
Jakarta (Pinmas) —- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak
seluruh kaum muslimin untuk menampilkan wajah Islam yang ramah dan toleran,
menjauhi tindakan kekerasan dan anarkis dalam perikehidupan di masyarakat.
Hal itu disampaikan Presiden Yudhoyono saat memberikan sambutan
acara peringatan malam Nuzulul Quran 1434 H/2013 tingkat Nasional di Istana
Negara, Jumat (26/07) malam.
“Pada saat yang sama, kita juga harus menampilkan Islam yang
indah, Islam yang damai, dan Islam yang melarang tindak kekerasan. Kita harus
senantiasa menunjukkan wajah Islam yang ramah dan toleran. Islam yang menjadi
rahmatan lil alamin (rahmat bagi semesta alam),” kata Presiden.
Presiden mengatakan Islam tidak menghalalkan tindak kekerasan
secara semena-mena, apalagi berlaku dzalim terhadap sesama. “Apapun alasannya,
tindakan kekerasan tentu tidak dibenarkan. Apalagi tindak kekerasan yang
mengatasnamakan agama atau berdalih menegakkan agama,” kata Presiden.
Presiden menegaskan, tidak boleh ada sekelompok orang yang dengan
sesuka hatinya melakukan tindakan main hakim sendiri. Perintah amar makruf nahi
munkar, mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran, harus dijalankan dengan
aturan yang benar.
“Kita memiliki aturan dan pranata hukum yang harus kita taati
bersama. Hukum harus ditegakkan. Keamanan dan ketertiban masyarakat, juga harus
dijamin dan dijaga,” katanya.
Presiden mengungkapkan, apabila ada pihak-pihak atau kelompok
tertentu yang merasa paling benar, merasa berhak untuk melakukan tindakan di
luar ketentuan hukum dengan dalih apapun, termasuk dalih agama, maka akan
terjadi kekacauan dan keonaran.
Untuk itu, Presiden menyerukan kepada umat Islam untuk menjauhkan
diri dari praktik-praktik yang melunturkan citra Islam. “Janganlah kita
mengatasnamakan Islam, tetapi pada praktiknya tidak menunjukkan jati diri
keislaman,” kata Presiden. (ant/ess)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar