Cari Blog Ini

Kamis, 30 Mei 2013

Bayi-bayi yang berbicara

Al-Jalal Assayuthi (الجلال السيوطي) menguntai syair tentang, sebelas bayi yang ‘bisa berbicara’. Tulisan ini nukilan dari tafsir (روح المعاني), tulisan Al-Alusi (الألوسي), juz 6 halaman 411:
تَكَلَّمَ فِي الْمَهْدِ النَّبِيُّ مُحَمدٌ ... وَيَحْيَى وَعِيْسَى وَالْخَلِيْلُ وَمَرْيَمُ
وَمُبْرِيُّ جُرَيْجٍ ثُمَّ شاَهِدُ يُوْسُفَ ... وَطِفْلٌ لِذِي الْأُخْدُوْدِ يَرْوِيْهِ مُسْلِمُ
وَطِفْلٌ عَلَيْهِ مُرَّ بِالْأَمَةِ الَّتِيْ ... يُقاَلُ لَهاَ تَزْنِيْ وَلاَ تَتَكَلَّمُ
وَماَشِطَةُ فِيْ عَهْدِ فِرْعَوْنَ طِفْلُهاَ ... وَفِيْ زَمَنِ الْهاَدِي الْمُباَرَكِ يُخْتَمُ.

Artinya:
Bayi yang berbicara di ayunan; Nabi Muhammad, Yahya
Isa, Khalilullah, dan Maryama
Pembebas Juraij dari tuduhan zina
Yang bersaksi untuk Yusufa
Yang di dalam kisah Jurang-Derita
Yang diriwayatkan oleh Muslimu 
Yang bertemu amah tiduduh zina namun membisu
Masyithoh Fir’aun; bayinya
Yang di zaman Al-Hadil-Mubarak SAW; akhir mereka.

Maksud Al-Jalal, bayi-bayi yang bisa berbicara:
  • Nabi Muhammad SAW.
  • Nabi Yahya AS.
  • Nabi Isa AS.
  • Nabi Ibrahim Al-Khalil AS.
  • Maryam ibu Isa AS.
  • Bayi yang membebaskan Juraij dari tuduhan zina.
  • Bayi yang menyampaikan persaksian untuk Nabi Yusuf AS.
  • Bayi di dalam ayunan ibunya yang akan diceburkan ke dalam api Jurang yang berkobar, pada zaman Raja Dzu Nuas. Diriwayatkan oleh Muslim.
  • Bayi dalam ayunan ibunya yang bertemu hamba-sahaya wanita dituduh berzina, namun hanya diam. Hanya berdoa, “حَسْبِيَ اللَّهُ.”
  • Masyithah di zaman Fir’aun; maksudnya bayinya.
  • Bayi yang hidup di zaman Nabi Al-Hadi yang dibarakahi SAW ‘akhir mereka bersebelas’.
Masyithah artinya wanita yang bekerja sebagai ‘penyisir dan penata rambut’ keluarga raja. Dalam bahasa Indonesia disebut ‘dayang-dayang’. Masyithah yang melayani putri Fir’aun. Ketika dia masuk Islam, putri Fir’aun melaporkan pada Fir’aun. Fir’aun perintah agar dia dimasukkan ke dalam bejana dari tembaga, berisi air yang dididihkan. Untuk menyiksa orang-orang yang masuk Islam.
Ketika penyiksaan jatuh pada giliran anak Masyithah paling akhir, bayi tersebut masih menyusu. Bayi berbicara pada Masyithah yang akan segera dimasukkan ke dalam air mendidih, “Sabarlah! Bu! Kau menetapi kebenaran!.” [1]


[1] Ibnu Abbas RA menjelaskan, “Sungguh ketika Rasulallah SAW diisrakkan, mencium aroma harum. Nabi bertanya ‘ya Jibril? Aroma apa ini?’. Jibril menjawab ‘Masyithah (dayang-dayang)nya putri Fir’aun’.” Suami Masyithah bernama Kharbil bin Nuhabil (خربيل بن نوحابيل). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar