Cari Blog Ini

Jumat, 31 Mei 2013

PERSYARATAN SERTIFIKASI HALAL

Bagi Perusahaan yang ingin mendaftarkan Sertifikasi Halal ke LPPOM MUI , baik industri pengolahan (pangan, obat, kosmetika), Rumah Potong Hewan (RPH), restoran/katering, maupun industri jasa (distributor, warehouse, transporter, retailer) harus memenuhi Persyaratan Sertifikasi Halal yang tertuang dalam Buku HAS 23000 (Kebijakan, Prosedur, dan Kriteria).

Berikut Cuplikan dari Buku HAS 23000 :

1.   KRITERIA SJH
Penjelasan mengenai kriteria SJH dapat dilihat pada dokumen HAS 23000:1 Persyaratan Sertifikasi Halal: Kriteria Sistem Jaminan Halal.
Perusahaan bebas untuk memilih metode dan pendekatan yang diperlukan dalam menerapkan SJH, asalkan dapat memenuhi 11 kriteria SJH sebagai berikut :
1.1  Kebijakan Halal
Manajemen Puncak harus menetapkan Kebijakan Halal dan mensosialisasikan kebijakan halal kepada seluruh pemangku kepentingan (stake holder) perusahaan.
1.2  Tim Manajemen Halal
Manajemen Puncak harus menetapkan Tim Manajemen Halal yang mencakup semua bagian yang terlibat dalam aktivitas kritis dan memiliki tugas, tanggungjawab dan wewenang yang jelas.
1.3  Pelatihan dan Edukasi
Perusahaan harus mempunyai prosedur tertulis pelaksanaan pelatihan. Pelatihan harus dilaksanakan minimal setahun sekali atau lebih sering jika diperlukan dan harus mencakup kriteria kelulusan untuk menjamin kompetensi personel.
1.4  Bahan
Bahan tidak boleh berasal dari : Babi dan turunannya, Khamr (minuman beralkohol), Turunan khamr yang diperoleh hanya dengan pemisahan secara fisik, Darah, Bangkai, dan Bagian dari tubuh manusia.

1.5  Produk
Merek/nama produk tidak boleh menggunakan nama yang mengarah pada sesuatu yang diharamkan. Produk retail dengan sama yang beredar di Indonesia harus didaftarkan seluruhnya untuk sertifikasi.
1.6  Fasilitas Produksi
Lini produksi dan peralatan pembantu tidak boleh digunakan secara bergantian untuk menghasilkan produk halal dan produk yang mengandung babi atau turunannya.
1.7  Prosedur Tertulis Aktivitas Kritis
Perusahaan harus mempunyai prosedur tertulis mengenai pelaksanaan aktivitas kritis (seleksi bahan baru, pembelian bahan, pemeriksaan bahan datang, produksi, dll), disesuaikan dengan proses bisnis perusahaan yang menjamin semua bahan, produk, dan fasilitas produksi yang digunakan memenuhi kriteria.
1.8  Kemampuan Telusur (Traceability)
Perusahaan harus mempunyai prosedur tertulis untuk menjamin kemampuan telusur produk yang disertifikasi berasal dari bahan yang disetujui dan dibuat di fasilitas produksi yang memenuhi kriteria fasilitas produksi.
1.9  Penanganan Produk yang Tidak Memenuhi Kriteria
Perusahaan harus mempunyai prosedur tertulis untuk menangani produk yang terlanjur dibuat dari bahan dan pada fasilitas yang tidak memenuhi kriteria.
1.10  Audit Internal
Perusahaan harus mempunyai prosedur tertulis audit internal pelaksanaan SJH yang dilakukan secara terjadwal setidaknya enam bulan sekali. Hasil audit internal disampaikan ke pihak yang bertanggung jawab terhadap setiap kegiatan yang diaudit dan pihak ke LPPOM MUI dalam bentuk laporan berkala setiap 6 (enam) bulan sekali.
1.11  Kaji Ulang Manajemen
Manajemen Puncak harus melakukan kajian terhadap efektifitas pelaksanaan SJH satu kali dalam satu tahun atau lebih sering jika diperlukan. Hasil evaluasi harus disampaikan kepada pihak yang bertanggung jawab untuk setiap aktivitas.

1.   KEBIJAKAN DAN PROSEDUR SERTIFIKASI HALAL
Kebijakan dan prosedur harus dipenuhi oleh perusahaan yang mengajukan sertifikasi halal. Penjelasan mengenai kriteria SJH dapat dilihat pada dokumen HAS 23000:2 Persyaratan Sertifikasi Halal: Kebijakan dan Prosedur.
Berikut Proses sertifikasi halal dalam bentuk diagram alir :


Secara Umum Prosedur Sertifikasi Halal adalah sebagai berikut :
a)       Perusahaan yang mengajukan sertifikasi, baik pendaftaran baru, pengembangan (produk/fasilitas) dan perpanjangan, dapat melakukan pendaftaran secara online. melalui website LPPOM MUI (www.halalmui.org) atau langsung melalui alamat website: www.e-lppommui.org.
b)       Mengisi data pendaftaran : status sertifikasi (baru/pengembangan/perpanjangan), data Sertifikat halal, status SJH (jika ada) dan kelompok produk.
c)        Membayar biaya pendaftaran dan biaya akad sertifikasi halal.
d)       Mengisi dokumen yang dipersyaratkan dalam proses pendaftaran sesuai dengan status pendaftaran (baru/pengembangan/perpanjangan) dan proses bisnis (industri pengolahan, RPH, restoran, dan industri jasa), diantaranya : Manual SJH, Diagram alir proses produksi, data pabrik, data produk, data bahan dan dokumen bahan yang digunakan, serta data matrix produk.
e)       Setelah selesai mengisi dokumen yang dipersyaratkan, maka tahap selanjutnya sesuai dengan diagram alir proses sertifikasi halal seperti diatas yaitu pemeriksaan kecukupan dokumen ----- Penerbitan Sertifikat Halal.

  Catatan :          
·     Mulai Bulan Juli 2012, pendaftaran Sertifikasi Halal hanya bisa dilakukan secara online melalui website LPPOMMUI www.halalmui.org pada kolom Layanan Sertifikasi Online Cerol-SS23000 atau langsung melalui alamat website: www.e-lppommui.org
·     Bagi perusahaan yang menginginkan penjelasan detail mengenai persyaratan sertifikasi halal LPPOM MUI (Kebijakan, Prosedur, dan Kriteria) dapat memesan Buku HAS 23000 melalui email:ga_lppommui@halalmui.org (http://www.halalmui.org/newMUI/index.php/main/go_to_section/39/1328/page/1)

Kisah Mauriq

Di malam yang indah itu Mbah Sastro dikelilingi anak-cucunya, di dalam pesta kecil-kecilan (alias makan-malam). Semuanya makan dan minum dengan lahap, sambil bersenda-gurau dan bercengkerama. Tak seorangpun dari mereka tampak bersedih. Kang Bento dan Yu Sane mengamati mereka dan bergumam, “Betapa bahagianya keluarga-besar ini.”

Sebelum memasukkan bakso kemulut, Liti dan Letu bertanya Mbah Sastro: “Apa betul semua Hadits Israiliyat tidak boleh dikaji.”

Hampir semuanya memperhatikan Mbah Sastro menjawab, “Bukannya mutlak tidak boleh dikaji. Yang paling utama untuk dikaji adalah Hadits yang dari Rasulillah SAW yang shahih. Tetapi dalam kondisi terpaksa, Hadits Israiliyat boleh dikaji sekedar sebagai iktibar. Nabi SAW sendiri bersabda, “Wachadditsuu an Bani Israiila, walaa charaj. Yang artinya ‘dan ceritakan Hadits dari Bani Israil! Tidak berdosa!’.”

Beberapa orang tertawa, setelah Dias dan Faishal bertanya, “Bacakan contoh Hadits dari Bani Israil atau Israiliyat yang bisa dijadikan iktibar! Mbah!.”

Yang menjawab, cucu Mbah Sastro bernama Tita: فنون العجائب لأبي سعيد النقاش - (ج 1 / ص 26)

22 - حدثنا أبو بكر الشافعي ، حدثني محمد بن بشر بن مطر ، حدثنا محمد بن حميد ، حدثنا عبد الرحمن بن مغراء ، وسليمان بن يزيد ، عن المفضل بن فضالة ، عن بكر بن عبد الله المزني ، حدثنا أنس بن مالك ، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : « كان فيمن سلف من الأمم رجل يقال له : مورق ، وكان متعبدا ، فبينما هو قائم في صلاته إذ ذكر النساء ، فاشتهاهن ، وانتشر حتى قطع صلاته ، فغضب فأخذ قوسه فقطع وترها وعقده بخصيتيه ، وشده إلى عقبيه ، ثم مد رجليه فانتزعهما ، ثم أخذ طمريه ونعليه حتى أتى أرضا لا أنيس بها ولا وحش ، فاتخذ عريشا ، ثم جعل يصلي ، فجعل كلما أصبح انصدعت له الأرض ، فخرج له خارج منها معه طعام في إناء ، فأكله حتى شبع ، ثم يدخل فيخرج له خارج بإناء فيه شراب فيشرب حتى يروى ، ثم يدخل وتلتئم الأرض ، فإذا أمسى فعل مثل ذلك ، ومر أناس قريبا منه ، فأتاه رجلان من القوم ، فمرا عليه من تحت الليل ، فسألاه عن قصدهما ، فمد لهما بيده ، وقال : هذا قصدكما حيث تريدان ، فسارا غير بعيد ، ثم قالا أحدهما لصاحبه : ما يسكن هذا الرجل ها هنا أرضا لا أنيس بها ولا وحش ، لو رجعنا حتى نعلم علمه حقا له ، فقالا له : يا عبد الله ، ما يقيمك ها هنا بأرض لا أنيس بها ولا وحش ؟ قال : امضيا لشأنكما ودعاني . فأبيا وألحا عليه ، قال : فإني مخبركما على أن من كتمه منكما أكرمه الله في الدنيا والآخرة ، ومن أظهر علي منكما أهانه الله في الدنيا والآخرة . قالا : نعم . قال : انزلا . فلما أصبحا خرج من الأرض مثل الذي كان يخرج من الطعام ومثلاه معه ، حتى أكلوا وشبعوا ، ثم دخل فأخرج إليهم شرابا في إناء مثل الذي كان يخرج إليه كل يوم ومثليه معه ، فشربوا حتى رووا ، ثم دخل فالتأمت الأرض ، فنظر أحدهما إلى صاحبه فقال : ما يعجلنا هذا الطعام والشراب ، وقد علمنا سمتنا في الأرض ، امكث إلى العشي فمكثا ، فخرج إليهما بالعشي من الطعام والشراب مثل الذي خرج أول النهار ، فقال أحدهما لصاحبه : امكث بنا حتى نصبح ، فمكثا ، فلما أصبحا خرج إليهما مثل ذلك ، ثم ركبا فانطلقا ، فأما أحدهما فلزم باب الملك حتى كان من خاصته وسماره ، وأما الآخر فأقبل على تجارته وعمله ، وكان ذلك الملك لا يكذب أحد في زمانه من أهل مملكته كذبة فعرف إلا صلبه ، فبينا هو ليلة في السمر يحدثونه مما رأوا من العجائب ، أنشأ ذلك الرجل ، فحدث الملك فقال : ما سمعت بأعجب منه قط ، فحدث فقال : لأحدثنك أيها الملك ، فحدثه بحديث الرجل الذي رأى من أمره ، فقال الملك : ما سمعت بكذب قط أعظم من هذا ، والله لتأتين على ما قلت ببينة أو لأصلبنك . قال : بينتي فلان . قال : رضا ، إيتوني به ، فلما أتاه ، فقال الملك : إن هذا حدثني أنكما مررتما برجل من أمره كذا وكذا ، فقال الرجل : أيها الملك ، ولست تعلم أن هذا كذب ، وهذا ما لا يكون لو حدثتك بهذا كان عليك في الحق أن تصلبني قال : صدقت وبررت » قال النبي صلى الله عليه وسلم : « فأدخل الذي كتم عليه في خاصته وسمره ، وأمر بالآخر فصلب » فقال النبي صلى الله عليه وسلم : فأما الذي كتم عليه منهما فأكرمه الله في الدنيا والآخرة « ثم نظر إلى ثمامة بن عبد الله بن أنس فقال : يا أبا المثنى ، سمعت جدك يحدث بهذا الحديث عن رسول الله صلى الله عليه وسلم ؟ قال : نعم.



Arti (selain isnad)nya:

Sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda, “Konon ada lelaki dari umat zaman dahulu yang ahli beribadah, bernama Mauriq. Suatu hari Mauriq berdiri untuk melakukan shalat. Tiba-tiba angan-angannya melayang pada seorang wanita hingga kejantanannya menegang dan terganggu kekhusukan shalatnya. Dia membatalkan shalatnya sambil marah. Dia mengambil busurnya untuk melepaskan talinya. Ujung tali diikatkan pada dua testis-nya; ujung lainnya diikatkan pada dua telapak kakinya.[1] Dua kakinya dijulurkan sekuat tenaga agar dua testis-nya lepas.

(Setelah Mauriq sadar), mengambil dua sandal dan dua pakaiannya yang telah compang-camping. Dia berjalan terus (dengan kesakitan) untuk berhenti di daerah yang tak dihuni oleh manusia dan binatang. Di situ, dia mendirikan gubuk. Dia melakukan shalat terus menerus. Setiap pagi-buta, ada bagian bumi yang membelah, untuk keluar seorang yang membawakan makanan di dalam wadah. Mauriq pun memakannya hingga kenyang.

Orang misterius masuk lagi kecelah bumi untuk membawa keluar minuman di dalam wadah, untuknya. Mauriq pun meminumnya hingga puas. Setelah orang misterius itu masuk kecelah; celah tanah menutup lagi, seperti semula.

Jika hari telah sore, lelaki misterius berbuat begitu lagi.

Orang-orang lewat di dekat tempat tersebut. Di malam hari, dua orang di antara mereka datang mendekat, untuk bertanya pada Mauriq ‘apakah tujuan kami berdua?’.

Mauriq isarah dengan tangan, dan berkata ‘inilah tujuan kalian berdua’.

Dua lelaki itu pergi tidak jauh. Yang satu berkata ‘apa yang mendorong dia menempati tempat yang jauh dari manusia dan binatang? Mari kita tanyakan padanya agar kita tahu!’.

Mereka berdua datang dan bertanya ‘hai abdallah! Apa yang mendorongmu menempati tempat yang jauh dari manusia dan binatang ini?’.

Mauriq menjawab ‘pergilah! Tinggalkan saya di sini!’.

Mereka berdua bersikeras tak mau pergi, dan bertanya terus padanya. Dia menjawab ‘saya mau menjelaskan pada kalian dengan syarat; yang menyembunyikan cerita ini, akan diberi kemuliaan di dunia dan akhirat oleh Allah? Sedangkan yang memberitakan cerita ini, akan dihinakan oleh Allah, di dunia dan akhirat?’.

Mereka berdua menjawab ‘ya!’.

Mauriq perintah’silahkan kalian tinggal di sini!’.

Di pagi hari, muncul seorang dari belahan bumi, membawakan makanan yang banyaknya tiga-kali lipat dari kemarin. Mereka bertiga menikmati makanan tersebut hingga kenyang.

Si lelaki misterius memasuki celah bumi untuk membawakan minuman sebanyak tiga-kali lipat, daripada yang kemarin. Mereka bertiga minum hingga puas.

Si lelaki misterius memasuki celah bumi yang segera menutup lagi. Salah satu dua lelaki berkata ‘kenapa secepat ini dia mendatangkan makanan dan minuman? Dan yang lebih aneh, dia tahu maksud tujuan kita? Ayo kita amati terus tingkah-laku dia hingga sore nanti!’.

Di sore (yang mendebarkan itu) mereka berdua dikejutkan lagi oleh munculnya seorang dari celah bumi yang membelah, membawakan makanan dan minuman seperti di waktu paginya.

Salah seorang dua lelaki itu berkata ‘kita di sini saja hingga pagi besok!’. Di pagi buta mereka dikejutkan lagi oleh munculnya seorang dari celah bumi yang membelah, untuk membawakan hidangan makanan dan minuman seperti biasanya.

Mereka berdua meninggalkan Mauriq sendirian di tempat yang sepi. Yang seorang diterima sebagai pegawai kerajaan, yang bertugas menjaga pintu gerbang. Namun pangkatnya dinaikkan terus hingga akhirnya menjadi menteri khusus yang sering ngobrol dengan raja. Yang lain kembali lagi menekuni perdagangannya seperti dulu sebelumnya.

Raja yang bertahta sangat benci pada orang bohong. Orang yang ketahuan bohong, maka disalib dan dibunuh.

Di malam pertemuan agung yang indah, orang-orang dekat raja bercerita mengenai keajaiban yang pernah mereka ketahui di hadapan raja. Dia pun hadir dalam pertemuan tersebut. Setelah raja bercerita panjang-lebar mengenai keajaiban yang dia dengar, lalu berkata ‘saya mutlak belum pernah mendengar kisah yang lebih menakjubkan daripada ini’. Lalu melanjutkan kisahnya yang menarik perhatian orang-orang dekatnya yang hadir di situ.

Lelaki itu berkata ‘saya juga punya cerita yang menakjubkan’. Lalu dia menceritakan keajaiban Mauriq yang pernah disaksikan bersama temannya di tempat yang jauh dari manusia dan binatang.

Dia (terkejut) oleh cemoohan raja: ‘saya mutlak belum pernah mendengar kebohongan yang lebih besar daripada ini’. Dia makin terkejut ketika raja membentak ‘demi Allah kau harus mendatangkan bukti dari kebenaran kisah ini! Kalau tidak bisa! Kau akan saya salib sungguh!’.

Dia berkata ‘yang menyaksikan kebenaran kisah saya adalah fulan’. Raja berkata ‘dia orang yang saya ridhoi persaksiannya. Datangkan dia kemari!’.

Ketika saksi yang ditunjuk telah datang, raja bertanya ‘dia telah bercerita padaku bahwa kalian berdua pernah pernah melihat lelaki (begini-begini)?’.

Lelaki yang didatangkan menjawab ‘Raja yang mulia! Tuan tidak tahu bahwa cerita ini bohong. Ini tidak mungkin terjadi. Dan kalau saya bercerita mengenai ini, pasti saya disalib karena kekuasaan Tuan’. Raja berkata ‘kau telah benar dan telah berbuat baik’.

Nabi SAW bersabda ‘orang yang bisa merahasiakan (kehebatan Mauriq), diangkat sebagai orang pilihan, yang sering berbicara khusus bersama raja; orang yang satunya disalib’.”

Al-Mufaddhal bin Fadhalah (الْمُفَضَّل بْن فَضَالَة) berkata, “Bakr bin Abdillah Al-Muzani (بَكْر بْن عَبْد اللَّه الْمُزَنِيّ) mengamati lalu bertanya pada Tsumamah bin Abdillah bin Anas (ثُمَامَة بْن عَبْد اللَّه بْن أَنَس) ‘ya Abal-Mutsanna! Kau pernah mendengar kakekmu menceritakan Hadits ini dari Rasulillah?’. Tsumamah bin Abdillah menjawab ‘betul’.”

Kamis, 30 Mei 2013

Perkataan Burung

Nabi yang bisa memahami pembicaraan binatang ‘Nabi Sulaiman AS’. Nabi Muhammad SAW dan Nabi Khadhir AS juga bisa memahami pembicaraan binatang. Seorang alim dalam bidang Hadits menulis di dalam Kanzul-Ummal, tentang ‘Nabi Khadhir AS Memahami Pembicaraan Burung’كنز العمال (12 / 72):

34050- "لما لقي موسى الخضر جاء طير فألقى منقاره في الماء فقال الخضر لموسى: تدري ما يقول هذا الطائر؟ قال: وما يقول؟ قال: يقول: ما علمك وعلم موسى في علم الله إلا كما أخذ منقاري من هذا الماء. " ك - عن أبي".

Artinya:
Ketika Musa bertemu Khadhir AS; seekor burung datang untuk mematukkan paruhnya ke dalam air (laut). Khadhir berkata pada Musa, “Kau tahu yang dikatakan oleh burung ini?.”
Musa bertanya, “Apa yang dia katakan?.”
Khadhir berkata, “Dia berkata ‘ilmumu dan ilmu Musa dibanding Ilmu-Allah, tiada lain kecuali hanya seperti air laut yang terbawa oleh paruhku.”

Iblis didupak

Subulul-Huda wa Arrasyaad’ adalah kitab yang memberitakan bermacam-macam persoalan. Dalam kitab yang nama lengkapnya (سبل الهدى والرشاد في سيرة خير العباد) tersebut, ditulis:
نقل السهيلي وأبو الربيع وغيرهما عن تفسير الحافظ بقي بن مخلد رحمه الله تعالى أن إبليس رنّ أربع رنّات: رنة حين لعن، ورنة حين أهبط، ورنة حين ولد النبي صلى الله عليه وسلم، ورنة حين أنزلت فاتحة الكتاب.
رنّ: صوت بحزن وكآبة.
وروى ابن أبي حاتم عن عكرمة رحمه الله تعالى قال: قال إبليس لما ولد رسول الله صلى الله عليه وسلم: لقد ولد الليلة ولد يفسد علينا أمرنا فقال له جنوده: لو ذهبت إليه فخبلته.
فلما دنا من رسول الله صلى الله عليه وسلم بعث الله جبريل فركضه برجله ركضة فوقع بعدن.
Artinya:
Assuhaili, Aburrabik, dan lainnya, memanqulkan dari tafsir Al-Chafidz Baqi bin Makhlad ‘semoga dia disayang oleh Allah’. “Sesungguhnya Iblis telah mengaduh empat kali:
  1. Ketika dilaknat oleh Allah.
  2. Ketika diturunkan ke bumi.
  3. Ketika nabi SAW dilahirkan. [1]
  4. Ketika Al-Fatichah diturunkan.” [2]
Ranna (رنّ) adalah ‘menyatakan susah dan terjerumus’.
Ibnu Abi Chatim meriwayatkan dari Ikrimah ‘semoga Allah Taala menyayang dia’: “Ketika Rasulullah SAW dilahiran, Iblis berkata ‘di malam ini dilahirkan seorang bayi’, yang akan merusak perkara kami.”
Pasukan dia berkata,”Hendaklah Tuan merusak dia!.”
Ketika Iblis telah mendekati Rasulallah SAW; Allah mengutus Jibril AS agar mendupak dia satu kali, dengan kakinya. Sontak dia terpental ke kota Adan.  


[1] Nomer satu hingga tiga, menunjukkan ‘betapa saat itu Iblis sangat sedih’.
[2] Nomer empat menunjukkan bahwa ‘Al-Fatichah bacaan luar biasa’. Makanya Bukhari meriwayatkan: صحيح البخاري (6 / 17):
4474 - حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ، حَدَّثَنَا يَحْيَى، عَنْ شُعْبَةَ، قَالَ: حَدَّثَنِي خُبَيْبُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ حَفْصِ بْنِ عَاصِمٍ، عَنْ أَبِي سَعِيدِ بْنِ المُعَلَّى، قَالَ: كُنْتُ أُصَلِّي فِي المَسْجِدِ، فَدَعَانِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ أُجِبْهُ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنِّي كُنْتُ أُصَلِّي، فَقَالَ: " أَلَمْ يَقُلِ اللَّهُ: {اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ} [الأنفال: 24] . ثُمَّ قَالَ لِي: «لَأُعَلِّمَنَّكَ سُورَةً هِيَ أَعْظَمُ السُّوَرِ فِي القُرْآنِ، قَبْلَ أَنْ تَخْرُجَ مِنَ المَسْجِدِ» . ثُمَّ أَخَذَ بِيَدِي، فَلَمَّا أَرَادَ أَنْ يَخْرُجَ، قُلْتُ لَهُ: «أَلَمْ تَقُلْ لَأُعَلِّمَنَّكَ سُورَةً هِيَ أَعْظَمُ سُورَةٍ فِي القُرْآنِ» ، قَالَ: {الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ} [الفاتحة: 2] «هِيَ السَّبْعُ المَثَانِي، وَالقُرْآنُ العَظِيمُ الَّذِي أُوتِيتُهُ».

Arti (selain isnad)nya:
Abi Said bin Al-Mualla berkata, “Saya pernah shalat di dalam Masjid. Tiba-tiba Rasulullah SAW memanggil saya; namun saya tidak menjawab padanya.
Saya berkata ‘ya Rasulallah! Saya tadi sedang shalat’.
Nabi bersabda ‘bukankah Allah telah berfirman {اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ} [الأنفال: 24]?’ Lalu bersabda padaku ‘niscaya sungguh saya akan mengajarkan lebih agungnya surat di dalam Al-Qur’an’ padamu, sebelum kau keluar dari Masjid. Lalu beliau memegang tangan saya.”
Ketika beliau akan keluar; saya berkata padanya, “Bukankah baginda telah bersabda ‘niscaya sungguh saya akan mengajarkan lebih agungnya surat di dalam Al-Qur’an’ padamu?.”
Nabi bersabda, “{الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ} [الفاتحة: 2], tujuh ayat yang diulang-ulang, dan bacaan sangat agung, yang telah diberikan padaku.”

Bayi-bayi yang berbicara

Al-Jalal Assayuthi (الجلال السيوطي) menguntai syair tentang, sebelas bayi yang ‘bisa berbicara’. Tulisan ini nukilan dari tafsir (روح المعاني), tulisan Al-Alusi (الألوسي), juz 6 halaman 411:
تَكَلَّمَ فِي الْمَهْدِ النَّبِيُّ مُحَمدٌ ... وَيَحْيَى وَعِيْسَى وَالْخَلِيْلُ وَمَرْيَمُ
وَمُبْرِيُّ جُرَيْجٍ ثُمَّ شاَهِدُ يُوْسُفَ ... وَطِفْلٌ لِذِي الْأُخْدُوْدِ يَرْوِيْهِ مُسْلِمُ
وَطِفْلٌ عَلَيْهِ مُرَّ بِالْأَمَةِ الَّتِيْ ... يُقاَلُ لَهاَ تَزْنِيْ وَلاَ تَتَكَلَّمُ
وَماَشِطَةُ فِيْ عَهْدِ فِرْعَوْنَ طِفْلُهاَ ... وَفِيْ زَمَنِ الْهاَدِي الْمُباَرَكِ يُخْتَمُ.

Artinya:
Bayi yang berbicara di ayunan; Nabi Muhammad, Yahya
Isa, Khalilullah, dan Maryama
Pembebas Juraij dari tuduhan zina
Yang bersaksi untuk Yusufa
Yang di dalam kisah Jurang-Derita
Yang diriwayatkan oleh Muslimu 
Yang bertemu amah tiduduh zina namun membisu
Masyithoh Fir’aun; bayinya
Yang di zaman Al-Hadil-Mubarak SAW; akhir mereka.

Maksud Al-Jalal, bayi-bayi yang bisa berbicara:
  • Nabi Muhammad SAW.
  • Nabi Yahya AS.
  • Nabi Isa AS.
  • Nabi Ibrahim Al-Khalil AS.
  • Maryam ibu Isa AS.
  • Bayi yang membebaskan Juraij dari tuduhan zina.
  • Bayi yang menyampaikan persaksian untuk Nabi Yusuf AS.
  • Bayi di dalam ayunan ibunya yang akan diceburkan ke dalam api Jurang yang berkobar, pada zaman Raja Dzu Nuas. Diriwayatkan oleh Muslim.
  • Bayi dalam ayunan ibunya yang bertemu hamba-sahaya wanita dituduh berzina, namun hanya diam. Hanya berdoa, “حَسْبِيَ اللَّهُ.”
  • Masyithah di zaman Fir’aun; maksudnya bayinya.
  • Bayi yang hidup di zaman Nabi Al-Hadi yang dibarakahi SAW ‘akhir mereka bersebelas’.
Masyithah artinya wanita yang bekerja sebagai ‘penyisir dan penata rambut’ keluarga raja. Dalam bahasa Indonesia disebut ‘dayang-dayang’. Masyithah yang melayani putri Fir’aun. Ketika dia masuk Islam, putri Fir’aun melaporkan pada Fir’aun. Fir’aun perintah agar dia dimasukkan ke dalam bejana dari tembaga, berisi air yang dididihkan. Untuk menyiksa orang-orang yang masuk Islam.
Ketika penyiksaan jatuh pada giliran anak Masyithah paling akhir, bayi tersebut masih menyusu. Bayi berbicara pada Masyithah yang akan segera dimasukkan ke dalam air mendidih, “Sabarlah! Bu! Kau menetapi kebenaran!.” [1]


[1] Ibnu Abbas RA menjelaskan, “Sungguh ketika Rasulallah SAW diisrakkan, mencium aroma harum. Nabi bertanya ‘ya Jibril? Aroma apa ini?’. Jibril menjawab ‘Masyithah (dayang-dayang)nya putri Fir’aun’.” Suami Masyithah bernama Kharbil bin Nuhabil (خربيل بن نوحابيل). 

Rabu, 29 Mei 2013

Kisah Ya'juj Ma'juj

Ya’juj dan Ma’juj, atau dalam agama Kristen dikenal sebagai Gog dan Magog, adalah dua suku yang tetutup Radma, demikian istilah dalam Al-Quran. Radma adalah dinding kuat yang terbuat dari campuran besi dan timah. Dinding itu dibuat oleh Raja Dzul-Qornain atas petunjuk pendampingnya, Nabi Khadhir AS.
Dua suku tersebut jumlahnya sangat banyak, tenaganya sangat kuat, tapi juga sangat bodoh. An-Nawawi menulis di dalam tafsirnya: Tiap diri Ya’juj Ma’juj baru akan mati setelah mempunyai seribu keturunan yang semuanya pandai bermain pedang. Mereka dan bangsa Turki berasal dari keturunan yang sama, yaitu dari Yafits, anak Nabi Nuh AS.
Hanya saja, salah satu keturunan Yafits ada yang melahirkan Ya’juj. Ia berkembang terus sampai menjadi sebuah bangsa. Begitu juga awal mula kejadian Ma’juj. Keturunan Yafits yang lain adalah orang-orang Turki yang sekarang kita kenal.
Ahmad meriwayatkan: Dari Ibni Mas'ud: Nabi SAW bersabda: Saya pernah bertemu Ibrahim, Musa, dan Isa di malam Isra’. Saat itu mereka berbicara tentang kiamat. Mereka bertanya pada Ibrahim yang saat itu bersabda, “Saya tidak tahu apa-apa tentang kiamat.” Mereka kemudian bertanya pada Musa, tapi jawabannya sama dengan Ibrahim.
Lantas mereka bertanya pada Isa. Isa bersabda, “Hanya Allah yang tahu kapan itu kiamat. Hanya saja, Allah berfirman bahwa Dajjal akan keluar. Saat itu saya sedang membawa kayu. Dajjal akan luluh seperti timah yang meleleh karena panas ketika melihat saya. Allah menghancurkannya.
”Umat Islam berperang kembali dengan orang-orang Yahudi. Orang Yahudi terdesak, sampai-sampai bebatuan dan pepohonan membantu pasukan Islam menghancurkan Yahudi, “Hai orang Islam, di belakang saya ada orang Yahudi, ke mari, bunuhlah dia.” Umat Islam menang dan berada di atas angin. Mereka kembali ke negeri-negeri mereka setelah sebelumnya terpaksa pindah untuk menyatukan kekuatan melawan Yahudi. Keadaan kembali tenang bagi umat Islam.
Saat itulah kaum Ya’juj Ma’juj keluar dari persembunyian mereka. "Mereka akan muncul pada hari Rabu. Makanannya adalah hijau-hijauan dan manusia," seperti tertulis di kitab Ruhul Maani. Mereka keluar dari perbukitan. Mereka menjajah kota-kota yang dihuni manusia lalu merusak apa saja yang mereka jumpai. Semua air diminumnya.Orang-orang berdatangan padaku melaporkan hal tersebut. Saya berdoa agar Allah membinasakan mereka. Terkabul, Allah membunuh mereka (dengan menurunkan ulat-ulat naghafah). Bangkai Ya’juj Ma’juj memenuhi bumi dan menimbulkan bau busuk.
Allah menurunkan hujan lebat untuk menghanyutkan bangkai-bangkai busuk itu ke laut. Banyak gunung meledak hingga bumi semakin luas. Menurut janji Tuhanku, jika sudah sampai pada keadaan seperti itu, berarti jarak kiamat seperti wanita yang usia hamilnya telah sempurna. Keluarganya tak ada yang tahu, apakah siang atau malam wanita itu akan melahirkan.
Menurut Ahmad, dinding penutup Ya’juj dan Ma’juj disebut ‘Sada’. Dia meriwayatkan: Dari Abi Hurairah: Rasulullah SAW bersabda: Setiap hari, Ya’juj dan Ma’juj berusaha melubangi Sada. Ketika mereka telah berhasil melihat sinar matahari masuk melalui lubang tersebut, pimpinan mereka berkata, “Pulanglah, kalian akan berhasil melobanginya besok pagi!”.
Paginya, mereka kembali untuk merampungkan pekerjaan kemarin sore. Tapi ternyata Sada kembali utuh seperti semula. Mereka lubangi lagi, esoknya utuh lagi. Dilubangi lagi, utuh lagi. Ribuan tahun mereka dengan bodohnya terus mencoba melubangi Sada, tapi belum berhasil. Mereka sudah sangat lelah dengan kegiatan harian mereka yang tidak pernah menunjukkan hasil.
Namun, Allah telah menghendaki mengutus Ya’juj Ma’juj agar menyerang manusia. Suatu sore, seperti biasa, mereka berhasil membuat lubang sampai bisa melihat sinar matahari. Pemimpin mereka berkata, “Pulanglah, kalian akan berhasil melobanginya besok pagi, insya Allah!”Paginya, mereka kembali meneruskan pekerjaan. Rupanya Suda tetap dalam keadaan berlubang seperti mereka tinggalkan kemarin sore. Hari itu, mereka berhasil membuat lubang menjadi lebih besar sehingga mereka bisa keluar untuk kemudian menyerang manusia.
Ya’juj Ma’juj meminum perairan (ada yang meriwayatkan Perairan Tiberias/Thobariyyah). Orang-orang berlarian ke dalam benteng mereka. Ya’juj Ma’juj berhasil mengalahkan penduduk bumi. Mereka meluncurkan anak panah mereka ke langit dengan maksud menaklukkan penduduk langit.Anak panah mereka turun dengan berlumuran cairan seperti darah. Mereka berkata, “Penduduk bumi telah kita hancurkan dan penghuni langit telah kita taklukkan.
”Allah kemudian mengutus ulat-ulat naghafah (seperti hama hewan ternak) untuk menyerang tengkuk-tengkuk dan membunuh Ya’juj Ma’juj.Binatang pemakan daging akan menjadi gemuk. Mereka bersyukur karena daging dan darah Ya’juj Ma’juj melimpah ruah.
Sumber: Mulungan.org

Daftar Pulau Terluar Indonesia

Indonesia memiliki 92 pulau terluar. Pulau-pulau terluar tersebut berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga mulai dari Malaysia, Vietnam, Filipina, Palau, Australia, Timor Leste, India, Singapura, dan Papua Nugini. Daftar 92 pulau terluar di Indonesia ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-pulau Kecil Terluar.

Daftar pulau terluar Indonesia adalah sebagai berikut;
Pulau Mamore, salah satu pulau terluar Indonesia
(Daftar pulau terluar Indonesia disusun dengan urutan Nama Pulau; Titik Kordinat; Wilayah Perairan dan Administrasi(Kabupaten dan Provinsi); berbatasan dengan negara)
  1. Pulau Alor; 8° 13′ 50″ LS,  125° 7′ 55″ BT; Selat Ombai (Kabupaten Alor, NTT); Timor Leste
  2. Pulau Ararkula; 5° 35′ 42″ LS, 134° 49′ 5″ BT; Laut Aru; (Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku); Australia.
  3. Pulau Asutubun; 8° 3′ 7″ LS,  131° 18′ 2″ BT; Laut Timor; (Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku); Timor Leste.
  4. Pulau Bangkit;1° 2′ 52″ LU,  123° 6′ 45″ BT; Laut Sulawesi; (Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara); Filipina.
  5. Pulau Barung; 8° 30′ 30″ LS,  113° 17′ 37″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Jember, Jawa Timur); Australia.
  6. Pulau Batarkusu; 8° 20′ 30″ LS,  130° 49′ 16″ BT; Laut Timor; (Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku); Timor Leste.
  7. Pulau Batek; 9° 15′ 30″ LS,  123° 59′ 30″ BT; Laut Sawu; (Kabupaten Kupang, NTT); Timor Leste
  8. Pulau Batu Bawaikang;4° 44′ 46″ LU,  125° 29′ 24″ BT;Laut Sulawesi; (Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara); Filipina
  9. Pulau Batu Berhanti; 1° 11′ 6″ LU,  103° 52′ 57″ BT; Selat Singapura; (Kota Batam, Kepulauan Riau); Singapura.
  10. Batu Goyang; 7° 57′ 1″ LS,  134° 11′ 38″ BT; Laut Aru; (Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku); Australia.
  11. Pulau Batu Kecil; 5° 53′ 45″ LS, 104° 26′ 26″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Tanggamus, Lampung); India.
  12. Pulau Batu Mandi; 2° 52′ 10″ LU,  100° 41′ 5″ BT; Selat Malaka; (Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau); Malaysia.
  13. Pulau Benggala; 5° 47′ 34″ LU,  94° 58′ 21″ BT; Samudra Hindia; (Kota Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam); India
  14. Pulau Bepondi; 0° 23′ 38″ LS,  135° 16′ 27″ BT; Samudra Pasifik; (Kabupaten Biak Numfor, Papua); Palau
  15. Pulau Berhala; 3° 46′ 38″ LU,  99° 30′ 3″ BT; Selat Malaka; (Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara); Malaysia
  16. Pulau Bras; 0° 55′ 57″ LU,  134° 20′ 30″ BT; Samudra Pasifik; (Kabupaten Biak Numfor, Papua); Palau.
  17. Pulau Budd; 0° 32′ 8″ LU,  130° 43′ 52″ BT; Samudra Pasifik; (Kabupaten Sorong, Irian Jaya Barat); Palau.
  18. Pulau Damar; 2° 44′ 29″ LU,  105° 22′ 46″ BT; Laut Natuna; (Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau); Malaysia
  19. Pulau Dana (Ndana); 11° 0′ 36″ LS,  122° 52′ 37″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur); Australia.
  20. Pulau Dana;10° 50′ 0″ LS,  121° 16′ 57″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Kupang, Nusa Timur); Australia.
  21. Pulau Deli; 7° 1′ 0″ LS,  105° 31′ 25″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Pandeglang, Banten); Australia.
  22. Pulau Dolangan; 1° 22′ 40″ LU,  120° 53′ 4″ BT; Laut Sulawesi; (Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah); Malaysia
  23. Pulau Enggano; 5° 31′ 13″ LS,  102° 16′ 0″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu); India
  24. Pulau Enu; 7° 6′ 14″ LS,  134° 31′ 19″ BT; Laut Arafuru; (Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku); Australia.
  25. Pulau Fani; 1° 4′ 28″ LU,  131° 16′ 49″ BT; Samudra Pasifik; (Kabupaten Sorong, Irian Jaya Barat); Palau
  26. Pulau Fanildo; 0° 56′ 22″ LU,  134° 17′ 44″ BT; Samudra Pasifik; (Kabupaten Biak Numfor, Papua); Palau.
  27. Pulau Gosong Makasar; 3° 59′ 25″ LU,  117° 57′ 42″ BT; Laut Sulawesi; (Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur; Malaysia.
  28. Pulau Intata; 4° 38′ 38″ LU,  127° 9′ 49″ BT; Laut Sulawesi; (Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara); Filipina.
  29. Pulau Iyu Kecil; 1° 11′ 30″ LU,  103° 21′ 8″ BT; Selat Malaka; (Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau); Malaysia.
  30. Pulau Jiew; 0° 43′ 39″ LU,  129° 8′ 30″ BT; Laut Halmahera; (Halmahera, Maluku Utara); Palau.
  31. Pulau Kakarutan; 4° 37′ 36″ LU,  127° 9′ 53″ BT; Samudra Pasifik; (Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara); Filipina.
  32. Pulau Karang; 7° 1′ 8″ LS,  134° 41′ 26″ BT; Laut Aru; (Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku); Australia
  33. Pulau Karaweira; 6° 0′ 9″ LS,  134° 54′ 26″ BT; Laut Aru; (Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku); Australia
  34. Pulau Karimun Kecil; 1° 9′ 59″ LU,  103° 23′ 20″ BT; Selat Malaka; Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau; Malaysia
  35. Pulau Kawalusu; 4° 14′ 6″ LU,  125° 18′ 59″ BT; Laut Sulawesi; (Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara); Filipina
  36. Pulau Kawio; 4° 40′ 16″ LU,  125° 25′ 41″ BT; Laut Mindanao; (Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara); Filipina
  37. Pulau Kepala; 2° 38′ 42″ LU,  109° 10′ 4″ BT; Laut Natuna; (Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau); Malaysia
  38. Pulau Kisar; 8° 6′ 10″ LS,  127° 8′ 36″ BT; Selat Wetar; (Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku); Timor Leste
  39. Pulau Kolepon; 8° 12′ 49″ LS,  137° 41′ 24″ BT; Laut Aru; (Kabupaten Merauke, Papua); Australia
  40. Pulau Kultubai Selatan; 6° 49′ 54″ LS,  134° 47′ 14″ BT; Laut Aru; (Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku); Australia
  41. Pulau Kultubai Utara; 6° 38′ 50″ LS,  134° 50′ 12″ BT; Laut Aru; (Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku); Australia
  42. Pulau Laag; 5° 23′ 14″ LS,  137° 43′ 7″ BT; Laut Aru; (Irian Jaya Timur, Papua); Australia
  43. Pulau Larat; 7° 14′ 26″ LS,  131° 58′ 49″ BT; Laut Aru; (Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku); Australia
  44. Pulau Leti; 8° 14′ 20″ LS,  127° 37′ 50″ BT; Laut Timor; (Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku); Timor Leste
  45. Pulau Liki; 1° 34′ 26″ LS,  138° 42′ 57″ BT; Samudra Pasifik; (Kabupaten Jayapura, Papua); Papua Nugini
  46. Pulau Lingian; 0° 59′ 55″ LU,  120° 12′ 50″ BT; Selat Makasar; (Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah); Malaysia
  47. Pulau Liran; 8° 3′ 50″ LS,  125° 44′ 0″ BT; Selat Wetar; (Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku); Timor Leste
  48. Pulau Makalehi; 2° 44′ 15″ LU,  125° 9′ 28″ BT; Laut Sulawesi; (Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara); Filipina
  49. Pulau Mangkai; 3° 5′ 32″ LU,  105° 35′ 0″ BT; Laut Natuna; (Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau); Malaysia
  50. Pulau Mangudu; 10° 20′ 8″ LS,  120° 5′ 56″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur); Australia
  51. Pulau Manterawu; 1° 45′ 47″ LU,  124° 43′ 51″ BT; Laut Sulawesi; (Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara); Filipina
  52. Pulau Manuk; 7° 49′ 11″ LS,  108° 19′ 18″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat); Australia
  53. Pulau Marampit; 4° 46′ 18″ LU,  127° 8′ 32″ BT; Laut Sulawesi; (Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara); Filipina
  54. Pulau Maratua; 2° 15′ 12″ LU,  118° 38′ 41″ BT; Laut Sulawesi; (Kabupaten Berau, Kalimantan Timur); Malaysia
  55. Pulau Marore; 4° 44′ 14″ LU,  125° 28′ 42″ BT; Laut Sulawesi; (Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara); Filipina
  56. Pulau Masela; 8° 13′ 29″ LS,  129° 49′ 32″ BT; Laut Timor; (Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku); Timor Leste
  57. Pulau Meatimiarang; 8° 21′ 9″ LS,  128° 30′ 52″ BT; Laut Timor; (Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku); Timor Leste
  58. Pulau Mega; 4° 1′ 12″ LS,  101° 1′ 49″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu); India
  59. Pulau Miangas; 5° 34′ 2″ LU,  126° 34′ 54″ BT; Laut Sulawesi; (Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara); Filipina
  60. Pulau Miossu; 0° 20′ 16″ LS,  132° 9′ 34″ BT; Samudra Pasifik; (Kabupaten Sorong, Irian Jaya Barat); Palau
  61. Pulau Nipa; 1° 9′ 13″ LU,  103° 39′ 11″ BT; Selat Singapura; (Kota Batam, Kepulauan Riau); Singapura
  62. Pulau Nongsa; 1° 12′ 29″ LU,  104° 4′ 47″ BT; Selat Singapura; (Kota Batam, Kepulauan Riau); Singapura
  63. Pulau Nusakambangan; 7° 47′ 5″ LS,  109° 2′ 34″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah); Australia
  64. Pulau Panambulai; 6° 19′ 26″ LS,  134° 54′ 53″ BT; Laut Aru; (Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku); Australia
  65. Pulau Panehan; 8° 22′ 17″ LS,  111° 30′ 41″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur); Australia
  66. Pulau Pelampong; 1° 7′ 44″ LU,  103° 41′ 58″ BT; Selat Singapura; (Kota Batam, Kepulauan Riau); Singapura
  67. Pulau Raya; 4° 52′ 33″ LU,  95° 21′ 46″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Aceh Barat, Nanggroe Aceh Darussalam); India
  68. Pulau Rondo; 6° 4′ 30″ LU,  95° 6′ 45″ BT; Samudra Hindia; (Kota Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam); India
  69. Pulau Rusa;5° 16′ 34″ LU,  95° 12′ 7″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam); India
  70. Pulau Salando; 1° 20′ 16″ LU,  120° 47′ 31″ BT; Laut Sulawesi; (Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah); Malaysia
  71. Pulau Salaut Besar; 2° 57′ 51″ LU,  95° 23′ 34″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Aceh Utara, Nanggroe Aceh Darussalam); India
  72. Pulau Sambit; 1° 46′ 53″ LU,  119° 2′ 26″ BT; Laut Sulawesi; (Kabupaten Berau, Kalimantan Timur); Malaysia
  73. Pulau Sebatik; 4° 10′ 0″ LU,  117° 54′ 0″ BT; Selat Makasar; (Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur); Malaysia
  74. Pulau Sebetul; 4° 42′ 25″ LU,  107° 54′ 20″ BT; Laut China Selatan; (Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau); Vietnam
  75. Pulau Sekatung; 4° 47′ 45″ LU,  108° 1′ 19″ BT; Laut China Selatan; (Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau); Vietnam
  76. Pulau Sekel; 8° 24′ 24″ LS,  111° 42′ 31″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur); Australia
  77. Pulau Selaru; 8° 10′ 17″ LS,  131° 7′ 31″ BT; Laut Timor; (Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku); Australia
  78. Pulau Semiun; 4° 31′ 9″ LU,  107° 43′ 17″ BT; Laut Natuna; (Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau); Malaysia
  79. Pulau Sentut; 1° 2′ 52″ LU,  104° 49′ 50″ BT; Selat Singapura; (Kabupaten Kepulauan Riau, Kepulauan Riau); Malaysia
  80. Pulau Senua; 4° 0′ 48″ LU,  108° 25′ 4″ BT; Laut China Selatan; (Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau); Malaysia
  81. Pulau Sibarubaru; 3° 17′ 48″ LS,  100° 19′ 47″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat); India
  82. Pulau Simeuleuceut; 2° 31′ 47″ LU,  95° 55′ 5″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Aceh Barat, Nanggroe Aceh Darussalam); India
  83. Pulau Simuk; 0° 5′ 33″ LS,  97° 51′ 14″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Nias, Sumatra Utara); India
  84. Pulau Sinyaunyau; 1° 51′ 58″ LS,  99° 4′ 34″ BT;Samudra Hindia; (Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat); India
  85. Pulau Sophialouisa; 8° 55′ 20″ LS,  116° 0′ 8″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat); Australia
  86. Pulau Subi Kecil; 3° 1′ 51″ LU,  108° 54′ 52″ BT; Laut Natuna; (Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau); Malaysia
  87. Pulau Tokong Belayar; 3° 27′ 4″ LU,  106° 16′ 8″ BT; Laut Natuna; (Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau); Malaysia
  88. Pulau Tokong Malang Biru; 2° 18′ 0″ LU,  105° 35′ 47″ BT; Laut Natuna; (Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau); Malaysia
  89. Pulau Tokong Nanas; 3° 19′ 52″ LU,  105° 57′ 4″ BT; Laut Natuna; (Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau); Malaysia
  90. Pulau Tokongboro; 4° 4′ 1″ LU,  107° 26′ 9″ BT; Laut Natuna; (Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau); Malaysia
  91. Pulau Wetar; 7° 56′ 50″ LS,  126° 28′ 10″ BT; Laut Banda; (Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku); Timor Leste
  92. Pulau Wunga; 1° 12′ 47″ LU,  97° 4′ 48″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Nias, Sumatra Utara); India
Itulah ke-92 pulau terluar Indonesia. Pernahkah sobat mengunjungi ke-92 pulau terluar itu?. Atau sedikitnya menghafalkan nama pulau-pulau itu. Kalau saya terus terang tidak hafal semua nama pulau itu. Karenanya daftar pulau terluar di Indonesia itu saya dokumentasikan di sini. Jika suatu saat membutuhkan tinggal nengok di blogku sendiri.
Referensi: Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-pulau Kecil Terluar; wikipedia. Gambar: http://www.suaramanado.com;

Senin, 27 Mei 2013

26 Ormas Mendukung Penghargaan ACF kepada Presiden



ketua umum ldii ditunjuk menjadi pimpinan kompres umat beragamaJAKARTA (Pos Kota) – Sebanyak 26 organisasi kemasyarakatan Islam mendukung pemberian penghargaan Appeal of Consience Foundation (ACF) kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, atas keberhasilannya menciptakan kerukunan umat beragama di dalam negeri.

Pernyataan sikap itu disampaikan pengurus Nahdlatul Ulama (NU) M Iqbal Zulham dan M Imran Hanafi dari Muhammadiyah, di Jakarta, Jumat siang. Penyampaian pernyataan sikap Ormas Islam itu dihadiri 24 Ormas lainnya di antaranya, Ketua Umum Lembaga Dakwa Islam Indonesia (LDII) Abdullah Syam, Yusnar Yusuf pengurus Al-Wasliyah dan lainnya. Sebelumnya, mereka mengadakan pertemuan dengan Menteri Agama Suryadharma Ali.

Dalam pernyataan mereka menyatakan, Ormas Islam mengapresiasi ACF yang akab memberikan World Statesman Award kepada SBY terkait kerukunan dan toleransi kehidupan beragama di Indonesia yang pada dasarnya sebagai penghargaan kepada umat beragama, dan bangsa Indonesia yang telah secara terus menerus membangun dan mengembangkab kerukunan di Indonesia.

M Imran Hanafi mengatakan umat Islam Indonesia sejak awal pendirian RI memiliki komitmen dan menerapkan sikap toleransi kepada umat dan pemeluk agama lain untuk bersama-sama membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang agamis, rukun dan damai dalam wadah NKRI.
Hanafi menyesalkan adanya sekelompok kecil orang yang menolak rencana pemberian penghargaan tersebut yang didasarkan pada kasus-kasus tertentu yang terjadi di Indonesia yang tidak menggambarkan kondisi real kehidupan umat beragama di Indonesia.

“Kami juga menyesalkan sekelompok kecil orang yang membangun opini bahwa umat Islam sebagai mayoritas menghambat pembangunan rumah ibadah agama lain,” papar Hanafi.
Seperti diketahui, akhir Mei ini Presiden SBY dalam kunjungan kenegaraannya ke Amerika Serikat (AS), sekaligus akan menerima World Statesman Award dari ACF yang berbasis di New York, AS. (Johara)

Teks : Iqbal Zulham dari NU (tengah), dan Ketua Umum LDDI Abdullah Sam (kanan) dan Rido Baridwan dari Al-Irsyad (kiri) saat menyampaikan pernyataan sikap dukungan kepada SBY untuk menerima penghargaan dari ACF. (Johara) (http://www.ldii.or.id)

Jumat, 24 Mei 2013

DNS Nawala Filter Toko Online Palsu


dns nawalaDunia internet akhir-akhir ini semakin menggeliat. Mulai anak kecil sampai orang tua tak luput dari aktivitas berinternet dalam kesehariannya. Hal ini membuat berbagai pihak berlomba-lomba memanfaatkan perkembangan internet. Ibarat pisau bermata dua, internet bisa menjadi manfaat atau sebaliknya membahayakan bagi para penggunanya.

Kebanyakan Orang disinyalir semakin senang melakukan transaksi perdagangan melalui online,  sesuai data transaksi perdagangan Online dari Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2012 mencapai Rp. 126 triliun. Jumlah tersebut dua kali lipat dari transaksi pada tahun 2012 mencapai Rp. 63 triliun. Hal ini dijadikan sebagai celah pagi "Penipu Online" untuk melakukan kejahatan.
Penipu Online melakukan aksinya dengan membuat website belanja online "abal-abal". Biasanya dengan ciri memberikan harga murah (jauh dari harga pasar) sehingga membuat pembeli sangat tertarik untuk berbelanja. Gambar / foto produk yang ditampilkan menggunakan foto dari website lain.

Untuk menghindari ketertarikan berbelanja online secara murah dan terhindar dari aksi penipu online tersebut ada baiknya anda menggunakan DNS Nawala.

NS #1: 180.131.144.144

NS#2: 180.131.145.145

DNS Nawala adalah layanan DNS yang bebas digunakan oleh pengguna akhir atau penyedia jasa internet untuk mendapatkan akses internet bersih dan aman. DNS Nawala melakukan penapisan situs-situs berkandungan negatif yang tidak sesuai dengan norma kesusilaan dan budaya Indonesia, seperti situs berkandungan pornografi atau perjudian. Sehingga orang tua tidak khawatir lagi terhadap anak-anak akan membuka konten pornografi.

Kini DNS Nawala juga bisa menghadang Toko Online Abal-abal alias palsu. Dikutip dari detik.com DNS Nawala ikut berperan serta dalam melindungi konsumen dari modus penipuan melalu situs e-commerce palsu.

DNS Nawala secara rutin melakukan pencarian langsung terhadap situs-situs penipuan, selain menerima pelaporan dari pengguna internet ataupun pemangku kepentingan lainnya. Sampai saat ini sudah terdata lebih dari 600-an situs penipuan online, dan masih terus akan bertambah. Untuk itu, agar aman bertransaksi secara online, pakailah DNS Nawala.

Jika ingin mengetahui bagaimana setting DNS Nawala silahkan lihat pada halaman panduan di http://www.nawala.org/. Di halaman tersebut dapat kita temukan panduan  setting DNS Nawala untuk berbagai Operating System (OS), perangkat handphone / router. Semoga bermanfaat.. :D
Sumber: ictwatch.com