Para Generus Serius Mendengarkan Materi Pengajian yang disampaikan Ust. Abdul Mu'in |
Hujan yang mengguyur wilayah Tegal
sejak sore hari di penghujung tahun 2014 tidak menyurutkan semangat remaja LDII
Kabupaten Tegal untuk mendatangi tempat pengajian. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya,
dalam rangka mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi dalam menyambut
pergantian tahun, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Tegal kembali
menggelar pengajian remaja semalam suntuk. Tahun ini kegiatan dipusatkan di
Masjid Al Huda Kelurahan Dampyak, Kecamatan Kramat. Tidak kurang dari 400
remaja LDII se Kabupaten Tegal antusias mengikuti kegiatan.
Kegiatan yang dimulai setelah
sholat magrib dan isya’ berjamaah tersebut dibuka oleh Dewan Penasihat LDII,
Suhinarso, SH., MM. Dalam pengarahannya, Suhinarso menekankan agar remaja
memiliki bekal tiga hal yang dikenal dengan Tri Sukses, yakni : 1) memiliki
ilmu dan kefahaman agama yang kuat (faqihu
fiddin); 2) memiliki budi pekerti dan akhlaq yang baik (akhlaqul karimah); dan 3) memiliki
keterampilan untuk hidup mandiri.
Giliran pembicara yang kedua adalah
ketua DPD LDII Kabupaten Tegal, Drs. H. Walidi, MM yang menyampaikan tentang
hakikat hidup di dunia : apa tujuan Alloh menciptakan manusia, ternyata hanya
untuk menyembah kepada-Nya; bagaimana fase-fase kehidupan manusia, dari bayi,
anak-anak, remaja, dewasa, tua, dan akhirnya masuk liang kubur; berapa lama
manusia hidup di dunia, ternyata teramat singkat jika dibandingkan dengan
kehidupan setelah mati, serta bagaimana
menyiapkan diri menghadapi kehidupan setelah mati. Hal tersebut penting
disampaikan kepada para remaja agar mereka tidak larut dalam efoura keremajaannya, berprinsip mumpung masih muda. Dengan demikian, mereka
bisa memahami hakikat hidup yang merupakan pertaruhan anak manusia menempuh
perjalanan panjang kehidupannya, karena apa yang diperbuat selama di dunia ini
merupakan kunci penentu kehidupan selanjutnya, baik di alam kubur hingga
akhirat.
Selajutnya disampaikan pengajian Al
Qur’an dan Al Hadits oleh Ustad Abdul Muin dari Kedungbanteng. Materi yang
disampaikan diantaranya hadits tentang seseorang yang mempunyai cita-cita untuk
kehidupan akhirat, maka Alloh akan mencukupi cita-citanya di dunia. Juga Hadist
Riwayat Bukhori tentang rusaknya umat
Nabi terletak di tangan pemuda yang bodoh. Dari hadits tersebut, diharapkan
para remaja tidak menjadi orang yang bodoh perusak agama, melainkan menjadi
pionir dalam menegakkan ajaran agama.
Untuk tidak menjadi bodoh maka harus hobi mengaji sehingga menjadi orang
cerdas, dapat memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang
berpahala dan mana yang berdosa, mana jalan menuju neraka dan mana jalan menuju
surga.
Dengan kegiatan tersebut, orang tua sangat
mendukung prakarsa para pengurus LDII dalam mengantisipasi kerawanan yang
sering terjadi pada saat pergantian tahun tersebut. Sebagai bukti dukungan,
mereka rela mengantar putra-putrinya untuk mengikuti kegiatan walaupun diguyur
hujan dan menjemputnya hari esoknya.
Acara dilanjutkan dengan pencak silat dari Persinas
ASAD, permainan-permainan yang mendidik, tukar kado, kuis dan pembagian hadiah.
Pukul 02.00 dini hari para peserta diarahkan untuk qiyamul
lail
dan doa malam. Seluruh acara berakhir setelah sholat subuh dan doa.
Sebagaimana disampaikan Ketua DPD LDII Kabupaten Tegal, Drs. H.
Walidi, MM, kegiatan yang digelar secara rutin setiap tahun tersebut bertujuan
untuk memberikan pembelajaran kepada generasi muda agar dapat memanfaatkan
momentum pergantian tahun sebagai saat yang tepat untuk merefleksikan kehidupan
manusia di dunia. Sebagai anak manusia harus bisa memanfaatkan waktu dan
kesempatan yang ada dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat. Sebagaimana
pepatah “Time and
tide wait for no man”
(waktu dan pasang tidak menunggu seseorang). Demikian halnya Alloh SWT telah
mengingatkan kepada kita dalam Al Qur’an Surat Al ‘Ashr, yang artinya : Demi masa. Sesungguhnya manusia itu
benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati
kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Kegiatan tersebut
juga dimaksudkan untuk memberikan kegiatan positif bagi remaja dalam menyambut datangnya tahun baru. Tahun baru
tidak harus dilaksanakan dengan hura-hura yang membahayakan dirinya dan orang lain seperti
kebut-kebutan di jalan, maupun kegiatan yang menjurus pada kemaksiatan, seperti
pesta narkoba, miras dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar