami sepanjang malam jengkel maka (isteri) dilaknat malaikat sampai pagi. “(Mutafaq’alaih)

51. “Allah tidak akan melihat (memperhatikan) seorang lelaki yang menyetubuhi laki-laki lain (homoseks) atau yang menyetubuhi isteri pada duburnya. “(HR. Tirmidzi)

Sumber : kompilasi berbagai hadits dan ayat al Qur'an

HUT RI ke-68


Sabtu, 03 Agustus 2013

Minal Aidin wal Faizin


Minal 'Aidin wal-Faizin adalah tradisi yang biasa diucapkan antara saat merayakan Idul Fitri, setelah menunaikan ibadah puasa pada bulan ramadan. Ucapan ini secara harfiah diterjemahkan menjadi "dari (yang) kembali dan berhasil," secara umum ditejemahkan "Semoga kita semua tergolong mereka yang kembali (ke fitrah) dan berhasil (dalam latihan menahan diri)"

Ucapan "Minal 'Aidin wal-Faizin"disertai "mohon maaf lahir dan Batin" di saat hari Idul Fitri , merupakan budaya umat Islam di Indonesia, biarpun berbahasa Arab, ucapan ini tidak akan dimengerti maknanya oleh orang Arab, dan kalimat ini tidak ada dalam kosa kata kamus bahasa Arab, dan hanya dapat dijumpai makna kata per katanya saja. Tidak ada dasar-dasar yang jelas tentang ucapan ini, baik berupa hadist, atsar atau lainnya.

"Minal Aidin Wal Faizin dgn “mohon maaf lahir dan batin”.
Ucapan tsb banyak dilakukan orang saat berlebaran dan sangat populer, namun sayang TIDAK ADA DASARNYA dan TIDAK JELAS ASAL USULNYA.

Mari kita perhatikan apa yg dilakukan sahabat Rasulullah.
Perlu diketahui bahwa telah terdapat berbagai riwayat dari beberapa sahabat radhiyallahu ‘anhum bahwa mereka biasa mengucapkan selamat di hari raya di antara mereka dengan ucapan “Taqobbalallahu minna wa minkum” (Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian).

فعن جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ قَالَ : كَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اِلْتَقَوْا يَوْمَ الْعِيدِ يَقُولُ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ : تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك . قال الحافظ : إسناده حسن .

Dari Jubair bin Nufair, ia berkata bahwa jika para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berjumpa dengan hari ‘ied (Idul Fithri ), satu sama lain saling mengucapkan, “Taqobbalallahu minna wa minka (Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian).” Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan.
Jawabannya : نَعَمْ, تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك

Nah para saudara sekalian, lalu kenapa Minal Aidzin Walfaidzin?

Renungkanlah Firman Allah:
أَتَسْتَبْدِلُونَ الَّذِي هُوَ أَدْنَىٰ بِالَّذِي هُوَ خَيْرٌ ؟

“Apakah kalian ingin mengambil sesuatu yg rendah sebagai pengganti yg lebih baik?” (Al-Baqarah 61)

Jadi ucapkanlah :
تَقَبّلَ اللّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ

Allah ‘Azza wa Jalla telah mengingatkan dalam Al-Qur`an Al-Karim,

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

“Pada hari ini, telah Kusempurnakan agama kalian untuk kalian, telah Kucukupkan nikmat-Ku kepada kalian, dan telah Kuridhai Islam sebagai agama bagi kalian.” [Al-Ma`idah: 3]

Allah Subhanahu Juga mengingatkan,

أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ

“Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan, untuk mereka, agama yang tidak Allah izinkan?” [Asy-Syura: 21]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,

مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa yang mengada-adakan (perkara baru) dalam urusan kami ini yang bukan berasal dari (urusan kami), perkara tersebut tertolak.” [HR.Bukhori Bukhary dan Muslim )

Semoga Allah Azza Wa Jalla selalu menuntun kita ke jalan yg lurus dijauhkan dari kesyirikan dan sesatnya bid'ah

So what do you think ?...

sumber: fb warga ldii.com