Cari Blog Ini

Minggu, 28 November 2021

Warga LDII Blubuk Adakan Ngecor Masjid

Hari Minggu 28 November 2021 warga LDII desa Blubuk mengadakan amal sholih kerja bakti ngecor masjid bersama dengan warga masyarakat sekitar. Ratusan warga dengan guyub rukun berbaur semangat dalam kegiatan tersebut untuk membangun masjid sebagai tempat ibadah yang nyaman dan representatif.

LDII Tegal Hadiri Musda MUI Tegal

Pada Sabtu 27 November 2021, LDII Tegal menghadiri undangan Musda X MUI kabupaten Tegal. Hadir pada acara tersebut Ketua LDII Drs. H. Walidi, MM didampingi Bidang Pendidikan dan Dakwah Abdul Muin, S.Pd.I bersama dengan Ormas Islam lainnya di kabupaten Tegal. Acara dihadiri dan dibuka oleh Bupati Tegal, Dra. Hj. Umi Azizah dan tausiah dari ketua MUI Jateng K.H. Ahmad Darodji.

Selasa, 23 November 2021

Wakapolres Tegal Ajak LDII Untuk Sukseskan Vaksinasi Covid-19

Slawi, Kamis 18 November 2021. Wakapolres Tegal, Kompol Didi Dewantoro, S.IK mengajak kepada LDII Tegal untuk ikut mensukseskan program vaksinasi covid-19. Ajakan ini disampaikan ketika menerima kunjungan silaturrohim ketua DPD kabupaten Tegal, Drs.H.Walidi, MM di ruang kerjanya dan disambut baik oleh LDII untuk siap sedia mensukseskan program tersebut.

Selasa, 16 November 2021

Rifki Ahmad Cetak Rekor Peparnas XVI Papua, Guru Ngaji yang Hobi Lari

Rekor Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) kembali tercipta pada hari keempat Peparnas XVI Papua 2021. Kali ini, rekor nasional tersebut dicatatkan oleh Rifki Ahmad Soleh dari kontingen Jawa Tengah yang berhasil meraih medali emas dalam cabang olahraga (cabor) Para Atletik Putra nomor 800, 1.500 meter, 5.000 meter (T46). Di nomor 800 m, Rifki bisa memecahkan rekor dengan catatan waktu 2 menit 12 detik. Tak hanya itu, Rifki juga berhasil memecahkan rekor lari nomor 1.500 meter dengan catatan waktu 4 menit 44 detik. Catatan tersebut melewati rekor sebelumnya yang dipegang oleh Erens Sabandar dari Maluku yang memiliki catatan waktu 4 menit 50 detik. Ada yang unik mengenai Rifki, para atletik Peparnas yang berhasil memecahkan rekor ini. Ia merupakan salah satu guru di Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Bina Khoirul Insan Semarang. Sejak lama dia telah menggeluti dunia pendidikan dakwah dan olahraga lari. “Sebelum di PPM Bina Khoirul Insan, saya mondok terlebih dahulu dan mengajar di daerah Purwokerto, Jawa Tengah. Selain keseharian mengajar, saya juga menyempatkan untuk lari setiap hari,” ujar Rifki saat diwawancarai redaksi LINES. Tak heran, atlet dari LDII ini memecahkan rekor para atletik di nomor 800 dan 1500 meter (T46). Ia menceritakan, sudah mengikuti Pekan Olahraga Daerah di Jawa Barat sejak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP). “Saya sejak SMP sudah mengikuti POPDA di Jawa Barat dalam bidang atletik. Namun, saya terkendala informasi mengenai ajang turnamen untuk para difabel. Saya baru mengetahui 2018, padahal saya dahulu sudah menggeluti olahraga atletik sudah cukup lama,” katanya. Kontingen Jawa Tengah, Rifki Ahmad Soleh menjuarai Peparnas XVI Papua. Sejak 2010, Rifki sudah menggemari olahraga lari. Namun, Rifki belum mengetahui informasi mengenai wadah para atletik untuk para difabel. Pada 2018, Rifki baru mengetahui National Paralympic Committe (NPC), organisasi induk di Indonesia yang mewadahi seluruh atlet difabel dari seluruh kategori olahraga. “Usai mengetahui informasi mengenai NPC, saya langsung mengikuti Pekan Paralimpik Provinsi (Peparprov). Saya pertama kali mendapatkan perak di nomor 1500m dan 5000m. Kemudian 2019, saya mengikuti kejuaraan nasional NPC, saya mendapatkan medali emas. Namun ini puncaknya, saya mendapatkan tiga medali emas,” ungkapnya. Sebelum menjadi atlet, Rifki ternyata kerap mengikuti perlombaan maraton umum. Dari situlah, Rifki termotivasi mengikuti perlombaan untuk para difabel. “Berawal dari hobi suka mengikuti perlombaan maraton umum. Namun tidak pernah naik podium karena lawannya umum. Namun, saya kerap mendapatkan medali dengan mencatatkan waktu 40 menit dalam jarak tempuh 10 kilometer,” ungkapnya. Rifki menjelaskan, dirinya tak memiliki program khusus saat berlari. Namun, setelah mengikuti Training Center (TC) bersama pelatih daerah (Pelatda), semua berjalan sesuai atlet pada umumnya. “Saya tidak memiliki program yang sesuai dengan prosedur. Saya lari secara otodidak dan tidak ada pelatih yang memberikan pengarahan. Namun, setelah mengikuti TC Pelatda, saya telah memiliki perubahan yang signifikan,” tukasnya. Rifki berharap, para difabel di Indonesia harus tetap semangat dan tidak boleh putus aja di keadaan seperti ini. “Saya mengharapkan, untuk atlet difabel segera mencari informasi mengenai NPC kabupaten atau kota setempat dan mengikuti kejuaraan. Meski saya terlambat, namun saya berani mengejar ketertinggalan. Saya difabel sejak 2004, namun menggemari lari sudah sejak lama. Untuk itu, jangan menyerah dan terus maju untuk teman-teman difabel di Indonesia,” pungkasnya. (FW/LINES) ldii.or.id

Minggu, 07 November 2021

Remaja LDII Tegal Raih Prestasi PORKAB Tegal 2021

Kab Tegal (06/11/2021) - Bertempat di STIKES Muhammadiyah Tegal, 3 atlet remaja LDII kabupaten Tegal yang bernaung di bawah Perguruan Pencak Silat Nasional Ampuh Sehat Aman Damai (Persinas ASAD) Tegal, mengikuti Pekan Olahraga Kabupaten Tegal (PORKAB Tegal) cabang olahraga Pencak Silat, selama dua hari, dari tanggal 6 sampai dengan tanggal 7 November 2021. Ketiga atlet, yaitu Ahmad Niko Nurhuda di Kelas E memperoleh Perak, Odi Reksa Pratama di Kelas A memperoleh Perunggu, dan Airlangga Dwi Aghnia di Kelas B memperoleh Perunggu. Ketua Pengkab Persinas ASAD Tegal, Asnan Hidayat SPd, menyampaikan kesyukurannya dan penghargaan kepada atlet-atlet Pengkab Persinas ASAD Tegal yang telah berjuang membawa nama baik Persinas ASAD, khususnya di Kabupaten Tegal. "Semoga tetap dapat dipertahankan, dan bahkan ditingkatkan di masa-masa yang akan datang", tutup Asnan.

LDII Kabupaten Tegal Adakan Sosialisasi Kurikulum Pembinaan Karakter Usia Dini

Minggu 7 November 2021, DPD LDII kabupaten Tegal menyelenggarakan Sosialisasi kurikulum pembinaan karakter sejak usia dini. Kegiatan yang bertempat di masjid Al-Huda Bogares Kidul ini diikuti oleh muballegh-muballeghot pengajar tingkat usia dini utusan masing-masing PAC LDII kabupaten Tegal. Materi yang disampaikan oleh ustad Abdul Muin, S.Pd.I, Ketua Bidang Pendidikan dan Dakwah DPD LDII kabupaten Tegal ini adalah untuk menselaraskan pembinaan generus sejak usia dini guna mencetak generasi bangsa yang berakhlakul karimah, alim, faqih, mandiri. Sehingga menjadi generasi unggulan bangsa yang berbudi yang luhur.