Sudah menjadi fenomena umum,
sebagai dampak kemajuan teknologi informasi yang begitu dahsyat, berpengaruh
pada kehidupan remaja yangsungguh memprihatinkan, cenderung bebas tidak
terkendali. Kebanyakan mereka menghabiskan masa mudanya hanya untuk
bermalas-malasan, berfoya-foya, larut dalam tren yang menyesatkan, bermain,
berpacaran, larut dalam dunia musik, berpakaian minim, minum-minuman keras,
nonton TVdan asyik bermain hp. Waktu dan kesempatan mereka habis untuk kegiatan
yang kurang manfaatdan produktif.
Kondisi demikian yang
membuat prihatin para pengurus LDII untuk mengupayakan agar para remaja LDII tetap
teguh berpegang pada ajaran agama, tidak terpengaruh, tetapi harus berpengaruh.
Langkah konkrit yang dilaksanakan adalah dengan mengadakan pembinaan secara
rutin dan intensif di berbagai tingkatan mulai dari kelompok-kelompok pengajian
di pimpinan anak cabang (PAC), pimpinan cabang (PC), hingga daerah (kabupaten/kota).
Mengawali kegiatan pasca
Ramadhan 1437 H., DPD LDII menggelar kegiatan pembinaan remaja di Masjid Al
Huda Petiyangan, Dampyak, kecamatan Kramat Sabtu hingga Minggu tanggal 30 s.d.
31 Juli 2016 diikuti 300 remaja. Materi yang diberikan merupakan materi Cinta
Alam Indonesia (CAI) yang diperoleh dari DPP LDII, diantaranya : Semangat
menjadi generus yang berilmu, faqih, berakhlaqul karimah, dan mandiri; Wawasan
kebangsaan dan bela negara; Keterampilan dan kecakapan hidup pada abad XXI,
Bagaimana upaya kita membangunnya?
Dalam pengarahannya, Ustad Abdul Muin
menekankan agar remaja LDII tidak larut dan terpengaruh dengan kerusakan moral
yang melanda saat ini. “Kalian harus menjadi ‘Generasi Langka dan Luar Biasa’.
Di tengah-tengah zaman seperti ini, di mana banyak remaja yang hanya
berfoya-foya, bermalas-malasan, menghabiskan waktunya bermain, berpacaran larut
dalam dunia musik, berpakaian minim, masih ada generasi muda hebat yang mau
menyempatkan diri untuk mengaji, membawa Al Qur’an dan Al Hadits, menggerakkan
jari-jemarinya bukan di smartphone, melainkan di kitab dan buku catatan, mau
menutup auratnya, percaya diri dengan penampilannya yang sesuai ajaran agama,
di hari liburnya digunakan untuk mendatangi masjid atau majelis-majelis ilmu,
taat dan berbakti kepada orang tua, berakhlaqul karimah dan mandiri, mau
menyisihkan uangnya untuk infaq dan shodaqoh.
Ketua
DPD LDII Kab. Tegal, Drs. H. Walidi, MM mengatakan bahwa pengajian intensif ini
dilaksanakan untuk memberikan penguatan kepada para generasi penerus. Usai
digembleng selama satu bulan Ramdhan, tidak mustahil para remaja terpengaruh dengan kerusakan moral yang terus
meningkat di tengah- tengah masyarakat. Hal ini bisa terjadi, karena upaya daya
iblis yang tidak pernah mengenal kata menyerah untuk menjerumuskan anak turun
Adam.
Para remaja harus terus
diarahkan dan difasilitasi dengan kegiatan yang positif sebagai bekal
kehidupannya. Hal ini selaras dengan slogan LDII dalam mewujudkan generasi
penerus yang Religius Profesional, meraih Tri Sukses Generasi Penerus,
yakni : alim dan faqih (memiliki ilmu agama yang banyak dan memiliki kefahaman
agama yang kuat), akhlaqul karimah (memiliki akhlak yang baik), dan mandiri
(memiliki keterampilan untuk hidup mandiri). Untuk mencapai hal tersebut, generasi
penerus kita harus terus menerus diarahkan untuk hobi mengaji Al Qur’an dan Al
Hadits, hobi mendengarkan nasihat-nasihat yang baik, senang bergaul dengan
orang-orang atau lingkungan yang baik, serta hobi bershodaqoh dan beramal
sholih, serta berlatih keterampilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar