Budi luhur perlu ditanamkan,
Sopan santun itu budaya kita,
Muda dan mudi jaman sekarang itu semua hampir
diabaikan,.....
Islam adalah agama yang menekankan pada pembinaan
akhlaq yang mulia dan luhur. Rosululloh Shollallohu alaihi wasallam diutus oleh
Alloh adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. LDII (Lembaga Dakwah Islam
Indonesia) sebagai Ormas berbasis keagamaan di dalam program kerja dan
kegiatannya sangat menekankan terhadap pembinaan akhlak dan budi pekerti yang
luhur, yaitu dengan pembinaan terhadap 6 tabiat luhur orang iman. Diantara
akhak yang luhur dan mulia yang telah diajarkan beliau Rosululloh adalah
sebagai berikut :
1.
Rukun
Adalah perbuatan hati mulia yang tidak ada
unek-unek jelek, iri hati kepada sesamanya. Rukun adalah sifat saling
mengasihi, bantu membantu dalam kebaikan, tolong menolong, saling menguatkan
dan saling mendoakan yang baik. Apabila saling bertemu dengan wajah yang ajer,
sumringah, yaitu wajah yang cerah ceria. Rosululloh shollallohu alaihi
wasallam telah bersabda :
Engkau (Nu’am bin Basyir) melihat
orang-orang iman di dalam saling menyayangi mereka, saling menyenanginya
mereka, dan saling mengasihinya mereka sebagaimana satu tubuh.Ketika satu
anggota badannya sakit maka seluruh tubuh ikut merasakan sakit dengan tidak
bisa tidur dan demam. (HR Bukhori fii Kitabil Adab)
Adapun untuk mewujudkan kerukunan yang
diidamkan agar ditrampilkan menetapi syarat-syarat kerukunan yaitu :
1.
Menerampilkan berbicara yang baik, enak didengar,
sopan santun, pahit madu.
2.
Berwatak yang jujur bisa percaya dan bisa
dipercaya.
3.
Banyak sabar, keporo ngalah, rebutan ngalah,
mengalah untuk mulia dan menang.
4.
Tidak merusak sesama baik terhadap dirinya, harta
miliknya, hak asasinya maupun kehormatannya.
5.
Saling memperhatikan dan saling menjaga perasaan.
2.
Kompak
Kekompkan merupakan manifestasi dari sifat
dan akhlak yang rukun. Terlihat dalam melaksanakan suatu pekerjaan dikerjakan
dengan bersama-sama dengan giat, riang gembira, saiyek saeko proyo, hulubis
kuntul baris (seia sekata), sepi pamrih rame ing gawe. Rosululloh
bersabda :
Orang iman terhadap orang iman yang lain
sebagaimana bangunan yang saling memperkuat antara satu dengan yang lain. (HR
Tirmidzi)
3.
Kerjasama yang baik
Kerjasama yang baik ini adalah sifat
saling peduli, saling mendukung, saling melancarkan kepada sesama. Dijauhkan
dari sifat tidak saling menjaga, tidak saling ngentahi/nggembosi, tidak
saling menjatuhkan, tidak saling merugikan dan tidak saling menfitnah.
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ
وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الإثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ
إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ.
Dan saling menolonglah kalian dalam
kebaikan dan takwa dan jangan saling meolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan.
dan bertakwalah kepada Alloh, sesungguhnya Alloh sangat berat siksanya. (QS Al
Maidah: 2)
Kerukunan, kekompakan dan kerjasama yang
baik sebagai pilar akhlak yang mulia tuntunan dari Rosululloh perlu dijaga dan
dipelihara agar tetap lestari. Untuk tetap menjaga kerukunan dan kekompakan ini
maka seandainya ada kabar berita, isu-isu yang bersifat menjelekkan terhadap
sesama, adu domba (provokasi) maka harus bersikap arif dan tabayyun
dahulu terhadap kabar berita yang seperti ini. Harus pandai menyaring berita,
apakah kabar berita tersebut benar atau fitnah belaka. Jangan mudah langsung
percaya, sehingga bisa membuat keresahan, kebingungan, geger, di antara sesama bahkan mengarah kepada
perpecahan dan permusuhan. Tabayyun (cross cek) terhadap suatu kabar berita
sudah dijelaskan dalam Al Qur’an :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ
جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ
فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
Wahai orang-orang yang beriman, seandainya
ada orang fasik datang kepada kalian dengan
membawa kabar berita, maka mencarilah kejelasan (tentang kebenaran kabar
berita itu) agar kalian tidak melakukan tindakan pada suatu kaum dengan
kebodohan, maka kalian menjadi orang-orang yang menyesal atas perbuatan kalian.
(QS Al Hujurot : 6)
كَفَى بِاالْمَرْءِ اِثْمًا
اَنْ يُحَدِّثُ بِكُلِّ مَا سَمِعَ
Dari Abu Huroiroh, Nabi Shollallohu alaihi
wasallam bersabda : Cukup bagi seseorang berdosa apabila dia bercerita dengan
setiap apa yang telah didengarkannya. (HR Abu Dawud)
كَفَى بِاالْمَرْءِ كَذِباً اَنْ يُحَدِّثُ بِكُلِّ مَا سَمِعَ
Dari Abu Huroiroh, Nabi Shollallohu alaihi
wasallam bersabda : Cukup bagi seseorang berdusta apabila dia bercerita dengan
setiap apa yang telah didengarkannya. (HR Muslim)
4.
Jujur
Kejujuran di jaman sekarang ini menjadi
sesuatu yang langka, dan menjadi sesuatu yang sangat mahal nilainya. Jujur
adalah berkata yang baik dan benar, apa adanya tidak berdusta dan tidak ada
tipuan (kamuflase).
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah
kepada Alloh dan jadilah kalian bersama orang-orang yang benar (jujur). (QS At
Taubat : 119)
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ
وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى
يُكْتَبَ صِدِّيقًا وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ
الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ
كَذَّابًا
Tetapilah kejujuran, sesungguhnya
kejujuran itu menunjukkan pada perbuatan baik dan sesungguhnya perbuatan baik
menunjukkan kepada surga dan tidak henti-hentinya seseorang laki-laki berbuat
jujur dan sungguh-sungguh berusaha jujur sehingga ditulis di sisi Alloh sebagai
orang yang ahli jujur. Dan jauhilah dusta, sesungguhnya dusta itu menunjukkan
pada kedurhakaan dan sesungguhnya kedurhakaan itu menunjukkan pada neraka. Dan
tidak henti-hentinya seseorang laki-laki berdusta dan selalu banyak berdusta
sehingga ditulis di sisi Alloh sebagai ahli dusta. (HR Muslim)
5. Amanah
Amanah adalah bisa dipercaya dan bisa menjaga
kepercayaan tersebut, tidak berkhianat yaitu merusak pada kepercayaan yang
telah didapatkannya. Dan juga bisa menyampaikan amanah ini kepada yang berhak
menerimanya.
إِنَّ
اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الأمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا....
Sesungguhnya Alloh memerintah kepada
kalian agar menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya. (QS An Nisa :
58)
فَإِنْ أَمِنَ بَعْضُكُمْ
بَعْضًا فَلْيُؤَدِّ الَّذِي اؤْتُمِنَ أَمَانَتَهُ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ
Maka jika sebagian kalian mempercayai
sebagian yang lain maka hendaklah yang dipercaya itu menyampaikan amanahnya dan
hendaklah dia bertakwa kepada Alloh sebagai Tuhannya. (QS Al Baqoroh: 283)
اَدِّ الْاَمَانَةِ اِلَى مَنِ اْءتَمَنَكَ وَلَا تَخٌ مَنْ خَانَكَ
Sampaikanlah amanah kepada orang yang
memberi kepercayaan kepadamu dan janganlah mengkhianati kepada orang yang
mengkhianatimu. (HR Abu Dawud)
6. Mujhid muzhid
Mujhid yaitu nyambut gawe mempeng (kerja
giat bersemangat) berhasil dan sesuai proporsinya. Muzhid yaitu tirakat
banter, hidup hemat, gemi, setiti, ati-ati, tidak boros bisa
mengukur kemauan dengan kemampuan.
قَدْ اَفْلَحَ الْمُزْهِدُ
الْمُجْهِدُ
Sungguh beruntung orang yang hidup hemat
bekerja giat. (HR Ahmad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar