
Pertumbuhan internet Indonesia
cukup mencengangkan. Data dari Google Indonesia menyebut pengguna internet di
Indonesia mencapai 82 juta orang pada 2012 lalu. Pertumbuhannya mencapai 10-15
persen per tahun. Pertumbuhan ini disokong keberadaan ponsel cerdas, yang
membuat orang mengakses internet dari telapak tangan.
“Persoalan
lalu muncul, tak semua konten internet itu sehat. Media massa Islam harusnya
menjadi penyejuk, justru malah menebar kebencian satu sama lain. Yang
dibutuhkan umat Islam adalah inovasi, bagaimana meningkatkan kesejahteraan,
menyatukan umat, dan tentu saja bagaimana tuntunan beribadah yang berhubungan
dengan Allah dan sesama manusia. Bukan cara membuat bom atau membenci sesama
umat Islam,” papar Ludhy Cahyana dari Departemen Komunikasi, Informasi, dan
Media Massa DPP LDII.
Pemikiran
bahwa umat Islam butuh bacaan yang informatif, menyejukkan, dan tentu saja
meningkatkan kualitas kehidupan beragama. Pemikiran DPP LDII untuk
memberdayakan internet sebagai alat untuk berdakwah dan menyebarkan berita yang
positif mengenai umat Islam, disambut DPD LDII Kota Bogor, “Kami ingin
melakukan kaderisasi dalam bidang penulisan, agar DPD LDII Kota Bogor mampu
memberi sumbangsih dalam bentuk informasi kepada umat Islam. Kami berharap
tulisan-tulisan itu mampu memberi solusi berbagai problema yang dihadapi
bangsa,” ujar Ketua Panitia Workshop Jurnalistik Frediansyah Firdaus.
Pelatihan
jurnalistik yang dilaksanakan di Pesantren Nurul Iman itu, diikuti sekitar 30
pemuda pemudi yang mayoritas mahasiswa. Acara yang dihelat pada 29 September
2013 dibuka langsung oleh Ketua DPP LDII Prof Dr Ir Sudarsono, Msc, selaku
Pembina muda-mudi wilayah Kota Bogor. Menurut Sudarsono tulisan merupakan cara
dakwah dan beramal yang efektif. “Menulis mengenai kebaikan yang bermanfaat
bagi umat manusia, dapat mengubah kehidupan menjadi lebih baik. Itu menjadi
pahala dan kebaikan bagi penulisnya,” ujar Sudarsono yang juga Guru Besar
Institut Pertanian Bogor.
Sudarsono
menuturkan, kebaikan akan dibalas kebaikan, “Di akhirat Anda bisa jadi
terkaget-kaget dengan besarnya pahala dari Allah SWT. Padahal Anda tak merasa
pernah melakukan amal yang luar biasa. Ternyata pahala itu berasal dari tulisan
Anda yang mengajak kebaikan terhadap orang lain,” ujar Sudarsono. Pahala itu
datang, lantaran amal orang lain yang melakukan kebaikan, begitu nasehat Sudarsono
di depan para peserta jurnalistik.
Workshop
jurnalistik yang dihelat DPD LDII Kota Bogor, lebih menekankan praktik. “Saya
mengajarkan teknik penulisan berita straight news dan teknik wawancara.
Harapannya peserta bisa menulis dengan cepat. Ke depan, pasti terus diadakan
bimbingan, pelatihan, dan evaluasi agar kian terampil dalam melakukan peliputan
dan penulisan,” ujar Ludhy Cahyana.
Pelatihan
jurnalistik sangat strategis bagi dakwah LDII ke depan. Pertumbuhan pengguna
internet yang cepat harus diikuti strategi dan teknik berdakwah yang tidak lagi
konvensional. Dakwah harus kian menarik dan interaktif, begitu keyakinan DPP
LDII. “Dengan jumlah DPW LDII di 33 provinsi plus 1 provinsi persiapan
Kalimantan Utara, DPP LDII ingin membentuk sebuah jaringan berita raksasa di
ratusan kabupaten di seluruh Indonesia,” ujar Ketua DPP LDII Hidayat Nahwi
Rasul.
Bogor
akan menyusul Balikpapan, yang memiliki website berita kegiatan LDII yang telah
mapan, yang kemudian akan menyusul Jabodetabek dan Provinsi Jawa Timur.
Targetnya, hingga akhir setahun ke depan, setiap provinsi terhubung dalam satu
jaringan pemberitaan, LDII News Network.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar