Suasana Halaqoh Penyampaian Pengajian Hadist Bukhori |
Ramadhan merupakan
bulan mulia dan istimewa. Maka kemuliaan dan keistimewaannya harus kita sambut
secara khusus dan istimewa. Karena istimewanya bulan Ramdhan, Rosululloh SAW
mengingatkan umatnya, “Fattaquu syahro
romadhoona fainnal khasanaati tudhoo’afu fiihi maa laa tudhoo’afu fiimaa
siwaahu wakadzalikas sayyiaatu (Rowahu Atthobrooni). Yang artinya :
takutlah pada bulan Ramadhan, sesunggunhya amal kebaikan dilipatgandakan
pahalanya yang mana tidak dilipatgandakan pada bulan lainnya, demikian pula
amal kejelekan (juga dilipatgandakan dosanya). Dari hadits tersebut tinggal
bagaimana pilihan kita, mau memperbanyak pahala, atau menumpuk dosa di bulan
suci ini, atau bulan istimewa lewat begitu saja tanpa bekas. Oleh karenanya,
jika orang muslim tidak memanfaatkan kesempatan emas tersebut sungguh sangat
rugi.
Berbagai kegiatan untuk
membarokahkan bulan Ramadhan tahun ini, LDII Kab. Tegal menggelar berbagai
kegiatan, di antaranya menyelenggarakan kajian Hadist Shohih Bukhari Jilid II
bagi para dai dan daiyah yang bertugas di PC/PAC LDII se Kab. Tegal, dengan
dipandu oleh Ustad Rochmat Hidayat dari Bumijawa dan Ustad Suyatno dari
Adiwerna.
Kegiatan yang diawali
sejak 1 Ramadhan dan direncanakan hingga 20 Ramadhan tersebut dilaksanakan di
Masjid An-Nur Desa Lemahduwur, Kec. Adiwerna setiap hari mulai pukul 09.00 s.d.
14.30 WIB. Para dai dan daiyah yang usianya masih relatif muda sangat antusias
mengikuti kajian salah satu hadits besar yang menjadi rujuan ulama sedunia.
Imam Bukhariyang memiliki nama asliAbu Abdullah Muhammad bin
Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Ju'fi al-Bukharimerupakan
ahli haditstermasyhur di antara para ahli hadits
sejak dulu hingga kini bersama dengan Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi,
An-Nasai dan Ibnu Majah bahkan dalam
kitab-kitab Fiqih dan Hadits, hadits-hadits dia memiliki derajat
yang tinggi. Sebagian menyebutnya dengan julukan Amirul Mukminin fil Hadits (Pemimpin kaum
mukmin dalam hal Ilmu Hadits). Dalam bidang ini,
hampir semua ulama di dunia merujuk kepadanya.
Untuk mengumpulkan dan menyeleksi hadits shahih, Bukhari menghabiskan waktu
selama 16 tahun untuk mengunjungi berbagai kota guna menemui para perawi hadits, mengumpulkan dan menyeleksi
haditsnya. Di antara kota-kota yang disinggahinya antara lain Bashrah, Mesir,
Hijaz (Mekkah, Madinah), Kufah,
Baghdad sampai ke Asia Barat. Di Baghdad, Bukhari sering
bertemu dan berdiskusi dengan ulama besar Imam Ahmad bin
Hanbali. Dari sejumlah kota-kota itu, ia bertemu dengan 80.000
perawi. Dari merekalah dia mengumpulkan dan menghafal satu juta hadits.
Namun tidak semua
hadits yang ia hafal kemudian diriwayatkan, melainkan terlebih dahulu diseleksi
dengan seleksi yang sangat ketat di antaranya apakah sanad (riwayat) dari
hadits tersebut bersambung dan apakah perawi (periwayat/pembawa) hadits itu
tepercaya dan tsiqqah (kuat). Menurut Ibnu Hajar Al Asqalani,
akhirnya Bukhari menuliskan sebanyak 9082 hadis dalam karya monumentalnya Al
Jami'al-Shahih yang dikenal sebagai Shahih Bukhari.
Banyak para ahli hadits yang berguru kepadanya seperti Syekh
Abu Zahrah, Abu Hatim Tirmidzi, Muhammad
Ibn Nasr dan Imam Muslim
(https://id.wikipedia.org/wiki/Imam_Bukhari)
Ketua DPD LDII Kab.
Tegal, H. Walidi, menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini untuk memberikan
kesempatan para dai dan daiyah yang sedang bertugas untuk menambah ilmu,
memperdalam wawasan dan pengetahuan tentang berbagai hukum dan persoalan agama.
Kami sangat bersyukur sekaligus bangga melihat kesemangatan para dai dan daiyah
muda mengikuti kajian hadits besar ini. Di tengah-tengah hiruk pikuk dan
hura-hura para remaja seusianya, mereka tidak larut oleh derasnya arus
kerusakan zaman. Mereka memilih menjadi dai dan daiyah, menyumbangkan tenaga,
pikiran, dan masa mudanya untuk kepentingan agama, berjuang di jalan Alloh,
mensyiarkan kebenaran dan kebaikan.Pagi hari mereka mengikuti kajian hadits,
malam harinya mereka memimpin tadarus di pengajian PC/PAC. Hal ini menjadi
harapan akan keberlangsungan ilmu agama agar tetap lestari di muka bumi ini.
Setelah menerima kajian di tingkat DPD, mereka akan meneruskan hasil kajiannya
di tingkat kepada para warga di pengajian rutin PC/PAC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar