Cari Blog Ini

Kamis, 31 Oktober 2013

Puasa as Syura


Puasa pada bulan as Syura atau Muharram merupakan salah satu ibadah puasa sunah yang dianjurkan oleh Rosululloh SAW yang mempunyai manfaat dan keutamaan dari Alloh. Puasa as Syura yang dilaksanakan setiap tanggal 9 dan atau 10 setiap bulan as Syura (Muharram) bertujuan untuk meningkatkan amal ibadah dan taqorrub kepada Alloh. Selain itu juga untuk mendapatkan pahala dan derajat di sisi Alloh serta pengampunan, maghfiroh dari Alloh sebagaimana telah dijelaskan dalam dalil-dalil di bawah ini:

عَنِ أَبِيْ قَتَادَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صِيَامُ يَوْمِ عَشُوْرَاءَ إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةِ الَّتِيْ قَبْلَهُ. رواه الترمذى في كتاب الصيام

Dari Abi Qotadah sesungguhnya Nabi SAW bersabda: Puasa hari  Syura’, saya mengharap bahwa Alloh mengampuni dosa satu tahun sebelum puasa” (HR Tirmidzi).

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ أَمَرَ رَسُلُ اللهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِصَوْمِ عَاشُرَاءَ يَوْمَ الْعَاشِرِ. رواه الترمذى في كتاب الصيام

Dari Ibni Abbas dia berkata: Rosululloh SAW memerintahkan puasa as Syura’ pada hari tanggal sepuluh”. (HR Tirmidzi).

عَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُلُ اللهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَئِنْ بَقِيْتُ إِلَى قَابِلٍ لَأَصُوْمَنَّ التَّاسِعَ. وَفِي رِوَايَةٍ أَبِى بَكْرٍ قَالَ يَعْنِي يَوْمَ عَاشُورَاءَ. رواه مسلم في كتاب الصيام

“Dari Abdillah ibni Abbas r.a, dia berkata: Rosululloh SAW bersabda: Seandainya saya masih tetap hidup sampai dengan tahun depan, maka saya akan berpuasa pada tanggal 9 as Syura.  Dan di dalam riwayat Abi Bakar dia berkata: yaitu hari as Syura” (HR Muslim).

وَرُوِيَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ قَالَ صُوْ مُوْا التَّاسِعَ وَالْعَاشِرَ وَخَالِفُوْا الْيَهُودَ. رواه الترمذى في كتاب الصيام


“Diriwayatkan dari Ibni Abbas, dia berkata: berpuasalah pada tanggal 9 dan 10 Muharram dan selisihilah orang Yahudi”. (HR Tirmidzi)

Selasa, 29 Oktober 2013

Cita-cita Sumpah Pemuda dalam Sako Sekawan Persada Nusantara

Cita-cita Sumpah Pemuda dalam Sako Sekawan Persada Nusantara
Satu bangsa, satu bahasa, dan tekad satu tanah air adalah bentuk nasionalisme ala para pemuda perantauan di Jakarta pada 28 Oktober 1928. Sumpah mereka bergema hingga kini di tengah ancaman globalisasi yang mampu meruntuhkan nasionalisme. LDII ingin membangkitkan kembali nasionalisme dengan Pramuka.
Pramuka adalah cerita mengenai gembira. Inilah yang membuat para remaja hingga dewasa gemar berpramuka. Dalam Pramuka diajarkan kesetiakawanan, kemandirian, kebersamaan, gotong royong, mencari solusi, dan tentu saja moralitas. Itulah mengapa Pramuka terbilang efektif dalam membentuk karakter generasi penerus bangsa.
“Inilah yang melatari LDII membentuk gerakan kepanduan untuk menaungi berbagai Gugus Depan (Gudep) Pramuka di lingkungan warga LDII. Apalagi pemerintah telah membuat UU Tentang Gerakan Pramuka No 12 Tahun 2010 yang memungkinkan  pembangunan karakter bangsa melalui gerakan kepanduan. Ini sejalan dengan tujuan Sako Sekawan Persada Nusantara,” ujar Ketua Departemen Pemuda, Kepanduan, Olahraga, dan Seni Budaya DPP LDII Adityo Handoko.
Maka sejak 2010, LDII menggagas gerakan kepanduan. Dan dalam setahun terakhir digagaslah Satuan Komunitas Sekawan Persada Nusantara (SPN). Cita-cita SPN mampu masuk dalam daftar Satuan Komunitas Nasional (Sakonas). Untuk itu SPN harus memiliki minimal lima Satuan Komunitas Daerah (Sakoda) dan di setiap Sakoda minimal memiliki Sakocab, yang terdiri dari lima Gugus Depan (Gudep). Sako SPN rencananya akan membentuk Gudep di lingkungan masjid di lingkungan LDII.
pramuka
Menurut Adityo Handoko, Sako SPN telah memiliki sekitar 100 Gudep di Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan DI Yogyakarta. Lantas apa fungsi Pramuka di lingkungan LDII? “Pramuka adalah wahana dakwah membangun moral dan karakter bangsa,” ujar Adityo Handoko. Adityo memisalkan program pembinaan generasi penerus LDII, Penggerak Pembina Generus (PPG) kerap dijalankan melalui Sako SPN.
Pramuka berperan sebagai experential learning atau pembelajaran melalui pengalaman untuk penjiwaan kurikulum berdasarkan Alquran dan Alhadits, yang dibuat oleh PPG dengan tujuan Tri Sukses Generus, yaitu ‘Alim, Faqih, Akhlaqul Karimah dan Mandiri. “Sako Nuansa Persada menjadi wahana untuk mengemas pembelajaran pemahaman quran dan hadits, menjadiexperiential learning,” kata Adityo Handoko.
Menurut Ketua Tim Persiapan Pembentukan Sako SPN Herlan Maulana, Pramuka mampu menyemaikan semangat nasionalisme, sebagaimana semangat Sumpah Pemuda. Setia anggota Pramuka karakternya dibentuk melalui Dharma Pramuka. “Dalam Dharma Pramuka, generasi penerus bangsa dididik untuk bertakwa kepada Tuhan dalam mencintai alam dan mengasihi sesama manusia. Menjadi pribadi yang patuh dalam kesopanan, bersifat kesatria namun tidak egois karena suka bermusyawarah,” ujar Herlan Maulana.
sako-sekawan
Harapannya kelak, setiap anggota warga LDII yang menjadi anggota Pramuka tidak menjadi pemimpin yang tirani dan mengedepankan hawa nafsu, serta tidak peka terhadap lingkungan sekelilingnya. Dengan Pramuka akan lahir pemuda LDII yang selalu menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, dapat dipercaya karena suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Dengan Pramuka, generasi penerus akan menjalani kehidupannya secara hemat, cermat dan bersahaja, jauh dari kemewahan yang tak berarti. Sebagai rakyat, generasi muda LDII dalam kepanduan, selalu terampil dan selalu gembira dan tabah dalam menjalankan kepatuhannya. Setia dan disiplin pada peraturan serta berani dalam setiap perjuangan. Penuh ketabahan dalam menerima segala kondisi.
Herlan menambahkan, untuk pembentukan karakter itu diperlukan suatu kegiatan yang dilaksanakan di luar ruangan, karena sejak zaman pendiri boy scouts, Lord Robert Baden Powell selalu melakukan kegiatan kepanduan di luar ruangan, seperti kemah, baris berbaris dan upacara. “Di situlah karakter terbentuk,” ujar Herlan.
Menurut Edwin, Pramuka adalah pembentuk karakter bangsa agar Indonesia tak kehilangan segalanya sebagai sebuah bangsa. “If wealth is lost, nothing is lost, If health is lost, something is lost, but if character is lost, everything is lost,” ujar Edwin Sumiroza.


Senin, 28 Oktober 2013

Sejarah Sumpah Pemuda 1928


Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat. Sehingga menghasilkan Sumpah Pemuda. 

RAPAT PERTAMA, GEDUNG KATHOLIEKE JONGENLINGEN BOND
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. Dalam sambutannya, Soegondo berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Jamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan. 

RAPAT KEDUA, GEDUNG OOST-JAVA BIOSCOOP
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, sependapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis. 

RAPAT KETIGA, GEDUNG INDONESISCH HUIS KRAMAT
Pada sesi berikutnya, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan. 
Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu "Indonesia" karya Wage Rudolf Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia, berbunyi : 

PERTAMA.

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE,
TANAH INDONESIA. 

KEDOEA.

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE,
BANGSA INDONESIA. 

KETIGA.

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA, 
MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN,
BAHASA INDONESIA. 

Rabu, 23 Oktober 2013

Pancasila di Mata LDII


pancasila

Pancasila dengan kelima silanya memiliki keterkaitan kuat dengan Islam. Namun, ada saja sebagian ormas Islam yang menolak Pancasila. Padahal, Pancasila memberi akses untuk membumikan semangat Islam di Indonesia.

Kelima sila Pancasila berkaitan dengan prinsip kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan,dan ketuhanan, yang kemudian dalam pembahasan dan perumusan finalnya seperti tercantum dalampembukaan UUD 1945 yang berlaku hingga sekarang. “Ideologi ini tercipta dari buah pemikiran golongan Islam dan nasionalis yang merupakan kristalisasi berbagai budaya bangsa jauh sebelum Indonesia merdeka,” ujar Ketua Departemen Pendidikan, Agama, dan Dakwah DPP LDII KH Aceng Karimullah.

Dalam hal pergaulan berbangsa dan bernegara, Islam mengedepankan ajaran toleransi dan nilai-nilai kemanusiaan kepada umatnya. Nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi juga terkandung dalam Pancasila. Selain nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi, ajaran tentang meng-esakan Tuhan, saling menghormati, kerukunan, permusyawaratan, keadilan dan lain-lain tercantum dalam Al Quran dan Al Hadits yang merupakan pedoman umat Islam.

Mengenai Pancasila, KH Aceng Karimullah menekankan jangan sampai mencampur-adukkan aqidah dengan pergaulan. Dalam hal pergaulan berbangsa dan bernegara, terkait dengan toleransi dan nilai-nilai kemanusiaan beragama, setiap individu bebas memegang keyakinannya masing-masing namun harus tetap saling menghormati dan menghargai antar umat beragama.

KH Aceng memisalkan misalkan ada seseorang yang menganggap keyakinannya paling benar. "Kita tidak perlu merasa terganggu, wong itu kan keyakinan mereka," ujar KH Aceng. Pancasila lah, yang menjadi jembatan penengah di antara perbedaan dua keyakinan.

Islam sebagai agama mayoritas di negara Indonesia memiliki ruang untuk berkembang karena negara menjamin dan melindungi masing-masing agama dan pemeluknya bebas menjalankan syariat, setelah disepakatinya Pancasila sebagai falsafah negara. Ditambah lagi Al Quran dan Al Hadits sebagai penegas kesesuaian sila-sila dalam Pancasila dengan ajaran Islam. Kesimpulannya, Pancasila dan Islam tidak ada pertentangan, bahkan saling menjiwai. Ibarat selotip, Pancasila dan Islam merekat kuat.

Mengutip Ketua MUI Bidang Kerukunan Antar Umat Beragama, Drs. H. Slamet Effendy Yusuf, Msi, memaparkan agama merupakan panutan dari sebagian besar masyarakat, khususnya agama Islam. Karena itu, Pancasila juga harus memiliki nilai-nilai agama. Kemudian ada nilai-nilai budaya lokal yang hidup dalam masyarakat. “Hal-hal semacam itu adalah implementasi dari Pancasila yang hidup di dalam masyarakat Indonesia. Maka bila mengamalkan agama dengan baik, otomatis telah mengamalkan prinsip kenegaraan, Pancasila," ujar Slamet Effendy Yusuf.

Meski sebenarnya Pancasila adalah ideologi final dalam bersikap dan berperilaku kehidupan berbangsa dan bernegara, namun masih ada sebagian ormas Islam yang menolak Pancasila dan cenderung memunculkan sikap radikalisme dan terorisme. Ini disebabkan kurangnya pemahaman terhadap konsep kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, sebagai negara bermayoritas Islam yang aman. Islam menciptakan rasa aman dan damai melalui ajaran-ajarannya dalam Al Quran dan Al Hadits dan sudah tidak diragukan lagi kebenarannya.

Berikut beberapa ayat yang menegaskan sesuainya nilai-nilai Pancasila dengan Islam.
LDII-bengkalis
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Mengajarkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kerukunan, toleransi,dan tidak adanya pemaksaan agama. Tercantum dalam Al Quran surat Al Ikhlas ayat 1-3, surat Al A'rafayat 59, dan surat Al Kafirun ayat 6.

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Mengajarkan nilai-nilai luhur yang menempatkan kesamaan derajat manusia, hak, dan kewajiban tanpa membedakan suku, agama, ras, dan golongan. Adanya tenggang rasa dan saling hormat menghormati antar sesama. Tercantum dalam Al Qur'an surat Al Hujurot ayat 13, surat An Nisa ayat 135, surat Al Maidah ayat 8, dan surat Al Isro ayat 70.

Persatuan Indonesia.
Terdapat nilai-nilai persatuan, kesatuan, rela berkorban untuk kepentingan umum serta patriotisme. Disebutkan dalam surat Ali Imron ayat 92 dan 103, dan surat Al Hasyr ayat 9.

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.
Mengajarkan berharganya nilai musyawarah untuk mencapai mufakat. Dengan semangat kekeluargaan, menghormati pendapat orang lain serta hasil keputusan, dan melaksanakan hasil musyawarah dengan tanggung jawab. Nilai-nilai ini selaras dengan surat Ali Imron ayat 159, surat Yaasin ayat 35, surat Asy Syuroo ayat 38, dan surat Al Isro' ayat 36.

Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Sikap gotong royong, kekeluargaan, berbuat adil pada sesama, setia kawan, dan bekerja keras merupakan implementasi yang terkandung dalam sila kelima ini. Tercantum dalam surat Al Baqoroh ayat 177, Al Maidah ayat 2, Al Isro' ayat 29, dan Ma'arij ayat 24-25.

Melaksanakan nilai-nilai Pancasila adalah sebuah keharusan karena relevan dengan ajaran Islam. Jadi, Pancasila bukan hanya wacana yang dipandang sebagai sejarah bangsa, namun sampai kapan pun adalah pedoman berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia yang perlu dihidup-hidupkan. Islam dan Pancasila, "selotip" pencipta cinta damai negara dan bangsa. (Noni)

LDII Banten Mensinergikan Pendidikan Agama dan Pramuka


sako-sekawan-persada-nusantara

Pramuka berlatar belakang sekolah sudah biasa, tapi kalau pramuka berbasis komunitas masjid tentu menarik. UU No 12 tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka, memperbolehkan komunitas menjadi organisasi pendukung gerakan pramuka.

Pramuka berbasis komunitas masjid terbilang menarik. Bagi LDII, Pramuka bisa menjadi media untuk menanamkan nilai-nilai moral dan agama, dengan cara interaktif. Sebab itulah DPP LDII Departemen Kepemudaan dan Olahraga membentuk Satuan Komunitas Sekawan Persada Nusantara (Sako SPN) LDII. Salah satu kegiatannya berupa Pramuka Bahari, yang kali ini dipusatkan di Banten pada 12-13 Oktober 2013.
Sebagaimana namanya, Pramuka Bahari, kegiatan ini dihelat di Merak Beach. Kegiatan ini diikuti oleh penggiat Pramuka dari warga LDII se-Jabotabek. Berlaku sebagai tuan rumah SAKO SPN Banten, salah satu SAKO Pramuka milik LDII Banten. Yang membedakan dari kegiatan Pramuka lainnya, coba lihat kegiatannya: praktik wudhu, sholat, bercerita, dan menghafalkan surat yang dipadukan dengan kegiatan outdor khas ala pramuka.
sekawan-persada-nusantara
Melatih ketaatan dan kesabaran sebagai menu pendidikan kepanduan di Satuan Komunitas Sekawan Persada Nusantara.
Pramuka Bahari kali ini melibatkan 50-an siaga dan penggalang Gudep 0104301043 (Putra) dan 0104301043 (Putri). Segala kegiatan Pramuka Bahari dipantau langsung Edwin Sumiroza Ketua DPP LDII sekaligus sebagai fasilitator, Wakil Mabigus H Sabarno, dan Sekretaris Gudep Mukti Wibowo.
Kegiatan outdor diawali dengan apel dan dilanjutkan dengan berbagai games menarik yang dipandu oleh Wawan salah satu pembina Sanggar Madya Cilegon. Beragam acara ini dimaksudkan agar anak-anak tingkat siaga dan penggalang yang turut aktif akan lebih terlatih dalam hal mental, moral, fisik, pengetahuan, dan keterampilan.
Anak-anak juga diperkenalkan beragam mahluk hidup di laut, tak hanya sekitar Merak Beach, namun menyeberang hingga Pulau Merak, dengan bantuan tim TNI untuk akomodasi keberangkatan “Tidak hanya kegiatan outdor di masjid, kami juga memperkenalkan berbagai jenis mahluk hidup di laut agar anak dapat memahami betapa besar dan menakjubkannya ciptaan Allah,” ujar Mukti Wibowo.
Mukti pun mengungkapkan, tak hanya kegiatan seremonial belaka, acara ini merupakan rangkaian kegiatan rutin yang terstruktur. Kegiatan indoor di masjid pada Senin hingga Jumat berdurasi 2 jam perhari pada sore hari. Sisanya pada hari sabtu atau minggu adalah acara outdoor.
Ada yang menarik saat acara berlangsung, ketika salah satu kakak pembina memberikan sebuah pertanyaan pada anggota SAKO. “Adik-adik melihat ikan begitu indahnya berenang di laut, siapa yang menciptakan?” Kontan saja serempak anggota SAKO menjawab, “Alloh!”.
pramuka-ldii
Anak-anak dikenalkan dengan kegiatan bahari, sebagai salah satu wujud kepanduan bagi Sako di wilayah pesisir.
Pada praktiknya tidak hanya kakak pembina yang dilibatkan, SAKO Banten juga turut melibatkan unsur orang tua yang terlihat hadir saat acara berlangsung. “Kami selalu melibatkan orang tua, pembina pramuka dan mubaligh sebagai sebuah sinergisitas dalam melaksanakan pembinaan bagi anak-anak kami ini,” ungkap H Sabarno.
Orang tua sebagai pendidik yang terhubung langsung dengan anak-anak merupakan pondasi utama bagi terbentuknya karakter anak. Bagaimana anak-anak dapat menjadi pribadi yang sukses dunia akhirat jika dipahat dengan asal-asalan.
“Kami terus melaporkan hasil dan berhubungan dengan orang tua terhadap perkembangan anak-anak mereka, dengan demikian kami harapkan keberhasilan trisukses yang kami canangkan dapat tercapai. Paham agama, berakhlakul karimah dan mandiri itu motto kami yang harus ditanamkan pada masing-masing diri siswa,” kata Sabar.
Menurut Ketua DPP LDII Prasetyo Sunaryo bahwa SAKO Sekawan Persada Nusantara akan rutin menjalankan berbagai programnya. "Kita LDII sudah bisa melahirkan SAKO Pramuka pertama di tingkat nasional. Oleh karena itu kami akan terus mengembangkan kegiatan SAKO ini dengan baik yang juga sebagian untuk mengenalkan kegiatan pramuka kepada seluruh pemuda di Indonesia," kata Prasetyo. (Frediansyah Firdaus)

Sabtu, 19 Oktober 2013

LDII Berbagi 38 Ribu Hewan Kurban


ldii-bagikan-daging-kurban

Idul Adha bagi warga LDII adalah salah satu puncak ibadah yang dinanti. Keikhalasan untuk berkorban, sebagai bukti ketaqwaan sekaligus berbagi bahagia dengan membagikan daging kurban.
Setiap Hari Raya Idul Adha, warga LDII mulai di tiap PAC di seluruh Indonesia menyembelih hewan kurban, sebagai ritual ibadah sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW. Korban tahun lalu senilai Rp 168 miliar lebih, di 2013 ini mencapai Rp 198 miliar.
Tak semua warga LDII adalah kalangan mampu, namun mereka mempersungguh agar bisa menyembelih kurban, dengan cara menabung. “Kurban adalah puncak rasa taqwa dan keikhlasan. Warga LDII merayakannya dengan menyembelih kurban. Kami menabung setahun sebelum Idul Adha. Setiap pengajian di tingkat PAC kami menyisihkan uang belanja harian. Menjelang Idul Adha kami hanya menembahkan sedikit saja, untuk mendapatkan kambing atau sapi,” ujar Bahtiar, warga LDII Surabaya.
Menurut data DPP LDII, jumlah hewan kurban yang disembelih mencapai 16 ribu ekor sapi dan 22 ribu ekor kambing di seluruh Indonesia. Menurut Ketua Umum DPP LDII KH Abdullah Syam mengatakan pembagian hewan kurban ini akan dilakukan serentak di seluruh cabang LDII di Indonesia.
"Keberadaan LDII harus bisa memberikan manfat kepada masyarakat di sekitarnya, sebagai rasa syukur kepada Allah, di Hari Raya Idul Adha kami ingin berbagi kenikmatan dengan sesama umat Islam di seluruh nusantara,” ujar Abdullah Syam. Pembagian daging hewan kuran dilaksanakan secara simbolis, dengan pelepasan 1.000 sukarelawan warga LDII yang menyebar hewan kurban di seluruh pelosok Jakarta.
DPP LDII bekerjasama dengan MUI Pusat bekerjasama dalam membagikan hewan kurban, agar lebih merata dan tepat sasaran. Dengan mekanisme mengantar langsung kepada umat Islam lainnya, Abdullah Syam berharap, tak ada lagi antrian yang berjubel yang menyebabkan korban luka maupun jiwa.
Pembagian paket daging kurban secara simbolis dilaksanakan di halaman kantor DPP LDII, Jl Tentara Pelajar 28, Arteri Patal Senayan, Jakarta Selatan. Sebanyak 200 relawan bermotor dari warga LDII membawa sekitar 50 ribu paket daging kurban, yang dilepas oleh Ketua Umum LDII Prof KH Abdullah Syam bersama pengurus MUI Pusat KH Umar Shihab, Ketua Takmir Masjid Istiqlal KH Adnan Harahap.
Hadir pula Ketua Batsul Matsail PBNU KH Arwani Faishol Anwar dan KH Bukhori Muslim dari Lembaga Dakwah Nadlatul Ulama. Disaksikan segenap jajaran pengurus DPD LDII DKI Jakarta, pengurus MUI DKI Jakarta, tokoh-tokoh masyarakat dan alim ulama.
Para relawan memasuki wilayah padat penduduk, yang menjadi kantong=kantong kemiskinan d ibukota. Dalam sambutannya Prof KH Abdullah Syam menegaskan kegiatan tersebut bertujuan semata-mata untuk mewujudkan rasa kepedulian LDII terhadap sesama, khususnya kaum dhuafa.
"Kegiatan tebar daging kurban ini sudah rutin dilaksanakan sejak LDII berdiri oleh warga LDII dan membagikannya pada masyarakat di seluruh Indonesia. Karena manfaatnya langsung dirasakan oleh warga yang membutuhkan, maka program ini kami buat sebagai program rutin tahunan," jelas Syam.
Prof Abdullah Syam mengharapkan rakyat miskin yang tidak punya daya beli terhadap kebutuhan protein terutama daging paling tidak dalam beberapa hari bisa terpenuhi kebutuhannya. Apalagi di tengah inflasi tinggi dan mahalnya daging sapi, setidaknya membuat masyarakat dapat memiliki simpanan daging dalam beberapa hari ke depan.
"Menggiatkan sedekah kepada sesama agar Allah membuka pintu rahmat-Nya. Mari kita kembangkan berbagi untuk sesama. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW Irhamuu man fil ardzi yarhamukum man fissama, yang artinya, kasihilah orang-orang yang ada di bumi, maka Allah akan mengasihi kalian. Ketika manusia makin hedonis, makin bernafsu mengumpulkan
harta, maka dengan berkurban hal itu akan direm. Kurban adalah saling berbagi, peduli pada sesama dan wujud cinta kita makhluk pada Sang Khalik," ujar Abdullah Syam.
Ketua Panitia Tebar Qurban Nasional LDII Ir H Teddy Suratmadji menambahkan bahwa kegiatan tebar qurban dilaksanakan secara masif di setiap jenjang kepengurusan LDII. Mereka menyembelih dan membagikan pada masyarakat sekitar yang membutuhkan. "Untuk di kantor DPP LDII ini kita mengerahkan setiap Pimpinan Cabang (setingkat kecamatan) mengirimkan 1 orang pengendara dan 1 buah motor untuk mengangkut masing-masing 50 hingga 100 paket daging kurban.
ldii-bagikan-daging
Mereka adalah perwakilan dari tiap kecamatan, dan mereka sudah punya titik penyebaran daging di lokasi-lokasi tertentu. Selain menggunakan motor, tebar daging kurban juga dilaksanakan serentak di sekitar 330 Majelis Taklim (kelompok pengajian) yang ada di DKI Jakarta," kata Teddy.
Teddy mengatakan rata-rata setiap majelis taklim membagikan 200-an paket daging kurban di sekitar lingkungan masing-masing. Jadi total, warga LDII se-DKI membagikan sekitar 50.000 paket. "Pembagiannya ada yang melalui relawan, selebihnya dibagikan langsung oleh pengurus majelis taklim kami di lingkungannya. Hal ini untuk menghindari adanya kerusuhan akibat berebut mendapatkan daging. Kami tidak ingin hal seperti itu terjadi. Untuk paket yang dibagikan secara nasional, kami tidak pernah menghitungnya," tegas Teddy.
Dari tahun ke tahun harga hewan kurban selalu naik sekitar 15 sampai 25 persen, namun alhamdulillah, hal tersebut tidak begitu mempengaruhi animo warga LDII untuk berkurban. Pada tahun 2009, warga LDII menyembelih 7.909 ekor sapi dan 13.431 ekor kambing. Kalau tahun 2010 sebanyak 12.951 sapi dan 16.098 ekor kambing. Tahun 2011 tercatat 1.400 ekor sapi dan 17.657 ekor kambing. Sedangkan pada 2012 tercatat 14.950 ekor sapi dan 18.500 ekor kambing.

Kamis, 17 Oktober 2013

LDII Bagikan Hewan Kurban 16 Ribu Ekor Sapi

ilustrasi Ketua Umum Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Abdullah Syam (kanan)
berbincang dengan Wakil Ketua Komisi Pengkajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Syafii Mufid (kiri) saat menghadiri silaturahmi syawal di Jakarta, Sabtu (24/8). (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)





Jakarta (ANTARA News) -  Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPP LDII) secara serentak di seluruh Indonesia menyembelih sebanyak sekitar 16 ribu ekor sapi dan 22 ribu ekor kambing, guna membantu warga kurang mampu dalam merayakan Hari Idul Adha 1434 Hijriah.

"Keberadaan LDII harus bisa memberikan manfaat kepada masyarakat di seluruh Indonesia. Untuk itu, sebagai rasa syukur kepada Allah, di Hari Raya Idul Adha 1434 H ini, kami berbagi kepada masyarakat melalui mekanisme yang berbeda dengan pembagian kurban pada umumnya," kata Ketua Umum DPPD LDII  KH Prof Abdullah Syam di sela-sela pelepasan secara simbolis 200 ojek motor "Tebar Qurban LDII" di Jakarta, Selasa.

Abdullah Syam mengatakan, pembagian hewan kurban itu di lakukan serentak di seluruh cabang LDII di Indonesia. Pembagian hewan kurban itu berkerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai wadah naungan kerukunan umat Islam.

Menurut dia, pola pembagian daging dilakukan secara "jemput bola"  agar pembagian hewan kurban ini tepat sasaran dan meminimalisir adanya kejadian yang tidak diinginkan akibat berebut pembagian daging kurban. "Pola ini, kami kembangkan untuk meminimalisir adanya kecelakaan pada saat pembagian daging kurban yang sering terjadi," katanya.

Pembagian paket daging kurban secara simbolis dilaksanakan di halaman kantor DPP LDII, Jl. Tentara Pelajar 28, Arteri Patal Senayan, Jakarta Selatan. Sebanyak 200 ojek motor "Tebar Daging Qurban"  yang membawa sekitar 50 paket daging qurban setiap ojek motor dilepas oleh Ketua Umum LDII KH Abdullah Syam bersama Ketua MUI Pusat KH Umar Shihab, Ketua Takmir Masjid Istiqlal KH Adnan Harahap.

Hadir pada kesempatan itu, Ketua Batsul Matsail PBNU KH Arwani Faishol Anwar dan KH Bukhori Muslim dari Lembaga Dakwah Nadlatul Ulama. Disaksikan segenap jajaran pengurus DPD LDII DKI Jakarta, pengurus MUI DKI Jakarta, tokoh-tokoh masyarakat dan alim ulama.

Motor-motor tersebut sesuai rencana menjangkau setiap sudut di lima wilayah DKI Jakarta, seperti perkampungan padat, kumuh dan miskin, di mana di tempat-tempat tersebut banyak terdapat tukang loper koran, tukang sampah, tukang sapu jalan, pemulung, warga miskin dan kaum dhuafa lainnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Tebar Qurban Nasional LDII Ir H Teddy Suratmadji menambahkan bahwa kegiatan tebar kurban dilaksanakan secara masif di setiap jenjang kepengurusan LDII, yaitu mereka menyembelih dan membagikan pada masyarakat sekitar yang membutuhkan.

"Untuk di kantor DPP LDII ini kami mengerahkan setiap Pimpinan Cabang  (setingkat kecamatan) mengirimkan 1 orang pengendara dan 1 buah motor untuk mengangkut masing-masing 50-100 buah paket daging kurban. Mereka adalah perwakilan dari tiap kecamatan, dan mereka sudah punya titik penyebaran daging di lokasi-lokasi tertentu. Pembagian daging kurban juga dilakukan di 330 Majelis Taklim (kelompok pengajian) yang ada di DKI Jakarta," katanya.

Abdullah Syam menambahkan, animo warga LDII untuk berkurban, terus meningkat, yaitu pada tahun 2009 menyembelih 7.909 ekor sapi dan 13.431 ekor kambing, kemudian tahun 2010 sebanyak 12.951 sapi dan 16.098 ekor kambing, selanjunta 2011 tercatat 1400 ekor sapi dan 17.657 ekor kambing.

"Sedangkan pada 2012 tercatat 14.950 ekor sapi dan 18.500 ekor sapi. Dan tahun 2013 ini berdasar data sementara sampai pukul 11.00 siang ini warga LDII berqurban sebanyak 9.352 ekor sapi dan 7.659 ekor kambing," ujarnya.

Abdullah Syam menegaskan, peningkatan jumlah hewan kurban yang dibagikan dari tahun ke tahun merupakan salah satu indikasi pertambahan warga LDII. "Bisa diartikan juga bahwa metoda dakwah yang dikembangkan LDII makin luas dan diterima umat," katanya.(*)

Editor: B Kunto Wibisono

Rabu, 16 Oktober 2013

Rekapitulasi Tebar Qurban LDII Tahun 2013

           Diurut Berdasarkan Jumlah Sapi Terbanyak:
                                                                        SAPI  /  KAMBING

1. DPW LDII Provinsi Jawa Timur                    : 2.835 / 3.494

2. DPW LDII Provinsi Jawa Tengah                  : 1.683 / 1.232

3. DPW LDII Provinsi DKI Jakarta                   : 1.136 / 1.145

4. DPW LDII Provinsi Jawa Barat                     : 1.134 / 1.025

5. DPW LDII Provinsi Lampung                        : 948 / 640

6. DPW LDII Provinsi Kalimantan Timur           : 898 / 188

7. DPW LDII Provinsi Banten                            : 650 / 589

8. DPW LDII Provinsi Sumatera Selatan            : 512 / 223

9. DPW LDII Provinsi DI Yogyakarta                : 368 / 379

10. DPW LDII Provinsi Sulawesi Selatan           : 362 / 37

11. DPW LDII Provinsi Kalimantan Selatan       : 298 / 52

12. DPW LDII Provinsi Riau                              : 274 / 102

13. DPW LDII Provinsi Jambi                            : 238 / 123

14. DPW LDII Provinsi Sulawesi Tengah           : 234 / 60

15. DPW LDII Provinsi Sulawesi Tenggara        : 233 / 74

16. DPW LDII Provinsi Kalimantan Utara          : 203 / 12

17. DPW LDII Provinsi Sumatera Utara             : 193 / 200

18. DPW LDII Provinsi Papua                           : 188 / 53

19. DPW LDII Provinsi Kepulauan Riau            : 144 / 145

20. DPW LDII Provinsi Sumatera Barat             : 140 / 29

21. DPW LDII Provinsi Kalimantan Barat          : 139 / 62

22. DPW LDII Provinsi Bengkulu                      : 115 / 105

23. DPW LDII Provinsi Sulawesi Barat             : 88 / 6

24. DPW LDII Provinsi Bali                              : 83 / 203

25. DPW LDII Provinsi NTB                            : 76 / 172

26. DPW LDII Provinsi Bangka Belitung           : 59 / 19

27. DPW LDII Provinsi Papua Barat                 : 57 / 1

28. DPW LDII Provinsi Aceh                            : 56 / 46

29. DPW LDII Provinsi Sulawesi Utara             : 54 / 25

30. DPW LDII Provinsi Maluku                         : 48 / 9

31. DPW LDII Provinsi Kalimantan Tengah       : 48 / 4

32. DPW LDII Provinsi NTT                             : 43 / 31

33. DPW LDII Provinsi Gorontalo                     : 21 / 2

34. DPW LDII Provinsi Maluku Utara               : 5 / -

                           GRAND TOTAL                   : 13.563 / 10.487





Pers Release saat pelepasan secara simbolis Tebar Qurban Nasional 2013, 15-10-2013 Jam 13:00:

DPW LDII DKI Jakarta Bagikan Daging Qurban
pada Kaum Dhuafa dengan Gunakan 100 Ojek

Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) DKI Jakarta pada Selasa (15/13) siang ini kembali membuat acara ”Tebar Daging Qurban”. Sekitar 10 ribu paket daging qurban dibagikan kepada sejumlah warga miskin dan anak-anak yatim di sekitar DKI Jakarta dengan menggunakan 100 buah ojek sepeda motor.

Pembagian paket daging qurban secara simbolis dilaksanakan di halaman kantor DPP LDII, Jl. Tentara Pelajar 28, Arteri Patal Senayan, Jakarta Selatan. Sebanyak 100 ojek motor “tebar daging qurban” yang membawa sekitar 10 ribu paket daging qurban dilepas oleh Ketua Umum LDII Prof.KH.Abdullah Syam bersama pengurus MUI Pusat KH.Umar Shihab, Ketua Takmir Masjid Istiqlal KH.Adnan Harahap. Hadir pula Ketua Batsul Matsail PBNU KH.Arwani Faishol Anwar dan KH.Bukhori Muslim dari Lembaga Dakwah Nadlatul Ulama. Disaksikan segenap jajaran pengurus DPD LDII DKI Jakarta, pengurus MUI DKI Jakarta, tokoh-tokoh masyarakat dan alim ulama.

Motor-motor tersebut sesuai rencana menjangkau setiap sudut wilayah perkampungan padat, kumuh dan miskin, di mana di tempat-tempat tersebut banyak terdapat tukang loper koran, tukang sampah, tukang sapu jalan, pemulung, warga miskin dan kaum dhuafa lainnya.

Dalam sambutannya Prof.KH.Abdullah Syam menegaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan semata-mata untuk mewujudkan rasa kepedulian LDII terhadap sesama, khususnya kaum dhuafa’. “Kegiatan tebar daging qurban ini sudah rutin dilaksanakan sejak LDII berdiri oleh warga LDII di dan membagikannya pada masyarakat di seluruh Indonesia. Karena manfaatnya langsung dirasakan oleh warga yang membutuhkan, maka program ini kami buat sebagai program rutin tahunan. Kegiatan tebar qurban LDII DKI Jaya ini salah satu contoh dari sekian banyak cara model pembagian yang dilakukan LDII dan diliput media massa,” jelas Syam.

Prof.Abdullah Syam mengharapkan rakyat miskin yang tidak punya daya beli terhadap kebutuhan protein terutama daging paling tidak dalam beberapa hari bisa terpenuhi kebutuhannya. Apalagi di tengah gejolak krisis dunia yang secara tidak langsung berimbas terhadap perekonomian nasional di mana harga-harga kebutuhan pokok melonjak.

“Menggiatkan shodaqoh kepada sesama agar Allah membuka pintu rahmat-Nya. Mari kita kembangkan berbagi untuk sesama,” tambah Syam. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW. “Irhamuu man fil ardzi yarhamukum man fissama”, yang artinya, “Kasihilah orang-orang yang ada di bumi, maka Allah akan mengasihi kalian. Ketika manusia makin hedonis, makin bernafsu mengumpulkan harta, maka dengan berqurban hal itu akan direm. Qurban adalah saling berbagi, peduli pada sesama dan wujud cinta kita makhluk pada sang Khalik,” imbuhnya.

Lebih lanjut Ketua Panitia Tebar Qurban Nasional LDII Ir.H.Teddy Suratmadji menambahkan bahwa kegiatan tebar qurban dilaksanakan secara masif di setiap jenjang kepengurusan LDII. Mereka menyembelih dan membagikan pada masyarakat sekitar yang membutuhkan. “Untuk di kantor DPP LDII ini kita mengerahkan setiap Pimpinan Cabang (setingkat kecamatan) mengirimkan 1 orang pengendara dan 1 buah motor untuk mengangkut masing-masing 50-100 buah paket daging qurban. Mereka adalah perwakilan dari tiap kecamatan, dan mereka sudah punya titik penyebaran daging di lokasi-lokasi tertentu. Selain menggunakan motor, tebar daging qurban juga dilaksanakan serentak di sekitar 330 Majelis Ta’lim (kelompok pengajian) yang ada di DKI Jakarta.

“Rata-rata setiap Majelis Ta’lim membagikan 200-an paket daging qurban di sekitar lingkungan masing-masing. Jadi total, warga LDII se-DKI membagikan sekitar 50.000 paket. Pembagiannya ada yang melalui Ojek Tebar Daging Qurban dan selebihnya dibagikan langsung oleh pengurus majelis taklim kami di lingkungannya. Hal ini untuk menghindari adanya kerusuhan akibat berebut mendapatkan daging. Kami tidak ingin hal seperti itu terjadi. Untuk paket yang dibagikan secara nasional, kami tidak pernah menghitungnya,” tegas Teddy.

Menurut KH.Abdullah Syam kita wajib bersyukur bahwa di tengah kenaikan harga hewan ternyata animo warga LDII untuk berqurban justeru meningkat”. “Dari tahun ke tahun harga hewan qurban selalu naik sekitar 15 - 25 %, namun Alhamdulillah, hal tersebut tidak begitu mempengaruhi animo warga kami untuk berqurban. Pada tahun 2009 kita menyembelih 7.909 ekor sapi dan 13.431 ekor kambing. Kalau tahun 2010 sebanyak 12.951 sapi dan 16.098 ekor kambing. Tahun 2011 tercatat 1400 ekor sapi dan 17.657 ekor kambing. Sedangkan pada 2012 tercatat 14.950 ekor sapi dan 18.500 ekor sapi. Dan tahun 2013 ini berdasar data sementara sampai pukul 11.00 siang ini warga LDII berqurban sebanyak 9.352 ekor sapi dan 7.659 ekor kambing,” ujar Syam.

Peningkatan jumlah hewan qurban dari tahun ke tahun merupakan salah satu indikasi. pertambahan warga LDII. “Bisa diartikan juga bahwa metoda dakwah yang dikembangkan LDII makin luas dan diterima umat,” tegas Abdullah Syam.

LDII Tegal Tebar Hewan Kurban 40 Sapi dan 43 Kambing

Suasana Pelaksanaa Penyembelihan Hewan Kurban

Maha Besar Alloh yang dengan segala keagungan-Nya. Segala puji bagi Alloh, Dzat yang membentangkan bumi sebagai tempat manusia berkampung halaman, Dzat yang telah menggelar langit sebagai atap berteduh, Dzat yang telah menciptakan matahari yang dengan sinarnya memberikan energi bagi kehidupan seluruh mahluk di muka bumi, Dzat yang menggenggam seluruh tatanan kehidupan di jagat raya maupun di akhirat nanti.

Alhamdulillah, dalam rangka menghidupkan sunnah Rosululloh SAW, LDII Kabubaten Tegal pada tahun 1434 Hijriah ini telah melaksanakan sholat Idul Adha di 14 tempat. Usai sholat Ied Adha, langsung dilaksanakan penyembelihan hewan kurban sebanyak 40 ekor sapi dan 43 ekor kambing. Pelaksanaan penyembelihan hewan kurban tersebar di 14 Pimpinan Cabang LDII seKabupaten Tegal. Selajutnya, daging hewan kurban dibagikan kepada masyarakat di lingkungan sekitar masjid pengajian/tempat pengajian.
Suasana Pembagian Daging Kurban Kepada Masyarakat

Pada penyampaian sambutan Idul Adha, ketua DPD LDII Kabupaten Tegal, Drs. H. Walidi W. Martama, MM mengajak umat Islam kembali mengingat segala perjuangan dan pengorbanan para utusan Alloh SWT dalam mempertahankan dan memperjuangkan agama. Ribuan tahun yang lalu, di tanah kering kerontang dan tandus, di kegersangan kawasan yang pengap, di atas bukit-bukit bebatuan cadas yang ganas, sebuah ajaran dari sang kholiq untuk ummat manusia dipancangkan melalui Nabi Ibrahim Alaihi Salam, Nabi yang sering disebut sebagai bapaknya Islam telah memancangkan sebuah cita-cita yang kelak terbukti melahirkan peradaban besar, kesejahteraan  lahir dan batin yang aman, tenteram, dan sentosa dan secara materi subur dan makmur. Itulah Makkatul Mukarromah :

Semangat pengorbanan juga telah dicontohkan oleh Nabiyullah Ibrahim AS. Semangat rela berkorban dalam menegakkan kebenaran. Pada masa mudanya beliau rela dibakar hidup-hidup, setelah menghancurkan patung berhala Raja Namrud. Namun Allah menyelamatkan Ibrahim Alaihi Salam. Bahkan ujian Allah terhadap Nabi kinasih tidak cukup sampai di situ. Sekian lama Ibrohim Alaihi Salam merindukan buah hati hingga berusia tua, begitu lahir putra pertama beliau, Ismail, bukan kepalang senang hati beliau. Namun Allah SWT. memerintahkan untuk mengantarkan si buah hatinya ke sebuah lembah yang bernama Makkah, hanya berdua dengan Siti Hajar, ibunda Ismail. Mereka ditinggalkan begitu saja dalam kurun waktu yang sangat lama di sebuah lembah yang tak ada seorangpun dan tidak ada sesuatu apapun di sana.

Setelah sang anak beranjak remaja, masa masa kebanggaan seorang ayah terhadap seorang putra, bahkan baru saja sedang kangen-kangennya karena lama tidak bertemu, kemudian Allah memerintahkan untuk menyembelih buah hati tercintanya Ismail.

Tanpa rasa ragu dan cemas, setelah musyawarah dengan sang anak, pisau yang telah diasah dan ditajamkan, disiapkan. Ismail yang sudah berbaring di atas pusara, dan dengan sangat berhati-hati pisau tersebut secepat kilat diayunkan. Penyembelihan benar-benar terjadi, darah segar dan hangat memancar membasahi tangan Ibrahim. Sampai di sini, sesungguhnya Ibrahim masih sangat yakin telah menyembelih Ismail, darah dagingnya, meski pada kenyataanya Alloh telah menggantinya dengan seekor domba.

Ibrahim adalah suri tauladan abadi umat manusia. Ketundukannya kepada sistem kepercayaan, nilai-nilai dan tata aturan Illahiah selalu menjadi contoh yang hidup sepanjang masa. Tidak pernah terbetik rasa keraguan sedikit pun, apa lagi menyimpang terhadap perintah Allah, menerima perintah itu dengan seketika dan dengan penuh ketulusan.

Selanjutnya, Walidi juga mengajak kepada umat Islam untuk meneladani kepatuhan dan keteguhan iman Nabi Ibrohim AS. Ia juga mengajak umat agar dapat melestarikan ibadah kurban ini dan menjadikannya sebagai salah satu amalan andalan. Dalam Hadits Riwayat Bukhori disebutkan :

مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ، إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا ، وَأَشْعَارِهَا ، وَأَظْلاَفِهَا . وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنَ الأَرْضِ ، فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا .

“Tidak ada suatu amalan pun yang dilakukan oleh manusia pada Hari Raya Qurban, lebih dicintai Allah selain dari menyembelih hewan qurban. Sesungguhnya hewan qurban itu kelak di hari Kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya, dan sesungguh-nya sebelum darah qurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima di sisi Allah, maka beruntunglah kalian semua dengan pahala qurban itu.” (HR. Tirmidzi, no: 1413)

Sebaliknya, dalam HR. Ahmad dan Ibnu Majah, Rosululloh lebih tegas lagi mengatakan, “Barangsiapa mempunyai kelapangan rizqi pada hari tersebut, tetapi enggan berkurban maka Rasulullah mengancamnya supaya jangan mendekati Masjid Rasulullah”.

Jumat, 11 Oktober 2013

Menyembelih Hewan Kurban Sesuai Syariat



Sahabat baro’ meriwayatkan hadits tentang bagaimana rasulullah menyembelih hewan qurban dan menjelaskan bahwa abu burdah hanya bisa menyembelih qurban seekor kambing yang umurnya sangat muda, sebagai mana hadits berikut :

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ زُبَيْدٍ الإِيَامِيِّ، عَنِ الشَّعْبِيِّ، عَنِ البَرَاءِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ أَوَّلَ مَا نَبْدَأُ بِهِ فِي يَوْمِنَا هَذَا أَنْ نُصَلِّيَ، ثُمَّ نَرْجِعَ فَنَنْحَرَ، مَنْ فَعَلَهُ فَقَدْ أَصَابَ سُنَّتَنَا، وَمَنْ ذَبَحَ قَبْلُ، فَإِنَّمَا هُوَ لَحْمٌ قَدَّمَهُ لِأَهْلِهِ، لَيْسَ مِنَ النُّسُكِ فِي شَيْءٍ» فَقَامَ أَبُو بُرْدَةَ بْنُ نِيَارٍ، وَقَدْ ذَبَحَ، فَقَالَ: إِنَّ عِنْدِي جَذَعَةً، فَقَالَ: «اذْبَحْهَا وَلَنْ تَجْزِيَ عَنْ أَحَدٍ بَعْدَكَ» قَالَ مُطَرِّفٌ: عَنْ عَامِرٍ، عَنِ البَرَاءِ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ ذَبَحَ بَعْدَ الصَّلاَةِ تَمَّ نُسُكُهُ، وَأَصَابَ سُنَّةَ المُسْلِمِينَ» * رواه البخاري

Artinya : Nabi bersabda “ sesungguhnya awalnya sesuatu yang aku kerjakan di hari raya adha adalah shalat, kemudian pulang dan menyembelih qurban, barang siapa yang mengerjakan pada demikian itu berarti mencocoki sunahku, dan barang siapa yang menyembelih sebelum shalat itu adalah daging yang di dahulukan untuk keluarganya bukan dari menyembelih qurban, abu burdah berdiri dan dia termasuk orang yang telah menyembelih sebelum shalat, lantas dia berkata “ aku hanya mempunyai kambing yang masih muda ( sekitar umur 5 bulan ) “ nabi berkata “ sembelihlah dan setelah ini tidak mencukupi bagi seseorang setelahmu.

Praktek menyembelih hewan qurban

Praktek menyembelih hewan qurban pada zaman rasulullah adalah setelah melaksanakan shalat idul adha, bukan sebelumnya, kalau praktek menyembelih qurban sebelum shalat maka sembelihannya bukan qurban. Rasulullah menjelaskan dalam riwayat anas bin malik :

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ النَّحْرِ: «مَنْ كَانَ ذَبَحَ قَبْلَ الصَّلاَةِ فَلْيُعِدْ» * رواه البخاري

Artinya : Nabi bersabda pada hari menyembelih qurban “ barang siapa yang menyembelih sebelum shalat maka supaya mengulangi.

Rasulullah ketika menyembelih hewan qurban memilih kambing gibas yang gemuk, dan kambing yang benar-benar sesuai syariat, berikut ini adalah dalil yang menggambarkan prosesi penyembelihan qurban rasulullah :

عَنْ أَنَسٍ، قَالَ: «ضَحَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ أَقْرَنَيْنِ، ذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ، وَسَمَّى وَكَبَّرَ، وَوَضَعَ رِجْلَهُ عَلَى صِفَاحِهِمَا» * رواه البخاري

Artinya : Anas berkata “ rasulullah menyembelih dua kambing gibas yang gemuk dan bertanduk, nabi menyembelih dengan tangannya ( menyembelih qurbannya sendiri ) sambil membaca bismillah dan takbir dan meletakan kakinya di lambungnya hewan qurban.