Kesombongan Iblis
Menurut pengertian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
sombong adalah salah satu sifat yang membanggakan diri sendiri, congkak,
pongah. Sifat seperti ini sangat merugikan dirinya sendiri. Agama Islam sangat
melarang kepada umatnya untuk berbuat sombong. Tidak akan masuk surga orang
yang apabila dalam dirinya masih bersemayam sifat sombong. Sombong sendiri
adalah “roddun haqq waghomtunnaas”, yaitu menolak kebenaran dan meremehkan
terhadap manusia. Sebagai seorang manusia, makhluk Alloh sangat tidak pantas mempunyai
sifat sombong. Apalagi seorang manusia yang penuh dengan kelemahan,
keterbatasan dan kekurangan. Seumpama mempunyai sesuatu kelebihan dan keutamaan
terhadap yang lain semestinya digunakan untuk meningkatkan derajat dan takwa
kepada Alloh SWT. Karena hanya Alloh SWT yang berhak mempunyai sifat sombong,
karena sesungguhnya Dia Yang Maha segalanya, “Al Mutakabbiru”.
Kesombongan yang dilakukan oleh seorang makhluk berakibat
fatal, perbuatan tercela dan dimukai oleh Alloh SWT. Di dalam Al Qur’an
dijelaskan tentang sifat Iblis dengan kesombongannya, meremehkan kepada nabi
Adam alaihi salam dihadapan Alloh SWT. Ketika Alloh SWT telah menciptakan nabi
Adam alaihi salam dari campuran berbagai macam jenis tanah dan disempurnakan
wujud bentuknya sebagai manusia pertama. Setelah diberi ruh, Alloh SWT
memerintahkan kepada seluruh para Malaikat, “Wahai para Malaikat, Aku telah
menciptakan manusia dari campuran tanah (Adam), maka sujudlah kalian kepadanya!”.
Maka dengan seketika seluruh Malaikat melakukan sujud (sebagai penghormatan) kepada
nabi Adam atas perintah Alloh SWT, kecuali Iblis yang tidak mau sujud. Dengan
sombongnya Iblis menolak perintah Alloh SWT disaksikan oleh para Malaikat tidak
mau sujud kepada nabi Adam alaihi salam. Sehingga Alloh SWT bertanya kepada
Iblis, “Hai Iblis, apa yang menyebabkan kamu tidak sujud kepada Adam
bersama-sama dengan para Malaikat?”. Dengan congkak dan sombongnya, melupakan
terhadap siapa yang perintah maka Iblis menjawab, “Apakah saya harus sujud
kepada (menghormat) kepada manusia yang telah Engkau ciptakan dari tanah? Saya
lebih baik dari Adam, Engkau ciptakan ssaya dari api sedangkan Adam Engkau
ciptakan dari tanah”.
Subhanalloh, kesombongan Iblis dihadapan Alloh SWT dan
para Malaikat menutup kebenaran yang ada. Para Malaikat yang diciptakan dari
cahaya, dan jelas lebiha baik daripada api (Iblis) tidak ada yang sombong dan
semuanya tunduk, patuh dan taat terhadap perintah Alloh SWT yaitu untuk sujud
hormat kepada nabi Adam alaihi salam. Kesombongan Iblis melupakan terhadap
siapa yang telah perintah yaitu Sang Kholik yang telah menciptakannya sendiri.
Akibat perbuatannya tersebut, Iblis dilaknat oleh Alloh SWT dan dikeluarkan
dari golongan para Malaikat yang mulia di surga. Alih-alih menyadari kesalahan
akan kesombongan dan memperbaiki perbuatannya untuk segera tobat kepada Alloh
SWT, ternyata kesombongan Iblis semakin menjadi-jadi. Iblis putus asa, bahkan
melakukan sumpah dan janji di hadapan Alloh SWT dengan sumpah maksiat, yaitu
akan selalu menggoda dan menjerumuskan seluruh umat manusia kepada jalan kesesatan
dan kemaksiatan. Hanya orang-orang yang sholih dan selalu memurnikan ibadah kepada
Alloh tidak terpedaya oleh tipu daya Iblis. Iblis dengan anak turunnya (jin dan
syetan) akan selalu menggoda dan menjerumuskan kepada umat manusia menuju
kemaksiatan.
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ
إِنِّي خَالِقٌ بَشَرًا مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ (28) فَإِذَا
سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ (29) فَسَجَدَ
الْمَلائِكَةُ كُلُّهُمْ أَجْمَعُونَ (30) إِلا إِبْلِيسَ أَبَى أَنْ يَكُونَ مَعَ
السَّاجِدِينَ (31) قَالَ
يَا إِبْلِيسُ مَا لَكَ أَلا تَكُونَ مَعَ السَّاجِدِينَ (32) قَالَ لَمْ أَكُنْ
لأسْجُدَ لِبَشَرٍ خَلَقْتَهُ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ (33)
قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ (34) وَإِنَّ عَلَيْكَ
اللَّعْنَةَ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ (35) قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ
يُبْعَثُونَ (36) قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ (37) إِلَى يَوْمِ
الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ (38 قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لأزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الأرْضِ
وَلأغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (39) إِلا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ (40)
قَالَ هَذَا صِرَاطٌ عَلَيَّ مُسْتَقِيمٌ (41) إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ
عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ إِلا مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْغَاوِينَ (42)
Artinya :
28. Dan
(ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya
Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari
lumpur hitam yang diberi bentuk, 29. Maka apabila
Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh
(ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud, 30. Maka
bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama, 31. kecuali iblis. Ia enggan ikut
besama-sama (malaikat) yang sujud itu. 32. Allah berfirman: "Hai iblis, apa
sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?" 33. Berkata Iblis:
"Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah
menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang
diberi bentuk" 34. Allah berfirman: "Keluarlah dari surga, karena
sesungguhnya kamu terkutuk, 35. dan sesungguhnya
kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat." 36.
Berkata iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku
sampai hari (manusia) dibangkitkan, 37. Allah berfirman: "(Kalau begitu)
maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, 38. sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan, 39. Iblis
berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat,
pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka
bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, 40. kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka."
41. Allah berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus,
kewajiban Aku-lah (menjaganya) 42. Sesungguhnya
hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang
yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat. (Al Qur’an surat Al Hijr ayat 28 – 42)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar