Satu bangsa, satu bahasa,
dan tekad satu tanah air adalah bentuk nasionalisme ala para pemuda perantauan
di Jakarta pada 28 Oktober 1928. Sumpah mereka bergema hingga kini di tengah
ancaman globalisasi yang mampu meruntuhkan nasionalisme. LDII ingin membangkitkan
kembali nasionalisme dengan Pramuka.
Pramuka
adalah cerita mengenai gembira. Inilah yang membuat para remaja hingga dewasa
gemar berpramuka. Dalam Pramuka diajarkan kesetiakawanan, kemandirian,
kebersamaan, gotong royong, mencari solusi, dan tentu saja moralitas. Itulah
mengapa Pramuka terbilang efektif dalam membentuk karakter generasi penerus
bangsa.
“Inilah
yang melatari LDII membentuk gerakan kepanduan untuk menaungi berbagai Gugus
Depan (Gudep) Pramuka di lingkungan warga LDII. Apalagi pemerintah telah
membuat UU Tentang Gerakan Pramuka No 12 Tahun 2010 yang memungkinkan
pembangunan karakter bangsa melalui gerakan kepanduan. Ini sejalan dengan
tujuan Sako Sekawan Persada Nusantara,” ujar Ketua Departemen Pemuda,
Kepanduan, Olahraga, dan Seni Budaya DPP LDII Adityo Handoko.
Maka
sejak 2010, LDII menggagas gerakan kepanduan. Dan dalam setahun terakhir
digagaslah Satuan Komunitas Sekawan Persada Nusantara (SPN). Cita-cita SPN
mampu masuk dalam daftar Satuan Komunitas Nasional (Sakonas). Untuk itu SPN
harus memiliki minimal lima Satuan Komunitas Daerah (Sakoda) dan di setiap
Sakoda minimal memiliki Sakocab, yang terdiri dari lima Gugus Depan (Gudep).
Sako SPN rencananya akan membentuk Gudep di lingkungan masjid di lingkungan
LDII.

Menurut
Adityo Handoko, Sako SPN telah memiliki sekitar 100 Gudep di Lampung, Banten,
DKI Jakarta, Jawa Barat, dan DI Yogyakarta. Lantas apa fungsi Pramuka di
lingkungan LDII? “Pramuka adalah wahana dakwah membangun moral dan karakter
bangsa,” ujar Adityo Handoko. Adityo memisalkan program pembinaan generasi
penerus LDII, Penggerak Pembina Generus (PPG) kerap dijalankan melalui Sako
SPN.
Pramuka
berperan sebagai experential learning atau pembelajaran melalui pengalaman
untuk penjiwaan kurikulum berdasarkan Alquran dan Alhadits, yang dibuat oleh
PPG dengan tujuan Tri Sukses Generus, yaitu ‘Alim,
Faqih, Akhlaqul Karimah dan Mandiri. “Sako Nuansa Persada menjadi
wahana untuk mengemas pembelajaran pemahaman quran dan hadits, menjadiexperiential learning,”
kata Adityo Handoko.
Menurut
Ketua Tim Persiapan Pembentukan Sako SPN Herlan Maulana, Pramuka mampu
menyemaikan semangat nasionalisme, sebagaimana semangat Sumpah Pemuda. Setia
anggota Pramuka karakternya dibentuk melalui Dharma Pramuka. “Dalam Dharma
Pramuka, generasi penerus bangsa dididik untuk bertakwa kepada Tuhan dalam
mencintai alam dan mengasihi sesama manusia. Menjadi pribadi yang patuh dalam
kesopanan, bersifat kesatria namun tidak egois karena suka bermusyawarah,” ujar
Herlan Maulana.

Harapannya
kelak, setiap anggota warga LDII yang menjadi anggota Pramuka tidak menjadi
pemimpin yang tirani dan mengedepankan hawa nafsu, serta tidak peka terhadap
lingkungan sekelilingnya. Dengan Pramuka akan lahir pemuda LDII yang selalu
menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, dapat dipercaya karena suci dalam
pikiran, perkataan dan perbuatan.
Dengan
Pramuka, generasi penerus akan menjalani kehidupannya secara hemat, cermat dan
bersahaja, jauh dari kemewahan yang tak berarti. Sebagai rakyat, generasi muda
LDII dalam kepanduan, selalu terampil dan selalu gembira dan tabah dalam
menjalankan kepatuhannya. Setia dan disiplin pada peraturan serta berani dalam
setiap perjuangan. Penuh ketabahan dalam menerima segala kondisi.
Herlan
menambahkan, untuk pembentukan karakter itu diperlukan suatu kegiatan yang
dilaksanakan di luar ruangan, karena sejak zaman pendiri boy scouts, Lord
Robert Baden Powell selalu melakukan kegiatan kepanduan di luar ruangan,
seperti kemah, baris berbaris dan upacara. “Di situlah karakter terbentuk,”
ujar Herlan.
Menurut
Edwin, Pramuka adalah pembentuk karakter bangsa agar Indonesia tak kehilangan
segalanya sebagai sebuah bangsa. “If wealth is lost, nothing is lost, If health
is lost, something is lost, but if character is lost, everything is lost,” ujar
Edwin Sumiroza.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar