Cari Blog Ini

Sabtu, 24 Agustus 2013

Orang "Bodoh" Lebih Mudah Sukses

Orang “Bodoh” Lebih Mudah Sukses
Bagaimana mungkin orang bodoh menjadi lebih sukses dibanding orang pintar? Secara umum orang bodoh adalah orang yang tidak banyak tahu, IQ rendah, dan tidak mengenyam pendidikan formal maupun non formal. Ya secara umum masyarakat kita mengatakan seperti itu. Namun orang “bodoh” sebenarnya sangat mudah untuk menjadi pintar dan sukses. Kenapa? Salah satu karakterisik bodoh yang akan menjadi pintar dan sukses adalah mau belajar, mau berusaha, dan tidak mudah menyerah. Berikut beberapa pernyataan Bob Sadino tentang perbedaan orang pintar dengan orang bodoh (http://rotasinews.com), yang membuktikan kebenaran teori di atas. Semoga anda menjadi orang bejo dan sukses.

1.       Orang “pintar” biasanya banyak ide, bahkan mungkin terlalu banyak ide sehingga tidak satu pun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang “bodoh” mungkin hanya satu ide, dan satu ide itulah yang menjadi pilihan usahanya, sehingga dia sukses.
2.       Orang “bodoh” biasanya lebih berani dibandingkan orang “pintar”, kenapa? Karena orang “bodoh” sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia Nothing to lose saja dalam bertindak. Sedangkan orang “pintar” terlalu banyak pertimbangan sehingga akhirnya tidak melakukan apa-apa.
3.       Sebagaian besar orang “pintar” sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai break event point. Orang “bodoh” tidak pandai menganalisis sehingga lebih cepat memulai.
4.       Orang “pintar” merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk mendapatkan hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang “bodoh” merasa dia harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil sehingga dia lebih gigih dalam berusaha.
5.       Orang “pintar” berlogika sehingga bermimpi sesuatu secara logika bisa tercapai. Orang “bodoh” tidak peduli dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu, sangat besar bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain, kemudian dia bekerja keras untuk mengejar mimpi tersebut.
6.       Orang “pintar” menganggap untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang “bodoh” berpikir, dia pun bisa berbisnis.
7.       Orang “pintar” yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang “bodoh” tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis.
8.       Orang “pintar” berpikir, “aku pasti bisa mengerjakan semuanya”, sedangkan orang “bodoh” menganggap dirinya punya banyak keterbatasan sehingga harus dibantu orang lain.
9.       Orang “pintar” menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seingkali melupakan penjualan. Orang “bodoh” berpikir simple, “yang penting produknya terjual”.
10.   Orang “pintar” sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang “bodoh” tidak punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.
11.   Orang “pintar” sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semua sudah oke berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen. Orang “bodoh”? dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya.
12.   Orang “bodoh” kadang-kadang mengabaikan kualitas karena memang tidak tahu, maka tinggal diberitahu bahwa mengabaikan kualitas itu keliru. Sedangkan orang “pintar” sering mengabaikan kualitas karena sok tahu.
13.   Orang “pintar” dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain karena punya banyak kemampuan dan peluang. Orang “bodoh” mau tidak mau harus menuntaskan satu bisnisnya saja.
14.   Orang “pintar” sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang “bodoh”? yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan prioritas.
15.   Banyak orang “bodoh’ yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Di sisi lain kebanyakan orang “pintar” malas untuk bekerja keras dan sok cerdas.
16.   Orang “pintar” merasa gengsi kerika gagal di satu bidang sehingga langsung beralih ke bidang lain ketika menghadapi hambatan. Orang “bodoh” seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar