
Komunitas pecinta alam memiliki ikatan kesetiakawanan yang sangat solid satu
dengan yang lainnya. Sebagaimana ditunjukkan oleh sekumpulan komunitas pecinta alam asal Sulawesi Selatan yang sepakat untuk
memperingati hari jadi Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 2013 bersama-sama
diatas gunung tertinggi kedua se-Sulawesi, yakni Gunung
Bawakaraeng. Beberapa pemuda LDII asal kabupaten Gowa, yang terdiri dari
11 (sebelas) orang pecinta alam pun tidak mau ketinggalan bergabung dengan 350
orang pendaki gunung lainnya untuk memperingati HUT Republik Indonesia diatas
Gunung Bawakaraeng.

Menurut bahasa lokal, arti Bawakaraeng adalah Mulut Tuhan. Tempat
ini dianggap ‘suci’ oleh beberapa aliran Islam yang menganut paham sinkretisme.
Bahkan konon mereka yang menganut paham ini wajib menunaikan ibadah haji di
atas Gunung Bawakaraeng, menggantikan posisi kota Mekkah dan Madinah sebagai
pusat ibadah haji sebagaimana yang dipahami ummat Islam lainnya.
Salah seorang kontributor NUANSAONLINE asal Kabupaten Gowa yang
juga masih tercatat aktif di bidang olahraga hiking dan daki gunung, Rojo
Wicaksono, mengungkapkan bahwa motivasi mereka berbeda dengan rekan-rekan
pendaki gunung lainnya. “Motivasi kami mendaki Gunung Bawakaraeng ini adalah
untuk tafakkur alam disamping menjalani hobi. Mungkin berbeda dengan
rekan-rekan pendaki gunung lainnya. Bagi kami, banyak ayat-ayat kauniyah di
sekitar kita yang perlu dicermati dan disyukuri bersama. Agar iman dan taqwa
kepada Sang Pencipta terus bergema di dada,” ucapnya menutup
pembicaraan.//**(G)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar