Cari Blog Ini

Senin, 06 Oktober 2014

Idul Adha 1435 H: LDII Kabupaten Tegal Kurban 42 Ekor Sapi dan 55 Ekor Kambing



Tidak ada amalan pada tanggal 10 Dzulhijah yang lebih baik daripada hari ini.
Bertanya shohabat : Apakah bukan jihad ? Nabi menjawab :  Bukan jihad, kecuali seorang laki – laki yang ke luar rumah (dalam membela agama) dengan niat dalam dirinya dan membawa hartanya, kemudian dia tidak kembali atau mati (HR. Abu Dawud).
Kemeriahan Idul Adha kembali menggema di seluruh jagat raya. Umat muslim dengan khusu’ menggemakan takbir, tahlil dan tahmid seraya memuji kebesaran Alloh SWT menyambut hari Raya Idhul Adha 1435 H. Setelah sholat Idul Adha dilanjutkan dengan penyembelihan hewan qurban.
Telah  menjadi kegiatan wajib tahunan,  tahun yang lalu, tahun ini Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Tegal menggelar sholat Idul Adha hari Minggu, 5 Oktober di tiap- tiap Pimpinan Cabang. Hewan qurban yang disembelih berjumlah 42 ekor sapi dan 55 ekor kambing, tersebar di seluruh pimpinan cabang.
Usai penyembelihan, daging qurban dibagikan kepada masyarakat sekitar maupun para duafa. Bertempat di pelataran masjid Al Kautsar Desa Temboklor, kecamatan Adiwerna, dengan disaksikan oleh warga yang hadir, Ketua DPD LDII Kabupaten Tegal, Drs. H. Walidi W. Martama, MM yang didampingi Dewan Penasihat secara simbolis memberangkatkan petugas Tebar Daging Qurban dengan Motto : Beribadah, Bersedekah, Menjalin Silaturohim Memperkuat Ukhuwah.

Suasana Pelaksanaan Kurban
 
Pada sambutan khutbah Iedul Adha, ketua DPD LDII Kabupaten Tegal, Drs. H. Walidi W. Martama, MM mengajak umat Islam kembali mengingat  perjuangan dan pengorbanan para utusan Alloh SWT dalam mempertahankan dan memperjuangkan agama. Ribuan tahun yang lalu, di tanah kering kerontang dan tandus, di kegersangan kawasan yang pengap, di atas bukit-bukit bebatuan cadas yang ganas, sebuah ajaran dari sang kholiq untuk ummat manusia dipancangkan melalui Nabi Ibrahim AS, Nabi yang sering disebut sebagai bapaknya Islam.
 Ibadah kurban merupakan ibadah andalan seorang muslim. Ibrahim adalah suri tauladan abadi. Ketundukannya kepada sistem kepercayaan, nilai-nilai dan tata aturan Illahiah selalu menjadi contoh yang hidup sepanjang masa. “Ketika Allah berfirman kepadanya, “Tunduk patuhlah ,” maka ia tidak pernah menunda-nundanya walau sesaat, tidak pernah terbetik rasa keraguan sedikit pun, apa lagi menyimpang. Ia menerima perintah itu dengan seketika dan dengan penuh ketulusan.
Penyerahan Kurban Secara Simbolis oleh Ketua DPD LDII Kabupten Tegal
Pada kisah tersebut  Nabi Ibrahim benar-benar diuji oleh Allah swt. apakah cinta dan sayangnya terhadap putranya melebihi dari cinta dan imannya kepada Allah Taala yang disembahnya. Rupanya Nabi Ibrahim konsisten pada pilihan, rela berpisah dengan putra kandungnya sendiri, asal saja perintah Allah dapat ia junjung dan ditaati. Dari kisah peristiwa tersebut lahir syariat qurban sebagai ujian keimanan dan ketaqwaan, keteguhan hati dan kerelaan berkorban.

Lebih lanjut Walidi menjelaskan bahwa ibadah qurban  memiliki makna ganda. Di satu sisi, dengan menyembelih hewan qurban berarti kita melaksanakan perintah Alloh, mengaplikasikan ketaatan dan kepatuhan kita kepada Alloh. Di sisi lain, daging hewan kurban dapat kita bagikan kepada masyarakat sekitar,  dapat dimanfaatkan untuk  berinteraksi sosial, mempertebal tali silaturohmi, mempererat ukhuwah di antara umat manusia.
Selanjutnya, Walidi juga mengajak kepada umat Islam untuk meneladani kepatuhan dan keteguhan iman Nabi Ibrohim AS. Ia juga mengajak umat agar dapat melestarikan ibadah kurban ini dan menjadikannya sebagai salah satu amalan andalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar