Cari Blog Ini

Senin, 30 September 2013

CARA SETTING BAHASA ARAB DI LAPTOP

Nih bagi yang hobi dan seneng untuk menulis bahasa Arab dan kaligrafi, Inyong mau berbagi tip, walaupun sederhana tapi semoga bisa membantu anda dalam menulis bahasa Arab di komputer kesayangan anda. Oke mari kita menuju ke TKP, weleh kayak bahasa gaul men....yups.
Biasanya untuk komputer, laptop atau notebook sudah dilengkapi dengan berbagai macam bahasa. Hanya saja perlu dilakukan setting terlebih dahulu untuk mengaktifkan bahasa tersebut ke dalam keyboard termasuk dalam bahasa Arab. Cara setting bahasa Arab tidaklah sulit, adapun caranya adalah sebagai berikut:

1.       Buka menu Control Panel

2.       Klik Clock, Languge, and Region


3.       Klik Region and Language
Maka akan muncul tab seperti ini

4.       Klik Keyboards an Languages
Maka akan muncul tab seperti ini

5.       Klik Change keyboards
Maka akan muncul tab ini

6.       Klik Add, maka akan muncul tab

Setelah muncul tab seperti ini, sekarang tinggal contreng bahasa yang anda inginkan, yaitu bahasa Arab. Setelah selesai jangan lupa untuk klik Ok. Selesai sudah setting bahasa Arab dalam komputer anda, mudah bukan? Apabila sudah selesai maka pada Taskbar akan muncul ikon bahasa yang berisi pilihan bahasa yang sudah disetting dan anda tinggal pilih bahasa, seperti tab bawah ini


Sekarang komputer anda bisa digunakan untuk menulis bahasa Arab. Selamat mencoba.

Sabtu, 28 September 2013

Prestasi Remaja LDII Wakili Indonesia dalam Olimpiade Bahasa Jerman


Abdullah-Malik-Ibrahim-ldii-bandung

Abdullah Malik Ibrahim warga LDII Bandung telah mengharumkan nama Indonesia dalam ajang Olimpiade Bahasa Jerman Internasional di Dresden Jerman.
Beberapa waktu lalu di Dresden Jerman digelar sebuah even bersekala internasional yaitu Internationale Deutscholympiade. Ajang ini tidak ada hubungannya dengan pesta olahraga Olimpiade di Cina. Dalam Olimpiade ini bukan cabang olahraga yang dipertandingkan. Melainkan kemampuan berbahasa Jerman lah yang diuji.
119 remaja dari 41 negara berkumpul selama 10 hari di kota Dresden Jerman untuk memperebutkan gelar juara Olimpiade Bahasa Jerman se-Dunia. Indonesia diwakilkan oleh tiga pelajar SMA. Mereka sebelumnya telah lolos seleksi tingkat nasional bulan Maret lalu. Ketiga siswa itu yaitu Abdullah Malik Ibrahim, Muhammad Shoufie Ukhtary dan Achmad Nurochim Mereka  bertiga bisa dengan lancar memperkenalkan diri mereka dalam bahasa Jerman. Bagi Malik dan Achmad ini bukanlah pertama kalinya mereka menginjak benua Eropa. Malik pernah tinggal di kota Karlsruhe di Jerman, sementara Achmad pernah menetap di Austria selama dua tahun. Ketiganya bersaing dengan lebih dari 100 pelajar dari seluruh dunia untuk memenangkan beasiswa kursus bahasa Jerman di Goethe Institut di Jerman pada musim panas tahun depan.
Abdullah Malik Ibrahim adalah putra dari Bambang Jasnanto dan Dewi Widaningrum yang lahir di Bandung pada tanggal 17 Oktober 1991. Kesehariannya Malik yang tinggal di Jl. Sederhana II no. 2B, 40161 Bandung ini juga aktif mengikuti pengajian di PAC LDII Sukajadi Bandung.
Bukan Hal yang Mudah
Bukanlah hal yang mudah bagi ketiga pelajar ini. Ketua proyek Olimpiade Bahasa Jerman se-Dunia, Gabriele Stiller-Kern menilai pelajar asal Eropa diuntungkan dalam lomba ini.
“Jelas sekali para remaja dari Eropa Tengah dan Timur. Karena disana sudah merupakan tradisi untuk belajar bahasa Jerman. Para remaja sudah sejak awal memiliki kesempatan untuk belajar bahasa Jerman di sekolah. Di beberapa negara bahkan siaran televisi Jerman bisa ditangkap. Ini tentu juga sangat membantu. Ini bisa dilihat kompetisi di tingkat atas didominasi oleh remaja asal Eropa Tengah dan Timur.”
Tetapi Malik, Shoufie dan Ahmad tidak gentar menghadapi persaingan. Di hari kami mengikuti kegiatan mereka, adalah hari ujian proyek tertulis. Mereka harus menyelesaikan semacam koran dinding yang temanya telah ditentukan sebelumnya. Pengumpulan materi telah dilakukan beberapa hari sebelumnya. Jadi hari itu mereka punya waktu sekitar 2 jam untuk menyelesaikan koran dinding masing-masing. Stiller-Kern menggelengkan kepala melihat kegigihan para peserta.
“Kemarin kita baru sampai ke asrama sangat malam. Karena itu kami bilang bahwa hari ini program baru dimulai jam 11. Tetapi jam setengah sembilan saya sudah melihat beberapa diantara mereka disini dan mengerjakan proyek koran dinding yang harus dikumpulkan hari ini.”
Bagaimana dengan ketiga peserta kita? Malik tampak sibuk membalik-balik halaman majalah.
“Lagi nyari-nyari gambar untuk artikel. Tema artikelnya Menschen in der Stadt.”
Menschen in der Stadt atau orang-orang di kota. Malik memilih untuk menulis pengamatannya tentang orang-orang lanjut usia di Jerman. Lain lagi dengan tema pilihan Achmad yang sibuk mencari informasi melalui internet.
“Tentang bunga-bunga Kamille, Alpenveilchen. Sekarang udah selesai dan mau ke atas.”
Achmad dan Shoufie berlomba di tingkat dasar. Ruangan mereka berada di lantai 3 Goethe Institut Dresden. Sementara Malik peserta lomba tingkat menengah. Mereka bertiga terpisah di tiga ruangan yang berbeda.
Setiap ruangan memiliki seorang pengawas. Frauke Van der Werf dari Goethe Institut salah seorang diantaranya. Ia tampak antusias mengamati keseriusan para pelajar dalam berkarya. Padahal menurutnya, mereka tidak selalu begitu.
“Mereka butuh waktu yang cukup lama, hingga mereka sadar bahwa kami mengharapkan suatu pencapaian dari mereka. Jadi bahwa ini bukan hanya liburan saja. Tetapi sekarang mereka seperti tidak bisa berhenti lagi. Mereka benar-benar ingin menghasilkan sesuatu. Mereka ingin dihargai dan mengatakan, ‘saya bisa melakukan sesuatu dan saya ingin menunjukkan kepada semuanya’. Dan inilah yang kami inginkan.”
Jam dinding di Goethe Institut menunjukkan pukul 1 siang. Waktunya mengumpulkan koran dinding ke pengawas tiap-tiap ruangan. Malik sudah selesai 15 menit sebelumnya. Ia ingin bisa segera bertemu dengan ayahnya yang khusus datang ke Jerman untuk bisa menyaksikan anaknya berlomba.
Tetapi sebelumnya ia sempat mengeluhkan kesulitannya menyelesaikan tugas pertamanya.
“Naskahnya susah. Karena saya harus menulis dan mengumpulkan bahan. Saya lemah dalam menulis. Saya bisa berbicara cukup baik, tapi menulis saya belum begitu baik.”
Achmad dan Shoufie masih belum juga kelihatan batang hidungnya. Tak berapa lama kemudian malah ayah Malik, Bambang Jasnanto yang tampak. Ia menceritakan bahwa ia sampai merinding begitu tahun anaknya lolos seleksi tingkat nasional dan dikirim ke Jerman mewakili Indonesia. Karena itu ia juga sangat mendukung bahwa anaknya yang baru berusia 16 tahun harus belajar mandiri dan melakukan semuanya sendiri dari mulai berangkat hingga kesehariannya di Jerman.
“Sangat bagus. Bagi orang Eropa kan biasa. Saya juga senang anak-anak berangkat tanpa pendamping. Bertiga datang sendiri sambil bingung-bingung. Saya selalu bekali anak saya, bingung tanya! Dan Alhamdullillah sampai juga.”
Walau pun begitu ia mengaku berat baginya untuk tidak bisa bertemu Malik begitu lama. Ia hanya bisa mencuri-curi waktu beberapa menit untuk bisa berbicara dengan anaknya. Malik termasuk diantara peserta lomba yang mengeluhkan ‘Heimweh’ atau rindu kampung halaman. Ketua proyek Gabriele Stiller-Kern bercerita bahwa kadang ia harus berperan sebagai ibu bagi para peserta lomba.
“Beberapa kangen dengan orangtua mereka. Seorang remaja perempuan asal Mesir kangen dengan masakan asal negaranya. Tetapi para peserta benar-benar saling peduli. Saya melihat bagaimana mereka saling menghibur dan juga memberikan pelukan.”
Shoufie adalah peserta asal Indonesia kedua yang berhasil menyelesaikan koran dinding karyanya yang mengambil tema rumah. Ia sempat kaget dengan bentuk ujian seperti itu.
“Saya tidak tahu ujiannya seperti ini. Saya kira ya soal-soal kayak lesen, schreiben, hören. Ternyata enggak.”
Lesen, schreiben, hören. Membaca, menulis, mendengar. Sebenarnya membuat koran dinding ya bagian dari ujian membaca dan menulis. Selain itu, masih ada lomba presentasi kelompok untuk ujian lisannya. Rasa tidak puas juga terdengar dari Achmad yang akhirnya selesai juga. Ia sudah ditunggu dengan tidak sabar oleh Shoufie yang ingin segera makan siang bersama.
“Sebenarnya saya senang dengan hasil akhir ini. Tetapi seharusnya saya masih bisa lebih memberi warna pada koran dinding ini. Waktunya sedikit. Saya harus menyerahkannya sekarang.”
Waktu makan siang dimanfaatkan oleh para peserta untuk berinteraksi dengan peserta dari negara lain. Banyak kejadian-kejadian mengesankan yang sulit dilupakan oleh ketua proyek Stiller-Kern.
“Saya harus mengatakan, saya merasa terharu jika mengamati tingkah para remaja ini. Apa yang mereka saling ceritakan tentang negara asal mereka. Kebetulan saya ada, saat seorang anak laki-laki dari Eslandia berbicara dengan kelompok remaja dari Marokko dan negara-negara di Afrika. Ia menceritakan kepada mereka bahwa matahari jarang sekali bersinar di Eslandia. Mereka tampak terkejut dan tidak bisa membayangkannya.”
Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore. Tapi Malik, Achmad dan Shoufie masih harus berkonsentrasi penuh. Mereka sekarang harus mempersiapkan presentasi kelompok yang akan ditampilkan di hadapan juri dua hari kemudian. Kelompok Shoufie memilih untuk bermain teater. Tema yang mereka pilih ‘Ärmut’ atau kemiskinan.
Pemenang Olimpiade Bahasa Jerman se-Dunia telah diumumkan tanggal 2 Agustus. Sayangnya, Indonesia gagal meraih hadiah. Tetapi apa pun hasilnya, melihat ketiga remaja belasan tahun ini, bekerja, berdiskusi, berteman, dalam bahasa Jerman yang bukan merupakan bahasa asing yang mudah, adalah sudah merupakan keberhasilan yang luar biasa. Mereka telah hadir di Jerman sebagai yang terbaik dari Indonesia.

Jumat, 27 September 2013

Cara Menggunakan Formula pada Tabel Microsoft Word

Pada Microsoft Word kita dapat menggunakan formula pada tabel untuk membuat penjumlahan, mencari nilai rata-rata, maksimal, minimal dan sebagainya.
Berikut cara-cara menggunakan formula.


I. Cara Membaca Baris dan Kolom pada Tabel

Pertama-tama kita perlu memahami cara membaca kolom dan baris pada tabel untuk mempermudah menggunakan formula.
    Baris Kolom Tabel
  • Setiap kotak pada tabel akan menjadi sel seperti pada lembar kerja Excel, yang merupakan gabungan dari baris (1,2, 3, dst) dan kolom(A, B, C, dst).
  • Untuk kolom pertama (A) dan baris 1 disebut sel A1, kolom kedua (B) dan baris 2 disebut sel B2, dan seterusnya (lihat gambar).

II. Cara Menggunakan Formula pada Tabel

    Penjumlahan pada Tabel
  1. Misalnya kita akan melakukan penjumlahan.
  2. Klik sel pada tabel yang ingin ditempatkan hasil penjumlahan. Contoh di sini pada sel C2 atau di A4 (lihat gambar).
  3. Bila menggunakan:
    • Word 2003: pada menu Table, klik Formula.
    • Word 2007/2010/2013: pada Table ToolsLayout tab, Datagroup, klik Formula.
  4. Microsoft Word akan memberikan formula:
    • =SUM(ABOVE) bila sel yang dipilih berada di bawah kolom angka.
    • =SUM(LEFT) bila sel yang dipilih berada di sebelah kanan baris angka.
    • Formula Dialog Box
  5. Untuk mengatur format angka, pada Number Format, bila bentuk format yang diinginkan.
  6. Tekan OK, bila sudah selesai.

III. Cara Melihat Tampilan Formula

  1. Klik pada sel yang berisi formula sehingga berwarna abu-abu (lihat gambar) dan tekan SHIFT+F9.
  2. Tekan kembali SHIFT+F9 untuk berpindah ke tampilan angka.
    Show Formula
  3. Tip: Kita juga bisa menggunakan cara klik kanan pada sel dan pilih Toggle Field Codes.

IV. Cara Menggunakan Cell Reference

  1. Tulisan LEFT atau ABOVE pada formula dapat diganti dengan cell reference (contoh: A1, A2, B1, dan sebagainya).
  2. Misalnya kita ingin menjumlahkan sel A2 dengan sel B2. Formulanya adalah seperti berikut: =SUM(a2,b2).
  3. Cara ini sangat bermanfaat untuk penjumlahan pada sel yang tidak berurutan ataupun terdapat teks di dekat sel sehingga dapat mengacaukan hasil formula apabila menggunakan LEFT atau ABOVE.

V. Cara Update Formula

  1. Bila ada perubahan nilai pada tabel, klik kanan pada sel yang berisi formula yang akan di-update dan pilih Update Field.

VI. Cara Mengganti Function pada Formula

  1. Untuk mengganti function, misalnya dari SUM menjadi MAX, klik kanan pada sel yang akan diganti function-nya.
  2. Pilih Edit Field.
  3. Pada kotak dialog Field, klik Formula.
  4. Pada kotak Formula, hapus function tersebut (tanda sama dengan (=) jangan dihapus).
  5. Kemudian pada kotak Paste function pilih function yang diinginkan.
    Fomula Dialog Box - Paste Function
  6. Klik OK, bila sudah selesai.

Jumat, 20 September 2013

Menyelaraskan Kurikulum Pendidikan LDII dan Komisi X DPR


Menyelaraskan Kurikulum Pendidikan LDII dan Komisi X DPR

Dalam rangka pembinaan umat, LDII terbukti melahirkan juru dakwah dan generasi penerus yang profesional di bidangnya. Keberhasilan LDII inilah yang dipelajari oleh Komisi X DPR RI sebagai masukan dalam menyusun kurikulum pendidikan di tingkat nasional.
Upaya pemerintah dalam menyukseskan wajib belajar 9 tahun telah tercapai. Kini, wacana wajar 12 tahun, telah dimunculkan oleh wakil rakyat dari Komisi X DPR RI. “LDII sebagai lembaga dakwah yang konsisten dengan pendidikan, sudah sepantasnya menyukseskan program wajar 12 tahun,” ujar Wakil Ketua Komisi X DPR H Asman Abnur, SE. M.Si dalam silaturohimnya ke kantor DPP LDII Patal Senayan (18/9/2013).
Menurutnya kesuksesan LDII dalam membina umat menjadi kesatupaduan antara pendidikan umum, keagamaan, dan kekeluargaan. “LDII saya sarankan membuat masterplan sebagai acuan kedepan bidang pendidikan. Masterplan tersebut kami selaraskan dengan APBN. Hal ini akan membuat program LDII dapat terealisasi bersama pemerintah dan dirasakan rakyat manfaatnya,” ujar Asman.
Masukan ini tentunya sejalan dengan apa yang diprogramkan LDII dalam membina umat melalui pendidikan yang tertuang dalam Rakernas LDII 2012. Rakernas menegaskan LDII akan mengembangkan sumberdaya manusia profesional dan religius guna menciptakan Indonesia sejahtera, demokratis, berkeadilan, dan bermartabat.
Kesemuanya itu tidak akan tercapai bila pendidikan umum tidak dikolaborasikan dengan pendidikan keagamaan dan kekeluargaan, yang selama ini memang menjadi karakter dari LDII.
keterampilan
“LDII ini merupakan lembaga yang favorit, memiliki sistem pendidikan yang baik. Sisi keagamaan dan kekeluargaan begitu menonjol terlihat mulai dari saya ketika di Kepulauan Riau hingga di Jakarta mengemban amanah Wakil Ketua Komisi X DPR RI,” ungkap Asman.
Kedatangan Komisi X DPR di gedung DPP LDII itu disambut Ketua DPP LDII  Ir H Teddy Suratmadji, M.Sc, bersama beberapa pengurus DPP lainnya, di antaranya Rioberto Sidauruk SH, KH Aceng karimullah dan Drs. Sarji, SH., M.Pd. Teddy Suratmadji mengungkapkan bahwa LDII memang gencar mendidik umat. Pendidikan terstruktur mulai dari usia anak-anak, remaja hingga dewasa, dengan memadukan nilai-nilai agaman dan kekeluargaan. Pendidikan sejak usia dini menjadi megaproyek dari LDII.
Sekali lagi, Asman mempertegas agar masterplan tersebut cepat sampai di Komisi X DPR RI. Diharapkan tindak nyata dari program wajib belajar 12 tahun yang secara normal akan tercapai dalam 40 tahun, dapat dipangkas menjadi 15 tahun bersama seluruh elemen bangsa. Salah satunya LDII sebagai lembaga dakwah yang sudah populer dan dikenal memiliki massa, yang memiliki ikatan emosional baik dalam kesehariannya dan sukses dalam pembinaan generasi penerusnya.
Kunjungan Komisi X ini meneguhkan berbagai permintaan serupa, dari kalangan akademisi agar metode pendidikan di LDII yang terbukti berhasil, agar dibagi kepada masyarakat umum, dengan berbagai sarana baik melalui dakwah dan media massa. (Frediansyah Firdaus/Fahmi)

Kamis, 19 September 2013

Yuk Kurban

Setiap tahun umat Islam di seluruh dunia merayakan hari raya kurban yang jatuh setiap tanggal 10 Dzulhijah dan bertepatan dengan pelaksanaan ibadah haji. Di samping menunaikan rukun Islam yang kelima yaitu ibadah haji bagi yang mampu, juga ada ibadah yang utama pada hari itu yaitu penyembelihan hewan kurban. Mari lihat dalil yang mendasari perlunya setiap Muslim melaksanakan kurban di bawah ini:

قَلَ اللَّهُ تَعَلَى : إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (1) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (2) إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الأبْتَرُ (3)
Artinya: Sesungguhnya kami Alloh memberikan telaga Kautsar kepada engkau Muhammad, maka sholatlah karena Tuhanmu dan menyembelehlah kurban, sesungguhnya orang yang benci kepadamu, dia adalah orang yang putus kebaikannya. (Surat Al Kautsar ayat 1-3)
وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهَا صَوَافَّ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ كَذَلِكَ سَخَّرْنَاهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (36) لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ كَذَلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ (37)
Artinya : Dan kami Alloh menjadikan onta untuk kamu sekalian sebagian dari tanda kebesaran Alloh, kamu sekalian memperolah kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah nama Alloh ketika kamu sekalian menyembelihnya dalam keadaan berdiri. Apabila telah roboh (mati) maka makanlah sebagiannya dan memberilah makanan orang-orang yang tidak meminta (qoni’) dan orang yang meminta (mu’tar). Demikianlah kami telah menundukkan onta itu untuk kamu sekalian agar kamu sekalian bersyukur. Daging-daging onta dan darahnya itu tidak sampai kepada Alloh tetapi ketakwaan dari kamu sekalianlah yang sampai kepadaNya. Demikianlah Alloh telah menundukkannya untuk kamu sekalian agar kamu sekalian mengagungkan kepada Alloh terhadap hidayahNya kepada kamu sekalian dan berilah kabar gembirra kepada orang-orang yang berbuat baik. (Surat Al Hajji ayat 36-37)
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « مَا عَمِلَ آدَمِىٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلاَفِهَا وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنَ الأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا ».
Artinya : Dari Aisyah sesungguhnya Rosululloh SAW bersabda: Tidaklah beramal anak turun Adam dari suatu amalan pada hari kurban yang lebih disenangi oleh Alloh daripada mengalirkan darah (menyembelih kurban). Sesungguhnya hewan kurban di hari kiamat akan datang dengan tanduknya, bulunya dan kuku kakinya (tracak), dan sesungguhnya darah (darah kurban) niscaya jatuh di sisi Alloh pada suatu tempat sebelum darah itu jatuh di bumi, maka bersenang hatilah kamu sekalian dengan kurban. (HR Tirmidzi)
مَنْ ضَحَّى طَيِّبَةً بِهَا نَفْسُهُ مُحْتَسِبًا لِأُضْحِيَتِهِ كَانَتْ لَهُ حِجَابًا مِنَ النَّارِ.
Artinya : Barang siapa yang berkurban dengan senang hati lagi mencari pahala pada kurbannya, maka kurbannya menjadi penghalang baginya dari neraka. (HR Thobroni)

Hewan kurban diusahakan berupa kambing atau sapi atau onta yang sehat sempurna yaitu tidak ada cacat yang jelas cacatnya, seperti:
1.      Tidak perung atau rusak telinga separuh atau lebih.
2.      Tidak patan tanduknya separuh atau lebih.
3.      Tidak pincang/cacat kakinya

Di samping itu hewan kurban diusahakan cukup umurnya, untuk kambing minimal berumur 1 tahun lebih, sapi minimal 2 tahun lebih dan onta minimal 5 tahun lebih. Hewan kurban yang besar gemuk dan berdaging juga lebih baik. Yuk sisihkan sebagian rejeki kita untuk kurban.//

Selasa, 17 September 2013

LDII Kabupaten Tegal Silaturrohim dengan Ketua MUI


Dalam rangka mempererat tali silaturohim dengan ulama, jajaran pengurus DPD LDII Kab. Tegal mengadakan silaturohim dengan ketua MUI Kabupaten Tegal pada hari Senin, 9 September 2013 lalu. Kehadiran pengurus DPD LDII disambut hangat oleh ketua MUI Kab. Tegal, KH. Chumaidi, SH., M.Ag. di kediamannya. Turut serta dalam rombongan DPD LDII, Ketua Dewan Penasihat, Suhinarso, SH., MM, Anggota Wanhat HM. Nasrulloh, H. Abdul Azis, ST, Ketua DPD Drs. H. Walidi W. Martama, MM, Sekretaris DPD Wijiyanto, SE., Akt, dan Bidang Humas Lesto Wibowo, S.Pd.


Dalam silaturohim tersebut, ketua DPD LDII Kab. Tegal, Walidi, mengucapkan selamat kepada MUI yang akan menyelenggarakan Rakernas di Jakarta, sekaligus melaporkan berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan LDII baik yang bersifat rutin maupun insidental. Kegiatan yang bersifat rutin, diantaranya pengajian-pengajian di tingkat PAC dan PC, pembinaan generasi penerus mulai cabe rawit (usia TK-SD), pra remaja (usia SMP/MTs), dan remaja (usia SMA/SMK dan Mahasiswa), dan penggalian shodaqoh untuk YAUMI. Adapun kegiatan insidental di antaranya mengadakan Fesival dan Bazar Remaja,  peresmian Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ), pemberian santunan kepada anak yatim, dan  Pameran Pembangunan Hari Jadi Kab. Tegal.

Pada kesempatan tersebut ketua MUI Kab. Tegal menekankan pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah dan silaturohim di antara umat Islam, meskipun organisasinya berbeda-beda.

Senin, 16 September 2013

Jokowi - LDII Jakarta Kian Mesra

jokowi-warga-ldii
JAKARTA – Kedekatan Gubenur DKI Jakarta, Joko Widodo dengan warga Lembaga Dakwa Islam Indonesia (LDII) semakin akrab saja. Itu tampak saat pengurus LDII Jakarta menyambangi mantan Walikota Solo di kantornya. Jokowi sapaan akrab Gubenur Jakarta ini pun tampak sumringah menerima tujuh pengurus LDII DKI Jakarta. Perbincangan yang digelar di ruang tamu Balaikota Jakarta tersebut diwarnai candaan. Tak ada agenda yang serius dalam pertemuan tersebut. Rombongan LDII DKI Jakarta yang dipimpin Ketua DPW LDII Jakarta, Ir. H. Teddy Suratmadji, M.Sc ini hanya menyampaikan sejumlah perkembangan organisasi LDII DKI Jakarta. “Secara organisasi DPW LDII DKI Jakarta terus bergerak. Kini tingkat kepengurusannya sudah ada diseluruh wilayah DKI Jakarta,” ujar Ketua DPW LDII DKI Jakarta, Teddy Suratmadji yang didampingi sejumlah pengurus LDII DKI Jakarta di kantor Gubernur DKI Jakarta, Selasa 10 September 2013
Adapun pengurus LDII DKI Jakarta yang ikut dalam pertemuan itu Dewan Penasehat DPW LDII DKI Jakarta H. Abdul Malik, Wakil Ketua LDII DKI Jakarta H. Hasim Nasution, SE dan Sekretaris LDII DKI Jakarta H. Muhamad Ied, SE. Selain itu hadir pula Wakil Sekretaris LDII DKI Jakarta H. Erwin Hadisurya, Ketua DPD LDII Kota Jakarta Timur Sarji Faisal dan Ketua DPD LDII Kota Jakarta Selatan Syamsul Hilal. Dalam kesempatan Gubenur Jakarta, Jokowi menyatakan kedekatan pada organisasi LDII telah dibangun sejak menjadi Walikota Solo. Di daerah tersebut gebrakan LDII cukup memberikan manfaat bagi masyarakat. “Saya sudah lihat bagaimana LDII Solo itu besar. Maka pasti di pusatnya Jakarta ini jauh lebih hebat,” ujar Jokowi. Di akhir pertemuan pengurus LDII DKI Jakarta memberikan sejumlah kenang-kenangan, berupa buku yang ditulis warga LDII. “Buku ini cukup bagus. Mungkin kiranya pak Jokowi menyempatkan membacanya,” pinta Ketua DPW LDII DKI Jakarta ini. (id) Sumber : LDII DKI Jakarta Kian Mesra (http://beritaldii.com)

Kamis, 12 September 2013

Ketua DPD LDII Kabupaten Tegal Pimpin Forum Ilmiah Guru (FIG)

Ketua DPD LDII Kabupaten Tegal, Drs. Walidi, MM dipercaya untuk memimpin salah satu organisasi cendikia guru di kabupaten Tegal. Organisasi tersebut adalah Forum Ilmiah Guru (FIG) kabupaten Tegal untuk periode tahun 2012-2016. Di bawah kepemimpinannya, Selasa 10 September 2013 bertempat di Gedung PGRI Slawi FIG lounching Jurnal Ilmiah Pendidikan yang diberi nama Karunova (Karya Guru Inovatif). Hadir dalam kesempatan itu, Sekda Pemkab Tegal Haron Bagas Prakosa, Kepala Dinas Dikpora Edy Pramono dan diikuti ratusan guru, serta kepala sekolah dari SD, SMP hingga SMA/SMK. Pada kesempatan tersebut, Drs. H. Walidi, MM mengatakan penerbitan jurnal ilmiah pendidikan ini berangkat dari keprihatinan dan niat tulus untuk memberikan solusi, serta membantu para guru dalam menyikapi pemberlakuan Permenpan dan nomor 16 tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka kredit. Dimana, tahun 2013 ini kenaikan pangkat guru dipersyaratkan harus memiliki angka kredit unsur pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB). Di antaranya, pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif. Bahkan untuk kenaikan pangkat dari golongan IV/a ke golongan IV/b dan seterusnya guru wajib memiliki satu karya ilmiah (PTK/PTS) yang dipublikasikan. "Maka dari itu guru dapat mempublikasikan karya ilmiahnya di jurnal ini (Karunova), hal itu untuk menunjang angka kredit," kata Walidi saat memberikan sambutan. Pada kesempatan tersebut Sekda dan Kepala Dikpora Kabupaten Tegal menyambut apresiasi yang positif.

Senin, 09 September 2013

Undang-Undang Koperasi pdf


logo_koperasi_2012.JPG

Koperasi yang telah digagas oleh bung Hatta, dan merupakan sokoguru perekonomian Bangsa mempunyai prinsip usaha bersama yang diprakarsai oleh banyak orang dengan tujuan yang sama yaitu kesejahteraan bersama. Mulai dari penggalangan modal bersama oleh seluruh anggota kemudian dikelola oleh anggota untuk kesejahteraan seluas-luasnya untuk anggota. Sistem koperasi seperti ini apabila dilaksanakan dengan amanah, penuh tanggung jawab dan profesional akan sangat nyata hasil positipnya. Perekonomian khusus para anggota akan meningkat, dan akan membantu peningkatan perekonomian masyarakat Indonesia secara nasional. Undang-undang koperasi telah diterbitkan oleh Pemerintah, dan dapat dilihat di bawah ini. Semoga membawa manfaat.

UU Koperasi

Jumat, 06 September 2013

Laki-laki yang Isbal Disiksa Dalam Kubur Sampai Datangnya Kiamat





MoslemNEWSOne | NASEHAT - Tahukah kalian sahabat muslimin, bahwa jubah atau sarung atau celana yang menjulur kebawah melewati mata kaki kita akan membuat kita disiksa dialam kubur sampai kiamat datang, naudzubillahi mindzalik.

Saya akan menyampaikan beberapa hadits tentang azab kubur yang diakibatkan seorang laki-laki muslim yang lalai dalam cara berpakaian sebagai mana muslim yang sejatinya.

Hadits berikut adalah lanjutan mengenai tentang adzab bagi pelaku 'Isbal' di alam kubur sampai hari kiamat:


حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ زِيَادٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ قَالَ أَبُو الْقَاسِمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِي فِي حُلَّةٍ تُعْجِبُهُ نَفْسُهُ مُرَجِّلٌ جُمَّتَهُ إِذْ خَسَفَ اللَّهُ بِهِ فَهُوَ يَتَجَلْجَلُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ


Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda atau Abu Qasim shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketika seorang lelaki berjalan dengan menggunakan jubah yang ia kenakan, dan berjalan dengan rasa ta'ajub, lalu ia ditelan (oleh bumi), dan ia akan tetap berguncang-guncang (di dalam perut bumi) hingga datang hari kiamat." HR. Bukhari.


Maksud dari hadits di atas adalah tidak dibolehkan atau haram hukumnya bagi laki-laki yang memakai jubah atau sarung atau celana dll menjulur ke bawah melebihi batas yang telah disyari'atkan dengan sombong, karena ketika ia meninggal nanti di dalam kuburnya akan disiksa oleh Alloh dengan mengguncang-guncang bumiNya.


Di hadits lain dijelaskan sebagai berikut:

حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ خَالِدٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ أَبَاهُ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَا رَجُلٌ يَجُرُّ إِزَارَهُ إِذْ خُسِفَ بِهِ فَهُوَ يَتَجَلَّلُ فِي الْأَرْضِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ تَابَعَهُ يُونُسُ عَنْ الزُّهْرِيِّ وَلَمْ يَرْفَعْهُ شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ أَخْبَرَنَا أَبِي عَنْ عَمِّهِ جَرِيرِ بْنِ زَيْدٍ قَالَ كُنْتُ مَعَ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَلَى بَابِ دَارِهِ فَقَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَهُ

Dari Salim bin Abdullah bahwa Ayahnya telah menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Katika ada seseorang yang menjulurkan kain sarungnya maka dia akan berguncang-guncang (di adzab) di perut bumi hingga datangnya hari Kiamat." Hadits ini juga diperkuat oleh riwayat Yunus dari Az Zuhri namun dia tidak merafa'kannya (sanadnya tersambung sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam) yaitu dari Syu'aib dari Az Zuhri. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir telah mengabarkan kepada kami Ayahku dari pamannya Jarir bin Zaid dia berkata; saya pernah bersama Salim bin Abdullah bin Umar berada di depan pintunya, lalu dia berkata; saya mendengar bahwa Abu Hurairah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda seperti hadits di atas. (HR. Bukhari).

Oleh sebab itu wahai kaum muslimin khususnya para ihkwan, mari kita memakai jubah atau sarung atau celana sesuai syar'i yakni diatas mata kaki, tidak mengapa pas di mata kaki karena demikian itu jika tidak maka tunggulah adzab Alloh yang sangat pedih di dalam kubur sampai kiamat datang, naudzubillahi mindzalik.(http://www.moslemnews1.com)

Ketua Komisi Bidang Dakwah MPU Aceh Dr. H. Syamsul Rijal, M.Ag : "LDII Harus Menyampaikan Yang Terbaik Kepada Masyarakat"


Ketua Komisi Bidang Dakwah MPU Aceh DR H Syamsul Rijal MAg: “LDII Harus Menyampaikan Yang Terbaik Kepada Masyarakat”

Islam di nusantara didominasi dengan mahzab Syafii. Namun begitulah keistimewaan Islam di nusantara, meskipun syafiiyah dominan namun perbedaan pendapat dikelola dengan baik. Sama halnya di Aceh, kerukunan dan saling toleransi dijunjung tinggi. “Meskipun dinamika politik tinggi, namun kehidupan agama tak terpengaruh,” ujar Ketua Komisi Bidang Dakwah MPU Aceh Syamsul Rijal, yang juga Dekan Usluhuddin IAIN Ar Raniry Banda Aceh.

Syamsul Rijal menggarisbawahi, hanya dengan persatuan dan toleransi umat Islam dapat berkontribusi untuk kehidupan berbangsa dan bernegara, “Berikanlah kontribusi, jangan hanya berselisih,” paparnya saat dijumpai di Kantor DPP LDII di Senayan, Jakarta. Berikut nukilan wawancara wartawan LDII News Network Ludhy Cahyana dan Frediansyah Firdaus.
Dinamika politik di Aceh sangat tinggi, apakah hal ini mempengaruhi kehidupan beragama?
Perjalanan dinamika politik tidak mempengaruhi substansi agama, kecuali agama di politisasi. Dulu misalnya perbankan syariah akan masuk di Aceh, namun berbenturan dengan kebijakan politik. Selebihnya tidak ada masalah, meskipun Aceh menerapkan hukum syariah.
Mahzab Syafii dominan di Aceh, bagaimana relasi dengan mahzab lainnya?
Aceh itu unik. Karena rakyatnya memiliki karakter keagamaan yang kuat, jadi berbagai perbedaan itu bisa dipahami. Hal itu juga terjadi sebagaimana pelosok Indonesia.
Anda berkeliling dan melihat berbagai fasilitas LDII, apa kesimpulan Anda?
Alhamdulillah, sebagai akademisi saya mendapatkan kesempatan melihat dari dekat desain kurikulum Ponpes Wali Barokah dengan berbagai referensinya. Desain ini baik sekali dan alangkah baiknya berbagai kurikulum yang telah diterapkan dapat dikembangkan untuk masyarakat luas. Sehingga cita-cita pembangunan santri bermuatan lokal dapat tercapai.
Bagaimana sebaiknya pengembangan fasilitas pendidikan yang dimiliki LDII?
Salah satu contohnya Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Al Ayubi (STAISA) di Ponpes Minhajurrosyidin. STAISA itu momentum strategis untuk dikembangkan menjadi universitas negeri. Hal tersebut dapat memperkokoh pencapaian dan esensi dakwah bagi seluruh elemen masyarakat.
Apa yang harus dilakukan LDII?
Saya kira sebagai sebuah kelembagaan yang banyak memiliki perhatian di bidang pendidikan, LDII sudah melaklukan hal yang terbaik. Namun LDII harus lebih terbuka dalam menghadapi perkembangan zaman. Apa yang sudah baik dipelihara, dan membuat penyesuaian sesuai perkembangan zaman. Misalnya substansi memaknai Alquran dan Alhadist harus dapat dipahami semua pihak. Pendidikan harus bisa mengakomodir itu.

Apa harapan Anda agar LDII lebih memiliki kontribusi social dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?
Apa yang dikerjakan sudah baik, ke depan supaya bisa dipertahankan. Bukan hanya LDII namun dinamika ormas Islam secara umum, saya melihat kelembagaan bisa efektif jika memikirkan hal-hal positif, opini yang buruk itu tidak perlu dikomunikasikan kepada pihak lain, dan harus diselesaikan dalam kalangan internal. Selanjutnya cobalah LDII untuk lebih mendunia dengan berbagai program yang dimiliki. Satu lagi, kontribusi pada masyarakat adalah hal konkrit, bila dibandingkan dengan sibuk mengurusi perselisihan. Jadi saya pikir dakwah bil hal yang telah LDII lakukan patut menjadi contoh masyarakat
.

Kamis, 05 September 2013

Marmut Enak Iwake, Wong Manut Penak Awake

g-force-movie


Saudara-saudariku, poro sedulur, para saderek.. tahukah sejenis binatang yang namanya marmut (guinea pig/marmot)? kalau belum, bisa lihat penampakan mermyuuuut (dengan aksen sok Inggris) di bawah ya. Kebetulan, penulis memelihara marmut dan keluarga marmut ini sudah ada 8 ekor, lucu-lucu ya? Ada yang mau beli..? hehe…
Btw, Apa hubungan dengan poster G-Force di atas?Hehe buat pemantes aja karena kita sedang membahas Marmut Enak Iwake, Wong Manut Enak Awake… Pernah nonton film lucu tentang pasukan elit marmut yang tergabung dalam G-Force? Film dalam format 3 dimensi yang diproduksi oleh Disney bercerita tentang pasukan mata-mata militer atau agen rahasia penyusup marmut yang siap menggempur lawan dengan teknik pengintaian dan persenjataan. Ada lima marmut yang bertugas sebagai agen rahasia yang telah ditraining menjadi agen rahasia dan diberi peralatan handal untuk memantau, mengintai, dan menyusup mendapatkan tugas dari pemerintah, untuk mencegah seorang milyarder jahat yang ingin menguasai dunia dengan peralatan rumah tangga. New York Post menuliskan film G-Force sebagai bentuk motivasi yang cerdas dari sekawanan binatang untuk menyelamatkan dunia, dari upaya monopoli barang-barang atau peralatan rumah tangga.
Film ini merupakan film yang lucu dan benar-benar menghibur bahkan pengisi suaranya saja diisi oleh pemain-pemain beken, diantaranya Nicolas Cage, Penelope Cruz, Will Arnett, Bill Nighy, Steve Buscemi, Sam Rockwell, dan Jon Favreau. Sang produser Jerry Bruckheimer adalah produser film yang dikenal dengan film-film yang mempertontonkan kekuatan senjata dan militer AS.
Sisi menarik lainnya para marmut yang bertugas memiliki ras yang berbeda. Ada yang kulit putih, kulit hitam, dan hispanik. Semua ras itu mewakili keberadaan ras di AS. Menandakan komunitas marmut itu memang beraneka ragam jenis dan asalnya.
Nah, kita sebagai para “marmut”, hehe maksudnya para “wong manut” ada pepatah jawa mengatakan “wong manut/orang yang patuh /penurut/gampang diatur” di dalam menghamba dan menetapi ibadah kepada Allah SWT dalam koridor diniati Karena-Allah bukan berarti lucu seperti sekawanan marmut dalam film G-Force di atas, namun dengan menjadi orang manut menetapi dalil “almu’minu kaljamalil anif haitsuma qiida, ingqoda” (orang beriman itu seperti unta yang di keluh/diberi tali kendali, kemana ditarik ia akan manut/ngikut (patuh dan gampang di atur) insyaAllah akan betul-betul merasakan kenikmatan dalam beribadah, merasa longgar dan ringan, wis manut wae, insyaAllah awake dadhos penak…kalau dalam versi bahasa sunda “raos janten jalmi nu nurut mah kumaha diaturna we ku Gusti Alloh sareng RasulNa, teu riweuh, hate janten bangbrang, nikmaaat karaosna”, paling tidak dengan manut yang diniati Niat Karena-Allah (walaupun hatinya merasa kariha / berat/ membencikan) namun dengan berharap Ridho Alloh SWT,abot-enteng lakonono! (berat-ringan lakukanlah!). Memang dalam beribadah kepada-Nya kadang kita dalam kondisi senang, gembira dll, namun kadang juga dalam kondisi sedang galau, gundah gulana, sedih dsb, dalam kondisi apapun tentu kita akan berusaha manut terhadap garis-garis Alloh-Rasul dan Amrin jaami’in yang telah menjadi hasil musyawaroh dan kesepakatan, terhadap lapangan amal sholih baik dengan diri dan harta kita, ya kita manut saja sakpol kemampuan kita.  Terhadap Larangan Allah-Rasul kita manut saja menjauhinya. Ingat Balasan Ridho Alloh, Pahala dan Surga Alloh sudah menanti…Marmut Enak Iwake, Wong Manut Enak Awake..

Selasa, 03 September 2013

Bocah LDII Terbaik Dalam MTQ XXV Jawa Timur

Fahim Bin Kholil
Muhammad Fahim Zakky Musthofa bin Muhammad Kholil Asy’ari asal Kediri Jawa Timur memang masih tergolong cabe rawit atau anak belia. Namun di usianya Fahim bukan bocah sembarangan. Terlahir di lingkungan santri, selama 6 (enam) tahun tinggal di Saudi Arabia, ia terbiasa dididik ayahnya yang juga merupakan salah satu anggota Majelis Taujih Wal Irsyad Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) ini untuk mencintai al Quran. Di kala teman sebayanya sibuk bermain game, ia mengorbankan waktunya untuk berlatih menghafal al Quran.  Konon Fahim mampu menghafal 2 (dua) lembar mushaf al Quran per hari.
Sebagaimana dikutip dari koran Radar Kediri, Tanggal 25 Juni 2013 lalu, bocah yang saat ini duduk di kelas IV Sekolah Dasar 3 Banjaran, Kediri, Jawa Timur mendapat gelar juara pertama Lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XXV se-Jawa Timur. Bersaing dengan puluhan peserta MTQ lainnya, ia tidak merasa canggung bahkan sangat antusias. Ketika ditanya mengenai kemampuannya dari sisi hafalan, ternyata ia mengaku punya “pantangan” juga.
“Saya tidak boleh terlalu banyak makan es, sambal, dan gorengan. Supaya punya nafas kuat dan suara yang baik,” katanya seraya menjelaskan alasannya dengan malu-malu.
Semua anak pasti memiliki cita-citanya sendiri. Tidak terkecuali bagi Fahim yang bercita-cita kepingin menjadi ulama. Meski dituntut menghafal al Quran, ternyata prestasi akademik Fahim tidak anjlok. Ia masih menempati peringkat 10 besar di sekolahnya.
Bagi ayahnya, Kholil Asy’ari, mempunyai anak ahli al Quran yang sholih dan punya keahlian agama adalah harta yang tak ternilai harganya. Sebab al Quran merupakan bekal baginya untuk kehidupan yang akan datang. Dengan memahami isinya, seorang anak yangk kelak menjadi pemimpin, maka akan menjadi pemimpin yang betul-betul bisa membawa keberkahan, adil dan menyejahterakan rakyat.
“Jika pun menjadi rakyat biasa nantinya, diharapkan tetap bisa menjadi rakyat biasa yang akhlaknya terpuji dan mampu menjadi contoh baik di kalangan masyarakat”, tutupnya.//** (gB/G)

Senin, 02 September 2013

LDII Kembali Menjadi Peserta Ekspedisi Bhakti Kesra II

LDII Kembali Menjadi Peserta Ekspedisi Bhakti Kesra II
Jakarta, Dalam rangka Bhakti Kesra Kementrian kodinator Kesejahteraan Rakyat RI Tahun 2013 tahap ke dua untuk wilayah Timur yang meliputi 5 pulau terluar, Lembaga Dakwah Islam Indonesia DPP LDII turut serta sebagai peserta dan sekaligus memberikan bantuan senilai Rp. 400juta dalam bentuk barang-barang kebutuhan sehari-hari untuk di bagikan kepada masyakat kepulauan terluar.
"LDII sudah dua kali ikut berperan serta pada kegiatan ini yang dikordinasi oleh kemenkesra, yang pertama pada bhakesra ke satu rute Indonesia Barat, yang meliputi tiga pulau, Sippora, Siberu dan Pulau Telo," ungkap Prof.DR.Ir.KH.Abdullah Syam, ketua Umum DPP LDII pada saat pelepasan peserta bhakesra dari LDII di kantor DPP LDII Jalan Arteri Tentara Pelajar Senayan Jakarta, Rabu 28/8

Perjalanan Bhakesra kemenkesra RI tahap kedua ke arah Indonesia Timur yang dilepas oleh Agung Laksono,Menteri Koordinator Kemenkesra pada 28/8 di pusat Lantamil AL Tanjung Priuk Jakarta Utara, rencananya akan mempersinggahi lima pulau, dari Pulau Kayuwadi hingga pulau Komodo. H.Taufiq Rohman, salah satu peserta Bhakesra Kemenkesra RI tahap kedua dari LDII menyampaikan, bahwa ldii yang sebelumnya pada tahap awal menyumbang peralatan sekolah dan buku-buku sekolah serta alat-alat ibadah dan tanaman obat, kali ini membawa 5 orang peserta untuk menyampaikan barang bantuan DPP LDII serupa ditambah pakaian dan buku bacaan, "Berpengalaman pada tahap pertama bhakesra ke Indonesia bagian Barat, dimana pada saat itu LDII menyumbang Peralatan sekolah dan tanaman obat, kali ini LDII menambah suumbangannya dengan seribu pakaian, sehingga total nilai yang dihitung oleh pihak Kemenkesra sekitar Rp.400 juta rupiah,"ungkap Haji Taufiq (arifin r)