![]() |
Suasana Pelaksanaa Penyembelihan Hewan Kurban |
Maha
Besar Alloh yang dengan segala keagungan-Nya. Segala puji bagi Alloh, Dzat yang membentangkan bumi sebagai tempat
manusia berkampung halaman, Dzat yang telah menggelar langit
sebagai atap berteduh, Dzat yang telah menciptakan matahari
yang dengan sinarnya memberikan
energi bagi kehidupan seluruh mahluk di muka bumi, Dzat yang
menggenggam seluruh tatanan kehidupan di jagat raya maupun di akhirat nanti.
Alhamdulillah, dalam rangka menghidupkan sunnah
Rosululloh SAW, LDII Kabubaten Tegal pada tahun 1434 Hijriah ini telah melaksanakan sholat Idul Adha di 14
tempat. Usai sholat Ied Adha, langsung dilaksanakan penyembelihan hewan kurban
sebanyak 40 ekor sapi dan 43 ekor kambing. Pelaksanaan penyembelihan hewan kurban
tersebar di 14 Pimpinan Cabang LDII seKabupaten Tegal. Selajutnya, daging hewan
kurban dibagikan kepada masyarakat di lingkungan sekitar masjid
pengajian/tempat pengajian.
![]() |
Suasana Pembagian Daging Kurban Kepada Masyarakat |
Pada penyampaian sambutan Idul Adha, ketua DPD
LDII Kabupaten Tegal, Drs. H. Walidi W. Martama, MM mengajak umat Islam kembali
mengingat segala perjuangan dan pengorbanan para utusan Alloh SWT dalam
mempertahankan dan memperjuangkan agama. Ribuan tahun yang lalu, di tanah
kering kerontang dan tandus, di kegersangan kawasan yang pengap, di atas
bukit-bukit bebatuan cadas yang ganas, sebuah ajaran dari sang kholiq untuk
ummat manusia dipancangkan melalui Nabi Ibrahim Alaihi Salam, Nabi yang sering disebut
sebagai bapaknya Islam telah memancangkan sebuah cita-cita yang kelak terbukti
melahirkan peradaban besar, kesejahteraan
lahir dan batin yang aman, tenteram, dan sentosa dan secara materi subur
dan makmur. Itulah
Makkatul Mukarromah :
Semangat
pengorbanan juga telah dicontohkan oleh Nabiyullah Ibrahim AS.
Semangat rela berkorban dalam menegakkan kebenaran. Pada masa mudanya beliau
rela dibakar hidup-hidup, setelah menghancurkan patung berhala Raja Namrud.
Namun Allah menyelamatkan Ibrahim Alaihi Salam. Bahkan ujian Allah terhadap Nabi kinasih tidak cukup sampai di situ. Sekian lama Ibrohim Alaihi Salam merindukan buah hati hingga berusia tua,
begitu lahir putra pertama beliau, Ismail, bukan kepalang senang hati beliau. Namun Allah SWT. memerintahkan
untuk mengantarkan si buah hatinya ke sebuah lembah yang bernama Makkah, hanya berdua dengan
Siti Hajar, ibunda Ismail. Mereka
ditinggalkan begitu saja dalam kurun waktu yang sangat lama di sebuah lembah
yang tak ada seorangpun dan tidak ada sesuatu apapun di sana.
Setelah sang anak beranjak remaja, masa masa
kebanggaan seorang ayah terhadap seorang putra, bahkan baru saja sedang
kangen-kangennya karena lama tidak bertemu, kemudian Allah memerintahkan untuk
menyembelih buah hati tercintanya Ismail.
Tanpa
rasa ragu dan cemas, setelah musyawarah dengan sang anak, pisau yang telah diasah dan ditajamkan, disiapkan.
Ismail yang sudah berbaring di atas pusara, dan dengan sangat berhati-hati pisau tersebut secepat kilat
diayunkan. Penyembelihan benar-benar terjadi, darah segar dan hangat memancar
membasahi tangan Ibrahim. Sampai di sini, sesungguhnya Ibrahim masih sangat yakin telah menyembelih Ismail,
darah dagingnya, meski pada kenyataanya Alloh telah menggantinya dengan seekor
domba.
Ibrahim
adalah suri tauladan abadi umat manusia. Ketundukannya kepada sistem kepercayaan, nilai-nilai dan tata aturan Illahiah
selalu menjadi contoh yang hidup sepanjang masa. Tidak
pernah terbetik rasa keraguan sedikit pun, apa lagi menyimpang terhadap perintah Allah, menerima perintah itu dengan seketika dan dengan penuh ketulusan.
Selanjutnya, Walidi juga mengajak kepada umat Islam untuk meneladani kepatuhan dan keteguhan iman Nabi Ibrohim AS. Ia juga mengajak umat agar dapat melestarikan ibadah kurban ini dan menjadikannya sebagai salah satu amalan andalan. Dalam Hadits Riwayat Bukhori disebutkan :
مَا
عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللهِ مِنْ إِهْرَاقِ
الدَّمِ، إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا ، وَأَشْعَارِهَا ،
وَأَظْلاَفِهَا . وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ
يَقَعَ مِنَ الأَرْضِ ، فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا .
“Tidak ada suatu amalan pun
yang dilakukan oleh manusia pada Hari Raya Qurban, lebih dicintai Allah selain
dari menyembelih hewan qurban. Sesungguhnya hewan qurban itu kelak di hari
Kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya, dan
sesungguh-nya sebelum darah qurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah
diterima di sisi Allah, maka beruntunglah kalian semua dengan pahala qurban
itu.” (HR. Tirmidzi, no: 1413)
Sebaliknya, dalam HR. Ahmad dan Ibnu Majah, Rosululloh lebih
tegas lagi mengatakan, “Barangsiapa mempunyai
kelapangan rizqi pada hari tersebut, tetapi enggan berkurban maka Rasulullah
mengancamnya supaya jangan mendekati Masjid Rasulullah”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar